Industri film Indonesia kembali mencerak prestasi membangkan, kali ini datang dari Film bertajuk Jumbo yangh adir di tengah gersangnya perfilman animasi Indonesia.
Film karya anak bangsa ini tidak hanya dibuat untuk layak ditonton anak-anak, film ini juga layak ditonton oleh orang dewasa karena ceritanya membangkitkan nostalgia bagi penonton kelahiran 1981 sampai 1996.
Jumbo akan mengisahkan petualangan seru dan penuh makna tentang keluarga, persahabatan, dan keberanian. Berikut sederet fakta film Jumbo
Menghadirkan Cerita Yang Dekat Dengan Penonton
Film ini mengisahkan petualangan Don, seorang anak yang berjuang tegar setelah menghadapi kehilangan orang tuanya. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Meri, roh anak perempuan yang mencari orang yang membongkar makam orang tuanya.
Interaksi mereka membentuk jalinan persahabatan yang kuat, mengajarkan Don tentang pentingnya untuk mendengarkan dan memahami ketimbang menyalahkan keadaan.
Tokoh-tokoh dalam film "Jumbo" terasa sangat dekat dengan kehidupan penonton Indonesia. Sebut saja Don, anak bertubuh gempal yang dirundung karena lelet saat bermain.
Si Nurman, penggembala kambing yang ramah dan setia kawan, ada Maesaroh, gadis periang dan mudah bergaul, selain itu ada Atta, anak yang populer karena kepiawaiannya bermain.
Memakan Proses Produksi yang Panjang
Film Jumbo digarap oleh sutrada sekaligus penulis Ryan Adriandhy, ia dikenal sebagai komika dengan materi-materi cerdasnya. Ia merupakan juara kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 2011.
Selain dikenal sebagai komika, Ryan juga merupakan seorang animator. Ia bakal memulai debut penyutradaraannya melalui film animasi JUMBO.
Film animasi Indonesia ini hasil kerja keras yang memakan waktu lebih dari lima tahun. Proses produksi film ini dimulai pada pertengahan tahun 2020 dan melibatkan Lebih dari 200 pekerja kreatif, termasuk animator, technical engineer, musisi, dan visual artist.
Karakter dan Pengisi Suara
Salah satu fakta yang paling menarik dari film Jumbo adalah keterlibatan sederet pengisi suara terkenal. Sebut saja ada nama Ariel NOAH berperan sebagai ayah Don, sementara Bunga Citra Lestari (BCL) mengisi suara ibu Don.
Keberadaan pengisi suara dan juga musisi papan atas Indonesia ini membawa daya tarik tersendiri, membuat penonton penasaran untuk menonton film tersebut.
Selain itu, Angga Yunanda mengisi suara Atta, kakak dari sahabat Don, serta Ariyo Wahab dan Cinta Laura sebagai orangtua Meri.
Sejumlah pengisi suara anak-anak juga turut terlibat dalam film ini, termasuk Quinn Salman, M. Adhiyat, Yusuf Ozkan, Graciella Abigail, dan Den Bagus Sasono, serta menandai debut Prince Poetiray di dunia voice acting.
Maliq & D'Essentials Ditunjuk Sebagai Pengisi OST Jumbo
Tidak hanya pengisi suara yang menjadi perhatian publik, pengisi soundtrack film ini melibatkan grup musik Maliq & D'Essentials dengan lagu bertajuk “Kumpul Bocah” yang dulu sempat dipopulerkan oleh penyanyi Vina Panduwinata.
Siap Tayang di 17 Negara
Film produksi visinema ini siap menggemparkan dunia dengan penayangan di 17 negara diantaranya ada Turki, Mongolia, Rusia dan beberapa negara Eropa lainnya. Film Jumbo rencananya akan tayang perdana di bioskop Indonesia saat musim lebaran tiba.
Film menjadi film animasi layar lebar original pertama dari Visinema. Sebelumnya rumah produksi ini sudah banyak menghasilkan film box office Indonesia, seperti Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014), Filosofi Kopi (2015), Surat dari Praha (2016), Bukaan 8 (2017), Filosofi Kopi 2: Ben & Jody (2017), Love for Sale (2018), Keluarga Cemara (2019), Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020) dan masih banyak lagi.
Fakta Menarik tentang Pemilihan Nama Kampung Jumbo
Film Jumbo juga menghadirkan beberapa fakta menarik yang menambah daya pikat cerita. Nama kampung fiksi tempat Don tinggal, Seruni, diambil dari gabungan kata “seru” dan “nih”, yang mencerminkan keceriaan dan dinamika lingkungan tempat karakter-karakter dalam film berinteraksi.
Salah satu detail yang mencolok adalah plat mobil "R O35 LI", yang jika dibaca, memiliki makna "Rusli". Ini kebetulan juga adalah nama karakter kepala desa Roesli dalam film.
"Itu ide datang dari anak-anak yang suka modif plat nomor," terang Ryan kepada wartawan, Jumat, 14 Maret 2025
Selain itu sang sutradaa mengungkapkan jika warganet yang jeli akan mencermati saat usia Don 4 tahun, dia hidup pada 24 Februari 1994 berdasarkan kalender yang ada di kamarnya. Berbekal fakta itu, warganet menebak cerita Don, yang berusia 10 tahun, berada pada era tahun 2000.