Jelang pertandingan kedua pelatih saling melontarkan pujian atas kehebatan lawannya.
Pelatih Maroko Zlatko Dalic menyebut pertandingan melawan Argentina merupakan pertandingan hebat ketiga timnya usai meladeni Inggris pada Piala Dunia 2018 dan Brasil di perempat final Piala Dunia 2022.
"Pertandingan besok adalah pertandingan hebat bagi Argentina dan juga kami. Taruhannya tinggi untuk keduanya dan satu tempat di final dipertaruhkan," kata pelatih Kroasia Zlatko Dalic seperti dikutip
Reuters, Selasa (12/12/2022).
Dalic tentu saja berharap anak asuhnya bisa memulangkan Lionel Messi dan kawan-kawan ke kampung halaman.
"Namun jika besok itu kami yang menang maka laga itu akan menjadi pertandingan terbesar sepanjang masa yang dijalani Kroasia," sambung dia.
Lionel Scaloni, pelatih timnas Argentina mengakui Kroasia sudah menciptakan banyak masalah bagi tim-tim tangguh di Piala Dunia Qatar 2022. Namun, Scaloni mengatakan squadnya siap melukai para punggawa Kroasia.
"Mereka sudah menciptakan masalah kepada banyak tim nasional. Saya tak mau menyebut pemain-pemain penting mereka atau kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan mereka, tetapi kami sudah menganalisa di mana kami bisa melukai mereka, kata Scaloni kepada wartawan jelang pertandingan semifinal.
Kendati demikian Scaloni tampak terlalu ingin sesumbar.
"Kadang itu berhasil, kadang tidak."
Yang jelas Argentina akan bermain semaksimal mungkin.
"Kami akan berusaha mengeluarkan segala upaya di lapangan. Kadang-kadang keberuntungan memihak Anda. Jika kami tampil bagus, maka kami akan melewati jalan yang lebih mudah dalam mencapai tujuan kami. Tetapi ini sepak bola, ini olah raga, yang kadang-kadang tim terbaik tidak menang," sambung dia.
Karakter permainan kedua tim
Sepanjang Piala Dunia Qatar 2022, Argentina dan Kroasia sama-sama tim yang terbilang agresif dalam menekan barisan pertahanan lawan. Keduanya sama-sama menciptakan tendangan bebas dan sepak pojok lebih banyak dibanding lawan.
Kroasia dikenal sebagi tim yang gigih. Mereka merupakan runner-up Piala Dunia 2018.
Saat bertemu Brasil di perempat final Piala Dunia Qatar, Kroasia yang sempat tertinggal satu gol berhasil meyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan harus diselesaikan lewat babak adu penalti.
Hasilnya, Modric berhasil membuat Neymar dan kawan-kawan pulang duluan.
Skenario adu penalti
Argentina punya ambisi memburu gelar juara Piala Dunia sejak Diego Maradona melakukannya pada 1986. Kendati lebih diunggulkan sebagai juara, namun Messi dan kawan-kawan tak bisa sama sekali meremehkan kedisiplinan para pemain Kroasia.
Jika sampai meremehkan bukan tidak mungkin Argentina bernasib sama dengan Brazil di perempat final itu.
Meski Argentina berhasil lolos ke semifinal setelah menaklukan belanda di perempat final lewat adu penalti, namun skenario adu penalti bukanlah pilihan terbaik.
Argentina memang menang adu penalti melawan Belanda dan kiper Emiliano Martinez mementahkan dua tendangan penalti Belanda, namun jika mengulangi skenario sama ketika melawan Kroasia ini bisa menjadi mimpi buruk.
Kroasia melalui dua adu penalti sebelum mencapai final 2018 sebelum kalah dari Prancis. Dalam Piala Dunia Qatar mereka mencapai semifinal setelah dua kali sukses dalam adu penalti.
Jadi total, mereka sudah empat kali sukses dalam adu penalti. Untuk itu, Argentina tak boleh memberi Kroasia kesempatan untuk adu penalti lagi.
Prediksi sebelas pemain pertama
Argentina (4-3-3): Emiliano Martinez; Nahuel Molina, Cristian Romero, Nicolas Otamendi, Nicolas Tagliafico; Rodrigo de Paul, Enzo Fernandez, Alexis Mac Allister; Angel di Maria, Lionel Messi, Julian Alvarez.
Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Josko Gvardiol, Dejan Lovren, Borna Sosa; Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Luka Modric; Mario Pasalic, Bruno Petkovic, Ivan Perisic
Belum ada komentar
Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya