Beberapa orang mungkin merasa frustrasi ketika sudah melakukan berbagai usaha untuk menurunkan berat badan namun hasilnya tidak terlihat.
Ini adalah pengalaman umum dan ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan berat badan sulit turun meskipun sudah melakukan program diet. Berikut di antaranya.
1. Kebiasaan makan yang salah
Makan terlalu dekat dengan waktu tidur
Makan larut malam dapat mengganggu proses penurunan berat badan. Ketika seseorang makan terlalu dekat dengan waktu tidur, tingkat gula darah dan insulin dapat meningkat, yang menyulitkan pembakaran lemak. Sebaiknya, berikan waktu minimal tiga jam antara makan malam dan waktu tidur untuk hasil yang lebih baik.
Makan tidak teratur
Banyak orang beranggapan bahwa melewatkan makan akan membantu penurunan berat badan. Faktanya, makan tidak teratur justru dapat memicu nafsu makan yang berlebihan. Saat waktu makan berikutnya tiba, perut cenderung kelaparan dan mengajak untuk makan lebih banyak.
Makan terlalu cepat
Kecepatan dalam makan adalah salah satu faktor yang sering kali diabaikan. Makan dengan cepat dapat mengakibatkan konsumsi kalori berlebih karena otak tidak mendapatkan waktu untuk mencerna sinyal kenyang. Mengubah kebiasaan untuk makan lebih perlahan dapat membantu mengontrol nafsu makan dan berdampak positif pada berat badan.
2. Stres dan tidur yang buruk
Pengaruh stres terhadap nafsu makan
Stres kronis diketahui dapat memicu produksi hormon kortisol, yang berhubungan dengan peningkatan nafsu makan. Ketika seseorang mengalami stres, keinginannya untuk mencari makanan berkalori tinggi biasanya meningkat, sehingga memperbesar kemungkinan berat badan sulit turun.
Dampak kurang tidur pada berat badan
Tidur yang tidak berkualitas juga menjadi faktor penting. Tidur yang kurang dari 7-8 jam dapat mengganggu metabolisme tubuh, mendorong rasa lapar, dan menurunkan motivasi untuk berolahraga. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak cukup tidur cenderung lebih banyak mengkonsumsi kalori dari makanan berlemak dan manis.
3. Gaya hidup sedentari
Kurang olahraga dan efeknya
Gaya hidup yang terlalu banyak menghabiskan waktu duduk dan kurang melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan massa otot dan memperlambat metabolisme. Olahraga secara teratur, baik aerobik maupun angkat beban, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan membantu penurunan berat badan.
Pentingnya aktivitas fisik rutin
Dengan berolahraga secara teratur, tubuh tidak hanya membakar kalori tetapi juga meningkatkan kekuatan otot. Aktivitas fisik yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan dan rutinitas individu agar dapat diterima sebagai kebiasaan baru dalam gaya hidup mereka.
4. Pengaruh kesehatan dan obat
Gangguan kesehatan yang memengaruhi berat badan
Kondisi medis tertentu seperti gangguan tiroid, diabetes, dan sindrom metabolik dapat mempengaruhi berat badan seseorang. Jika merasa bahwa kesehatan mungkin berpengaruh pada usaha penurunan berat badan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Efek samping obat dan kontrasepsi hormonal
Obat-obatan tertentu, termasuk beberapa jenis antidepresan dan alat kontrasepsi hormonal, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping. Penting untuk membicarakan pilihan dan dosis obat dengan dokter jika berat badan terus bertambah setelah memulai pengobatan.
5. Target diet yang tidak realistis
Menetapkan tujuan yang tepat
Menetapkan target yang realistis adalah kunci dalam perjalanan penurunan berat badan. Banyak orang berharap bisa menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi hal tersebut bisa menjadi bumerang dan menyebabkan stres yang lebih besar.
Risiko menurunkan berat badan terlalu cepat
Menurunkan berat badan secara drastis dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk batu empedu dan masalah metabolisme. Penurunan berat badan yang sehat adalah sekitar setengah hingga satu kilogram per minggu, yang dijamin lebih aman dan berkelanjutan.
Dengan memahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi penurunan berat badan, seseorang dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin dihadapinya dan melakukan perubahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan kesehatannya.