Belum genap sepekan berjalan, telah ada peserta dalam Retret Akademi Militer (Akmil) Magelang yang dikabarkan tumbang. Lima kepala daerah terpaksa istirahat saat mengikuti kegiatan retret di Akmil Magelang. Merujuk pada laporan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mereka mengalami penurunan kondisi fisik yang memerlukan penanganan medis cepat.
"Kondisinya memerlukan istirahat saja. Kita berikan dispensasi untuk sementara ini tidur, tidak mengikuti pembelajaran. Mudah-mudahan besok fit lagi," terang Bima Arya, Minggu (23/2/2025).
Dari lima kepala daerah yang terpaksa beristirahat, tiga di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar, Kota Magelang. Dua kepala daerah lainnya dirawat di tenda yang disediakan di lokasi retret.
Tiga orang dirawat di RSUD Tidar. Dua orang harus menginap sedangkan satu hanya membutuhkan infus vitamin C. Sedangkan 2 lagi tidak perlu dibawa ke rumah sakit, hanya perlu beristirahat di tenda.
Menurut Bima Arya, langkah ini diambil untuk memastikan kesehatan peserta, meskipun mereka harus mengikuti agenda yang padat. Kebijakan ini menunjukkan adanya perhatian serius terhadap kondisi fisik kepala daerah selama acara berlangsung.
"Karena jadwalnya sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga sangat padat. Kalau kondisinya tidak memungkinkan, silakan istirahat di tenda. Supaya bisa fit pada sesi berikutnya," terangnya.
Jadwal Padat di Retret Kepala Daerah
Kegiatan retret kepala daerah di Akmil memang disebut-sebut memiliki jadwalnya yang padat, yang bisa menguras stamina peserta. Retret kepala daerah ini dilaksanakan dari tanggal 21-28 Februari 2025 di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Dalam tujuh hari di Akmil Magelang kegiatan didesain dengan kegiatan olahraga juga membahas materi yang diangkat dalam diskusi. Materi-materi yang akan dibahasa antara lain adalah visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pencegahan korupsi, hingga mengenai tugas dan fungsi dari kepala daerah.
Pemateri dalam retret ini datang dari beragam latar belakang, termasuk seluruh menteri di Kabinet Indonesia maju dan pengajar dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), bahkan digadang-gadang beberapa mantan presiden juga akan turut hadir sebagai pemateri.
Retret ini sendiri memiliki tujuan untuk membangun ikatan emosional dan kerja sama yang lebih erat antara kepala daerah dan pemerintah pusat. Hal ini diharapkan dapat membangun harmonisasi sehingga implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah akan berjalan lebih efektif dan efisien.