Jakpat: Tren Fintech 2023, 1 dari 4 Orang Pakai Pay Later

23 Dec 2023 16:12 WIB

thumbnail-article

Person Holding Credit Card Doing Online Shopping. Foto: Pexels/Kindel Media

Penulis: Advertorial

Editor: Advertorial

Penggunaan aplikasi keuangan (fintech) semakin meluas, bukan hanya sebagai alat pembayaran. Survei Jakpat di paruh kedua 2023, melibatkan 1503 responden, mengungkapkan pandangan dan perilaku pengguna fintech di Indonesia.

Jakpat mengadakan survei untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan pengguna fintech di Indonesia di paruh kedua 2023. Laporan yang melibatkan 1503 responden ini menunjukkan bagaimana pandangan pada perencanaan keuangan serta penggunaan di bidang pembayaran digital, investasi, pinjam online, dan asuransi. 

Survei yang melibatkan Gen X, Milenial, dan Gen Z ini berfokus pada tiga jenis pembayaran digital. Yaitu e-wallet, internet/mobile banking (terdiri dari mobile/internet/digital banking dan kartu debit virtual), serta buy now pay later/BNPL atau biasa dikenal pay later (pinjaman online/pinjol dan peer to peer/P2P lending). 

Secara umum, ada berbagai pertimbangan dalam memilih platform fintech. Beberapa di antaranya adalah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan/OJK (55%), metode pembayaran yang mudah (54%), dan aplikasi yang ramah pengguna/user-friendly (50%). 

Melek Perencanaan Keuangan

Hasil survei menunjukkan bahwa dua dari tiga responden memahami pentingnya perencanaan keuangan. Separuh responden menyadari relevansi menabung dan berinvestasi. Meski 28% melihat menabung sebagai opsi terbaik, 10% mengaku tak punya anggaran untuk keduanya.

“Lebih dari separuh responden sudah memahami pentingnya perencanaan finansial, dan sebagian dari mereka juga memahami pentingnya tabungan, dana darurat, asuransi, sampai investasi,” kata Head of Research Jakpat, Aska Primardi.

Pembayaran Digital

Pada semester II 2023, 86% responden melakukan pembayaran digital. E-wallet mendominasi (75%), diikuti oleh mobile/internet banking (45%) dan Pay Later (25%). Pertimbangan beralih ke fitur Pay Later muncul karena pengeluaran sehari-hari yang cepat menggerus gaji dan tabungan.

Lebih detail, 3 dari 4 responden menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital, disusul mobile/internet banking (45%), dan pay later (25%). E-wallet menjadi fintech yang mendominasi pembayaran, baik secara langsung (offline) maupun online.

Aska mengungkapkan seringkali gaji dan tabungan sudah banyak tergerus oleh kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup. Di sisi lain, ada kemungkinan kenaikan pendapatan kalah dengan biaya hidup yang naik lebih cepat dan lebih tinggi. “Dengan pertimbangan gaji sebulan yang bisa habis dalam waktu kurang dari sebulan, mereka pun mulai beralih ke fitur pay later sebagai solusinya,” tambah dia. 

Investasi, Kredit, dan Asuransi

Produk investasi paling populer di semester II 2023 adalah reksadana (42%), deposito (36%), dan saham (32%). Soal kredit, sebanyak 66% responden yang memiliki tagihan mengaku membayar pay later tiap bulan. Angsuran lain di antaranya Kredit Pemilikan Rumah/KPR (25%), pinjaman online (22%), dan kendaraan bermotor (22%).

Sementara, satu dari empat responden membayar asuransi. Beberapa jenis asuransi yang dimiliki adalah asuransi kesehatan (80%), asuransi jiwa (55%), dan dana pensiun (39%).  

Ingin mengetahui merek fintech yang paling banyak digunakan? Temukan jawabannya di laporan Jakpat “Indonesia Fintech Trends–2nd Semester of 2023”. Explore tren terbaru dan temukan data mendetail mengenai pembayaran digital, investasi, dan asuransi.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER