Advertisement

6 Tanda-tanda PCOS yang Sering Diabaikan oleh Perempuan

26 May 2025 17:17 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi PCOS. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) adalah kondisi hormonal yang umum dialami perempuan, terutama di usia subur. PCOS ditandai dengan ketidakseimbangan hormon berupa peningkatan kadar hormon androgen yang dapat mengganggu proses ovulasi dan menyebabkan gejala fisik tertentu.

Perempuan yang mengalami PCOS biasanya memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur serta mengalami masalah kesuburan. Selain itu, kondisi ini sering disertai dengan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Gejala fisik PCOS

1. Siklus menstruasi tidak teratur

Salah satu tanda paling umum dari PCOS adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Wanita dengan kondisi ini mungkin hanya mengalami menstruasi beberapa kali dalam setahun, atau bahkan mengalami amenore, yaitu tidak mengalami haid sama sekali untuk waktu yang lama.

2. Pertumbuhan rambut berlebihan

Hirsutisme, atau pertumbuhan rambut berlebihan di area tubuh yang tidak diinginkan, adalah indikasi lain dari PCOS. Wanita dengan PCOS sering mengalami pertumbuhan rambut tebal dan gelap di wajah, dada, punggung, dan area lain.

3. Munculnya jerawat di area wajah

Kadar hormon androgen yang tinggi dalam tubuh wanita dengan PCOS dapat menyebabkan kulit mereka lebih berminyak dan rentan terhadap jerawat. Jerawat ini biasanya lebih sulit diobati dibandingkan dengan jerawat biasa.

4. Kulit menggelap di lipatan tubuh

Kondisi kulit gelap, terutama di area lipatan, sering diabaikan sebagai tanda PCOS. Gejala ini, dikenal sebagai acanthosis nigricans, dapat menunjukkan adanya resistensi insulin yang sering terkait dengan PCOS.

5. Sakit kepala yang berulang

Beberapa wanita melaporkan mengalami sakit kepala kronis, yang dapat disebabkan oleh fluktuasi hormon. Sakit kepala ini sering dianggap remeh dan diabaikan sebagai gejala PCOS.

6. Masalah tidur dan kelelahan

Gangguan tidur seperti insomnia seringkali berkaitan dengan PCOS, yang dapat menyebabkan kelelahan kronis. Hormonal yang tidak seimbang dapat memengaruhi pola tidur dan menyebabkan wanita merasa lelah meskipun sudah cukup beristirahat.

Gejala emosional terkait PCOS

Selain tanda-tanda fisik, perempuan yang mengalami PSOC mungkin juga merasakan sejumlah gejala emosional, seperti:

Perubahan suasana hati secara drastis

Perubahan hormon yang terjadi pada wanita dengan PCOS dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang signifikan. Banyak yang mengalami depresi dan kecemasan, yang dapat memperburuk kualitas hidup mereka.

Kecemasan dan depresi

Gejala fisik dan emosional yang dihadapi dapat menyebabkan stres. Ketidakpastian terkait kesuburan dan penampilan fisik dapat memicu masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi.

Kesehatan mental terganggu

PCOS juga memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental. Wanita sering merasa terisolasi dan kurang memahami kondisi mereka, yang menambah tekanan emosional.

Risiko kesehatan akibat PCOS

Perempuan dengan PCOS biasanya rentan terkena sejumlah penyakit dan risiko kesehatan lainnya, seperti:

Diabetes tipe 2

Perempuan dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 akibat resistensi insulin. Kadar insulin yang tinggi dapat menyebabkan masalah metabolik yang serius jika tidak ditangani.

Kesulitan dalam proses kehamilan

Kondisi PCOS sering kali membuat proses kehamilan menjadi sulit. Perempuan dengan PCOS mengalami masalah ovulasi yang mengurangi peluang untuk hamil.

Potensi penyakit jantung dan endometrium

PCOS juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi mengembangkan penyakit jantung serta kanker endometrium. Ketidakseimbangan hormon yang berkepanjangan dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang.

Pentingnya kesadaran terhadap PCOS di kalangan perempuan

Peningkatan pengetahuan mengenai gejala PCOS di kalangan perempuan adalah hal yang penting untuk mencegah diagnosis yang terlambat. Oleh sebab itu, setiap perempuan perlu lebih memahami kondisi ini.

Masyarakat juga perlu memberikan ruang yang lebih terbuka untuk diskusi terkait PCOS, serta upaya menghapus stigma seputar kondisi hormonal seperti PCOS. Dengan demikian, perempuan akan merasa lebih didukung dan dipahami.

Selain itu, diskusi yang terbuka tentang kesehatan reproduksi dan kondisi seperti PCOS sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan membantu perempuan mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement