Kemenhan Beli Dua Kapal Patroli Italia Rp20,4 Triliun, Seperti Apa Spesifikasinya?

18 April 2024 14:04 WIB

Narasi TV

Ilustrasi - Kapal patroli lepas pantai multifungsi (OPV/PPA) buatan galangan kapal Italia Fincantieri. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI/pri.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI resmi membeli dua kapal patroli lepas pantai multifungsi (PPA/OPV) kelas Thaon di Revel buatan galangan kapal Italia Fincantieri. Dua kapal patroli yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat (FREMM), dijadwalkan tiba di Indonesia masing-masing pada Oktober 2024 dan April 2025.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Rabu (17/4/2024) menjelaskan teken kontrak pembelian kedua kapal dilakukan 28 Maret 2024 dalam rangka modernisasi alutsista TNI Angkatan Laut (AL).

“Pengadaan kapal ini juga diiringi dengan paket offset (alih teknologi, red.) yang komprehensif, yang mencakup berbagai aspek seperti konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang, peningkatan fisik galangan kapal, penyampaian materi didaktik, serta kursus pelatihan di Italia selama enam bulan,” kata Edwin sebagaimana dikutip Antara dari siaran resmi Kemhan RI.

Dia melanjutkan kerja sama alih teknologi itu juga mencakup pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen, pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan, dan pembentukan tim ahli untuk pengembangan peluang secara langsung dan tidak langsung.

Edwin menjelaskan kontrak pembelian dua kapal buatan Fincantieri itu telah mendapat persetujuan dari OCCAR (Organization for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia. Pasalnya kedua kapal buatan Fincantieri memang diperuntukkan untuk Angkatan Laut Italia.

“Kedatangan kapal-kapal ini diharapkan akan semakin meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan wilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas keamanan regional,” kata Edwin.

Kapal Fregat Terpanjang

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan dua kapal patroli buatan galangan Fincantieri tersebut bakal menjadi kapal fregat terpanjang TNI AL jika dibeli pemerintah Indonesia.

"Ini fregatnya cukup baik ya saya rasa. Ini panjangnya juga 143 meter dan ini merupakan fregat terpanjang tentunya kalau kita miliki,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA usai upacara penyambutan kedatangan Satgas MTF TNI KONGA XXVIII-N UNIFIL di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Kasal menambahkan kapal buatan Italia itu juga dilengkapi teknologi yang mutakhir. "Tingkat modernisasinya juga cukup tinggi. Harapannya (kapal itu, red.) dapat memperkuat Angkatan Laut ke depan," tambahnya.

CEO Fincantieri Dario Deste datang langsung ke Jakarta dan bertemu dengan Kasal Laksamana Ali di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta, akhir Januari 2024. Dalam pertemuan itu, CEO Fincantieri memaparkan beberapa kapal unggulan buatan galangannya, mulai dari fregat, kapal selam, termasuk teknologi-teknologi terbaru yang mereka adopsi.

Laksamana Ali menyebut komunikasi TNI AL dengan galangan kapal Italia itu cukup intensif.

"Pembicaraan ini sangat intens ya kita laksanakan. Mudah-mudahan mohon doanya saja. Mudah-mudahan bisa terealisasi," katanya.

Fincantieri, salah satu galangan kapal tertua di Italia, membangun tiga jenis kapal patroli lepas pantai multifungsi, yaitu tipe lightlight plus, dan full.

Pada laman resmi perusahaan, Fincantieri menyebut kapal OPV-nya itu, dalam seri lengkapnya, dapat juga berfungsi sebagai kapal perang (first line combatant), selain fungsi utamanya sebagai kapal patroli lepas pantai, evakuasi laut, dan operasi-operasi untuk melindungi warga sipil (civil protection operation).

Setidaknya ada dua kapal kelas Thaon di Revel yang ditawarkan Fincantieri kepada Indonesia, yaitu Giovanni delle Banda Nere dan Marcantonio Colonna.

Harga Capai Rp20,4 triliun

Fincantieri dalam siaran resminya bulan lalu (28/3/2024) menyebut nilai kontrak pembelian dua kapal OPV itu mencapai 1,18 miliar euro atau sekitar Rp20,4 triliun.

Dalam siaran yang sama, Fincantieri juga menyebut perusahaannya bakal menjadi kontraktor utama untuk menghubungkan Pemerintah RI dengan perusahaan Italia lainnya terkait dengan kustomisasi sistem persenjataan kapal, termasuk dengan Leonardo untuk kustomisasi senjata dan sistem tempur, juga terkait layanan logistik.

Fincantieri, salah satu galangan kapal tertua di Italia, membangun tiga jenis kapal patroli lepas pantai multifungsi, yaitu tipe lightlight plus, dan full.

Untuk dua kapal perang yang dibeli Indonesia, Fincantieri menyebut spesifikasinya mencakup panjang 143 meter — diyakini bakal jadi fregat terpanjang yang dimiliki TNI AL, kecepatan sampai 32 knot bergantung pada konfigurasi kapal, kapasitas 170 orang, daya jelajah (endurance) 5.000 Nautical miles, dan dilengkapi sistem rudal permukaan ke udara (SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43.

Kemudian, kapal pesanan Indonesia itu juga dipersenjatai dengan meriam 127 mm Vulcano, meriam 76 mm Strales, meriam ringan 25 mm yang dilengkapi dengan fire-control radar (FCR) RTN 10X system Dardo, sistem peperangan elektronika RECM, RESM dan CESM, tactical data Link-Y, dan radar multifungsi Kronos buatan Leonardo.

Topik:

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR