15 Agustus 2022 12:08 WIB
Editor: Akbar Wijaya
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo berkali-kali menjanjikan pengungkapan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat secara transparan dan akuntabel dengan menggunakan pendekatan scientific crime investigation.
Scientific crime investigation merupakan suatu pendekatan penyidikan yang mengedepankan berbagai disiplin ilmu pengetahuan sehingga hasil yang didapat bisa betul-betul dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Misalnya, keberadaan barang bukti, fakta-fakta peristiwa, hingga keterangan saksi dan tersangka mesti diuji para ahli independen berdasarkan bidang keilmuan masing-masing.
Namun scientific crime investigation ini nampaknya tidak berlaku-laku amat dalam urusan mengungkap motif pembunuhan berencana yang dilakukan Irjen Pol Ferdy Sambo kepada anak buahnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hingga sekarang, Polri masih menutup mulut soal apa yang sesungguhnya menjadi motif pembunuhan yang dilakukan Sambo usai tuduhan pelecehan oleh Yosua ke Putri Candrawati tidak terbukti.
Alasan Polri menutup motif karena ini isu sensitif dan ingin menjaga perasaan kedua pihak baik itu keluarga Sambo maupun Yosua. Rasa-rasanya baru kali ini Polri menggunakan alasan sensitif dan ingin menjaga perasaan demi menutup motif kasus kejahatan.
Selain motif Sambo yang masih gelap gulita, Polri juga tidak merinci peristiwa apa yang sebenarnya terjadi di Magelang sehingga memicu amarah Sambo dan merasa Yosua telah merusak harkat dan martabat keluarganya.
Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto bahkan mengatakan hanya Allah, Yosua, dan Putri yang tahu soal peristiwa di Magelang.
"Yang pasti tahu apa yang terjadi ya Allah SWT, almarhum (Brigadir Yosua) dan Bu PC (Putri Candrawati)," kata Agus kepada wartawan, Minggu (14/8/2022).
Menurut Agus, seorang Ferdy Sambo yang notabene suami dari Putri Candrawati juga tidak mengetahui peristiwa apa yang terjadi di Magelang. Termasuk para asisten dan ajudan mereka yang ada di Magelang juga tidak bisa mengetahui yang sebenarnya terjadi.
"Kalaupun Pak FS dan saksi lain seperti Kuat, Riki, Susi dan Ricard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka," ujar Agus.
Agus mengatakan tim penyidik telah berangkat ke Magelang untuk mendapat gambaran peristiwa secara utuh.
Presiden Jokowi sudah ogah mengomentari perkembangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang diotaki oleh Ferdy Sambo.
Ia merasa perintahnya ke Kapolri sudah sangat jelas dan tegas bahwa kasus ini harus dibuka secara transparan dan apa adanya demi menjaga wibawa Polri di mata masyarakat.
"Tanyakan ke Kapolri saya sudah keseringan menyampaikan mengenai itu karena sudah jelas semuanya," ujar Jokowi di Istana Negara, Jumat (12/8/2022).
Saat wartawan kembali menanyakan ke Jokowi soal keputusan Polri menutup motif Sambo, presiden juga mengulang hal yang sama.
"Iya tanyakan ke Kapolri, tanyakan ke Kapolri, karena sudah jelas semuanya," katanya.
KOMENTAR
Latest Comment