Skin barrier merupakan lapisan kulit yang penting untuk menjaga kelembapan dan menghindari iritasi.
Skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung utama dari berbagai faktor eksternal, seperti kuman, polusi, dan sinar matahari.
Jika skin barrier sehat, kulit akan terlihat halus, bercahaya, dan tidak memiliki iritasi atau kemerahan.
Akan tetapi, jika skin barrier yang rusak, kulit akan mengalami kering, gatal, munculnya jerawat, dan warna kulit yang tidak merata.
Iritasi yang terus menerus juga bisa jadi tanda skin barrier yang sedang mengalami kerusakan.
Pentingnya menjaga kesehatan skin barrier terletak pada kemampuannya untuk melindungi kulit dari kerusakan dan menjaga keseimbangan hidrasi.
Penyebab kerusakan skin barrier
Kendati penting, tak sedikit orang yang abai dengan kesehatan skin barrier. Padahal, faktor-faktor berikut ini bisa membuat lapisan kulit ini bisa rusak. Apa saja faktor itu?
1. Faktor eksternal
Berbagai faktor lingkungan seperti paparan sinar UV, polusi, dan penggunaan produk skincare yang mengandung bahan keras dapat merusak skin barrier.
Penggunaan sabun atau pembersih yang tidak sesuai dapat mengikis lapisan pelindung kulit.
2. Faktor internal
Faktor internal meliputi genetik, stres, dan kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kondisi skin barrier.
Misalnya, eksim atau psoriasis adalah penyakit yang bisa merusak skin barrier, menjadikannya lebih sensitif.
Cara memperbaiki skin barrier
Ada banyak cara, sebenarnya, untuk memperbaiki skin barrier. Berikut bebedapa di antaranya:
1. Menggunakan bahan alami yang aman
Bahan-bahan alami seperti lidah buaya, minyak zaitun, dan madu dapat menjadi solusi untuk memperbaiki skin barrier yang rusak. Bahan-bahan ini dikenal memiliki sifat menutrisi dan melembapkan.
2. Mengganti produk skincare yang keras
Menghindari produk yang mengandung bahan kimia keras dan beralih ke produk yang berbahan dasar alami bisa mencegah kerusakan lebih lanjut pada skin barrier. Pilihlah yang berbasis pH seimbang dan hypoallergenic.
3. Pentingnya eksfoliasi yang tepat
Eksfoliasi merupakan cara yang baik untuk mengangkat sel-sel kulit mati, tetapi perlu dilakukan dengan bijak.
Gunakan produk exfoliant yang lembut dan lakukan hanya sekali seminggu untuk menghindari iritasi.
4. Rutin menggunakan pelembap
Untuk memperbaiki skin barrier, kita juga perlu rutin menggunakan pelembab. Penggunaan pelembap secara rutin tidak hanya membantu menjaga kelembapan, tetapi juga meningkatkan elastisitas kulit dan mencegah penuaan dini.
Pelembap yang ideal adalah yang mengandung humektan, oklusif, dan emolien. Bahan seperti gliserin, asam hialuronat, dan ceramides sangat dianjurkan untuk memperkuat skin barrier.
Mengoleskan pelembap setelah mandi atau mencuci muka merupakan waktu yang paling efektif, karena kulit dalam kondisi lembap dan lebih siap menyerap hidrasi.
5. Lindungi kulit dari sinar UV
Sinar UV sangat berbahaya untuk kulit dan dapat merusak skin barrier. Menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 ketika beraktivitas di luar adalah langkah penting dalam perawatan kulit.
Pilihlah tabir surya yang memiliki spektrum luas untuk melindungi dari sinar UVA dan UVB. Formulasi yang berbasis mineral seperti zinc oxide dan titanium dioxide sering kali lebih lembut untuk kulit sensitif.
6. Atur gaya hidup sehat
Gaya hidup juga berperan dalam memperbaiki skin barrier. Memperhatikan tingkat stres juga mengonsumsi nutrisi yang seimbang merupakan langkah yang tak boleh dilewatkan demi skin barrier yang sehat.
Mengonsumsi nutrisi seimbang dengan banyak sayuran, buah-buahan, dan lemak sehat dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan kulit. Omega-3 dari ikan juga bermanfaat untuk menjaga elastisitas kulit.
Selain itu, stres berlebihan dapat memperburuk kondisi kulit. Mengelola stres melalui meditasi, olahraga, dan hobi bisa membantu menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.
Tak hanya itu, tidur yang cukup dan berkualitas juga sangat penting bagi proses regenerasi kulit. Selama tidur, kulit melakukan perbaikan dan memperbaiki kerusakan.
7. Hindari penyebab iritasi kulit
Agar skin barrier tetap sehat, kita juga perlu untuk menghindari penyebab-penyebab iritasi kulit.
Caranya, kamu sebaiknya memilih produk skincare yang bebas dari alkohol, parfum, dan pewarna sintetik yang berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
Kemudian, berikan waktu bagi kulit untuk tidak terpapar makeup atau produk skincare beberapa kali seminggu. Hal ini bagus untuk memberi kesempatan skin barrier beregenerasi.
Tak lupa, lakukanlah detox dari polusi dengan mengurangi waktu di luar ruangan saat kualitas udara buruk juga bermanfaat bagi kesehatan kulit.
8. Mengatur rutinitas perawatan kulit
Menggunakan terlalu banyak produk skincare dapat menyebabkan kulit menjadi bingung. Fokuslah pada produk yang benar-benar dibutuhkan dan cocok untuk jenis kulit masing-masing.
Pastikan bahwa pH produk yang digunakan mendekati pH kulit normal, yaitu 4 hingga 5. Ini akan membantu stabilitas skin barrier dan mencegah iritasi.
Gunakan produk pembersih yang lembut dan hindari menggosok wajah dengan keras. Cukup dengan membasuhnya lembut agar kulit tidak mengalami stres berlebihan.
9. Perhatikan kebiasaan sehari-hari
Merokok dapat memperburuk kesehatan kulit secara keseluruhan. Menghentikan kebiasaan ini dapat membantu kulit tampil lebih cerah dan sehat.
Konsumsi alkohol juga dapat mengeringkan kulit dan merusak skin barrier. Mengurangi asupan alkohol dapat memberikan perbaikan pada kulit.
Mengadopsi gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, makan dengan baik, dan tidur cukup merupakan kunci untuk mendapatkan kulit yang sehat dan glowing.
10. Konsisten merawat kulit
Perawatan yang konsisten akan membantu menjaga kesehatan skin barrier dan meningkatkan kondisi kulit dari waktu ke waktu.
Catatlah perubahan dan kemajuan yang dialami kulit saat melakukan perawatan kulit dapat membantu menentukan produk mana yang efektif.
Selain itu, selalu ingat bahwa perbaikan skin barrier memerlukan waktu dan kesabaran. Tidak ada solusi instan, konsistensi adalah kunci untuk hasil yang optimal.