Ujaran kebencian atau hate speech begitu mudah dijumpai di dunia maya. Hate speech menghantui timeline media sosial dengan ungkapan-ungkapan bernada merendahkan hingga diskriminatif terhadap individu maupun kelompok tertentu.
Hate speech biasanya dilakukan dalam bentuk hasutan, provokasi, atau hinaan terhadap orang lain yang meliputi berbagai faktor seperti ras, warna kulit, agama, kewarganegaraan, kondisi fisik, gender, hingga orientasi seksual.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut hate speech sebagai salah satu metode yang sering digunakan untuk menyebarkan retorika dan ideologi yang memecah belah dalam skala global. Jika dibiarkan, hate speech dapat membahayakan perdamaian karena dapat memicu konflik dan ketegangan hingga pelanggaran hak asasi manusia.
Sebagaimana diketahui, kebebasan berpendapat di Indonesia memang dilindungi oleh konstitusi. Namun, tak sedikit pihak yang menyalahgunakan kebebasan ini untuk kepentingan diri sendiri dan merugikan orang lain.
Perkembangan teknologi yang semakin maju serta anonimitas di internet semakin membuat orang merasa aman dan bebas menyampaikan hate speech di berbagai platform media sosial tanpa perlu mengkhawatirkan konsekuensinya.
Cara melawan hate speech
Hate speech dapat terjadi kapan pun dan dialamatkan pada siapa pun. Menjadi korban hate speech tentu merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Kata-kata bernada kebencian yang dilontarkan orang lain pastinya akan terasa menyakitkan dan sulit untuk dilupakan.
Kendati demikian, ada beberapa strategi yang dapat kita lakukan untuk bersama-sama memerangi hate speech di media sosial. Mengutip kampanye #NoToHate yang digagas PBB, berikut sejumlah cara untuk melawan hate speech:
- Pause
Jangan balas hate speech dengan hate speech. Jika kamu menjumpai konten bernada kebencian di media sosial, jangan tergoda untuk membalas dengan hasutan yang lebih keji. Kita semua bertanggung jawab untuk menghentikan hate speech dan penyebaran kebencian serta informasi yang salah.
- Fact-check
Untuk mendeteksi informasi palsu dan bias termasuk pada ujaran kebencian, pastikan untuk memeriksa asal muasal dan keabsahan konten. Kamu dapat melakukannya dengan melakukan pencarian lewat mesin pencari. alat pengecekan fakta, atau sumber tepercaya lainnya.
- Educate
Kamu dapat membantu meningkatkan kesadaran akan hate speech dengan melibatkan orang terdekat seperti teman atau keluarga. Ajak mereka dalam percakapan seputar bagaimana konten hate speech dapat merugikan masyarakat.
- Challenge
Alih-alih membalas hate speech dengan hate speech, kamu bisa membalikkan ujaran kebencian dengan menyebarkan konten bernada positif yang mengajak pada toleransi, kesetaraan, dan kebenaran.
- Support
Hal selanjutnya yang dapat dilakukan untuk melawan hate speech yaitu dengan menunjukkan dukungan dan solidaritas pada orang-orang yang menjadi korban maupun sasaran hate speech. Dengan demikian, kamu dapat menunjukkan bahwa perilaku hate speech adalah hal yang merugikan dan tidak patut untuk dilakukan.
- Report
Jika skala hate speech sudah terlalu masif hingga pada taraf mengganggu, kamu bisa melaporkan konten maupun penyebar pesan kebencian tersebut dengan mengikuti mekanisme pelaporan di media sosial terkait.
Menyikapi fenomena hate speech ini, Indosat Ooredoo Hutchison bersama Narasi menggelar Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023. Festival ini bertujuan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menggunakan internet secara positif dan bertanggung jawab, serta isu-isu terkait media sosial digital.
SOS 2023 mengusung tema “Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi. Melalui kampanye #BijakBerkreasiTanpaBatas ini, Indosat mendorong generasi muda untuk menggunakan media sosial secara kreatif dan bertanggung jawab untuk menyebarkan pesan perdamaian, kesetaraan, dan toleransi.
Update terus perkembangan Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023 melalui:
Instagram : @saveoursocmed
Website: https://narasi.tv/indosatsos2023/