Artikel ini merupakan kerja sama antara Narasi dan Diet Partner. Seluruh informasi yang dimuat telah dikurasi oleh Rheinhard, S.Gz., Dietisien (Nutritionist).
------------------------------------------------------------------
Mengapa Stroke Semakin Banyak Menyerang Usia Muda?
Stroke adalah penyakit yang dikaitkan dengan pecahnya pembuluh darah pada otak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke adalah suatu keadaan di mana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global. Stroke merupakan salah satu penyakit kegawatdaruratan di bidang neurologi yang merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di dunia.
Stroke sering dikaitkan dengan usia lanjut, tetapi data terbaru menunjukkan bahwa kasus stroke pada orang muda semakin meningkat, termasuk di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi stroke pada usia di atas 15 tahun naik dari 7 per 100 orang menjadi 10,9 hingga 11 per 100 orang dalam lima tahun terakhir. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran besar karena stroke dapat menyebabkan kecacatan permanen dan mengurangi kualitas hidup secara signifikan.
Lantas, mengapa stroke bisa menyerang mereka yang masih muda? Faktor utama penyebabnya adalah perubahan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, serta stres berkepanjangan.
Artikel ini akan membahas faktor risiko tersebut secara lebih mendalam dan bagaimana cara mencegahnya.
Kebiasaan Buruk yang Meningkatkan Risiko Stroke di Usia Muda
Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan anak muda tanpa disadari bisa meningkatkan risiko stroke. Berikut adalah beberapa di antaranya:
a) Pola Makan yang Buruk
Makanan cepat saji dan olahan tinggi lemak, garam, serta gula semakin populer di kalangan generasi muda. Pola makan ini bisa menyebabkan obesitas, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi, yang semuanya merupakan faktor risiko utama stroke.
Solusi:
• Kurangi konsumsi makanan olahan dan fast food.
• Perbanyak konsumsi sayur, buah, protein tanpa lemak, dan makanan kaya serat.
b) Kurangnya Aktivitas Fisik
Banyak anak muda menghabiskan waktu dengan gaya hidup sedentari, seperti duduk berjam-jam di depan layar komputer atau ponsel. Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.
Solusi:
• Lakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu, seperti jogging, berenang, atau bersepeda.
• Kurangi waktu duduk dan selingi dengan peregangan ringan.
c) Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan
Merokok meningkatkan risiko stroke dengan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Sementara itu, konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan gangguan metabolisme.
Solusi:
• Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol.
• Ganti kebiasaan merokok dengan aktivitas sehat seperti olahraga atau meditasi.
d) Stres dan Kurang Tidur
Tingkat stres yang tinggi dan pola tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko stroke. Stres yang berkepanjangan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pelepasan hormon kortisol yang berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Solusi:
• Terapkan teknik manajemen stres, seperti yoga, meditasi, atau hobi yang menenangkan.
• Tidur yang cukup (7-8 jam per malam) untuk mendukung kesehatan otak dan sistem kardiovaskular.
e) Penyalahgunaan Zat Terlarang
Penggunaan narkotika seperti amfetamin dan kokain secara signifikan meningkatkan risiko stroke. Studi menunjukkan bahwa pengguna amfetamin memiliki risiko 5 kali lebih besar terkena stroke dibandingkan non-pengguna, sedangkan kokain meningkatkan risiko hingga 2,33 kali lipat.
Solusi:
• Hindari konsumsi narkoba dan cari dukungan profesional jika sudah terlanjur terjerumus dalam penyalahgunaan zat.
Bagaimana Cara Mencegah Stroke Sejak Dini?
Pencegahan stroke tidak hanya dilakukan oleh orang tua, tetapi harus dimulai sejak muda. Salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah menerapkan pola hidup sehat dengan konsep CERDIK dan PATUH dari Kementerian Kesehatan RI.
Konsep CERDIK, merupakan akronim dari Cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat gizi seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres dengan baik.
Disisi lain ada Konsep PATUH, yang mana merupakan akronim dari Periksa kesehatan secara berkala, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat, Tetap konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, Upayakan beraktivitas fisik dengan aman, Hindari rokok, alkohol, dan zat berbahaya.
Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat penting untuk mendeteksi faktor risiko stroke sejak dini. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan:
• Cek Tekanan Darah: Hipertensi adalah penyebab utama stroke. Pastikan tekanan darah tetap dalam batas normal (kurang dari 120/80 mmHg).
• Pemeriksaan Kadar Kolesterol dan Gula Darah: Kolesterol tinggi dan diabetes meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah.
• Pemeriksaan Jantung dan Pembuluh Darah: Deteksi dini penyakit jantung dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Mulai Gaya Hidup Sehat dari Sekarang!
Stroke di usia muda bukan lagi sekadar ancaman, tetapi sudah menjadi kenyataan yang meningkat setiap tahunnya. Gaya hidup modern yang kurang sehat menjadi pemicu utama yang perlu segera diatasi. Dengan melakukan perubahan kecil dalam pola makan, aktivitas fisik, manajemen stres, dan menghindari kebiasaan berisiko, kita bisa menurunkan risiko stroke secara signifikan.
Tidak perlu menunggu hingga tua untuk mulai hidup sehat. Yuk, ambil langkah preventif sekarang agar bisa menikmati masa depan yang lebih sehat dan bebas dari risiko stroke!