Hari Tasyrik merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam kalender Islam.
Istilah 'tasyrik' berasal dari kata Arab yang berarti menjemur, merujuk pada kebiasaan masyarakat pada masa Rasulullah SAW yang menjemur daging kurban di bawah terik matahari. Tradisi ini diadopsi sebagai cara untuk mengawetkan daging, sehingga hari-hari ini dikenal dengan nama Tasyrik.
Hari Tasyrik bukan hanya sekadar perpanjangan dari Idul Adha, tetapi merupakan waktu yang suci dan penuh makna bagi umat Islam. Pada tanggal-tanggal ini, jemaah haji berada di Mina untuk melaksanakan lempar jumrah, dan bagi umat Islam lainnya, ini adalah kesempatan untuk melaksanakan amalan ibadah yang dianjurkan. Hari-hari ini memiliki hikmah tersendiri dalam memperkuat iman dan meningkatkan rasa syukur atas karunia Tuhan.
Amalan sunnah yang utama di Hari Tasyrik
1. Memperbanyak takbir
Salah satu amalan penting di hari Tasyrik adalah memperbanyak takbir. Takbir dihukumkan sunnah pada hari-hari ini dan bertujuan untuk mengagungkan Allah SWT. Dalam surat Al-Baqarah ayat 203, Allah berfirman, "Dan berzikirlah dengan menyebut nama Allah dalam beberapa hari yang terbilang." Hal ini menunjukkan bahwa berzikir, termasuk takbir, sangat dianjurkan untuk dilakukan.
2. Menyembelih hewan kurban
Menyembelih hewan kurban juga merupakan ibadah yang penting dalam hari Tasyrik. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berkurban sebagai bentuk syukur dan pengorbanan. Para ulama sepakat bahwa menyembelih hewan kurban dapat dilakukan selama hari-hari Tasyrik, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi rezeki dengan yang membutuhkan.
3. Membaca doa sapu jagad
Membaca doa sapu jagad adalah salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari-hari Tasyrik. Doa ini memohon agar Allah memberikan kebaikan di dunia dan akhirat, serta dijauhkan dari siksa neraka. Bacaan doa ini menggambarkan harapan setiap Muslim untuk mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.
4. Memperbanyak zikir
Pada hari Tasyrik, memperbanyak zikir adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Berzikir pada hari Tasyrik tidak hanya sebagai ibadah, tetapi memiliki banyak manfaat baik secara spiritual maupun mental.
Zikir membawa ketenangan dan kedamaian dalam hati, serta mendekatkan diri kepada Allah. Dengan merenungkan ciptaan-Nya dan mensyukuri segala nikmat, umat Islam dapat merasakan kehadiran Allah dalam hidupnya.
Larangan yang perlu diketahui di Hari Tasyrik
Di samping banyaknya amalan yang dianjurkan pada hari Tasyrik, terdapat beberapa larangan yang sebaiknya tidak dilakukan. Larangan yang paling utama pada hari Tasyrik adalah berpuasa. Rasulullah SAW dengan tegas melarang umat-Nya untuk berpuasa pada hari-hari ini. Sebab, hari Tasyrik merupakan hari untuk makan dan minum, serta memperbanyak zikir kepada Allah. Tindakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa umat Islam dapat menikmati karunia Tuhan dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Hari Tasyrik dianggap sebagai hari raya bagi umat Islam. Dengan larangan berpuasa, hari-hari ini menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk menikmati makanan, merayakan kebersamaan, dan melaksanakan ibadah sosial. Inilah saat yang tepat untuk mempererat silaturahmi antara keluarga dan kerabat, sehingga menjadikan momen tersebut lebih bermakna dan berkesan.
Pada akhirnya, hari Tasyrik menjadi waktu yang sangat penting bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Dengan menjalankan amalan-amalan sunnah dan menjauhi larangan, banyak hikmah dan keberkahan yang dapat diperoleh pada hari-hari istimewa ini.