6 Tips Puasa untuk Penderita Diabetes agar Gula Darah Tetap Normal ketika Ramadan

3 Mar 2025 20:35 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi pengecekan gula darah pada penderita diabetes. (Foto: Freepik)

Penulis: Rizal Amril

Editor: Rizal Amril

Bagi penderita diabetes, pola makan adalah kunci menjaga kesehatan. Namun jika bulan Ramadan tiba, bagaimana menjalankan ibadah puasa namun tetap menjaga agar gula darah tetap normal?

Diabetes merupakan penyakit kronis yang menunjukkan tren pertumbuhan yang cepat.

Menukil data International Diabetes Federation (IDF), penderita diabetes di dunia pada tahun 2021 telah mencapai 537 juta jiwa.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar, menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah dibetes terbanyak dalam data IDF tersebut.

Perhingan IDF pada 2021, terdapat 19,5 juta penderita diabetes di Indonesia dan diprediksi akan terus tumbuh menjadi 28,6 juta jiwa pada 2045.

Ketika terjangkit diabetes, hal yang paling utama adalah mengontrol kesehatan. Pengidap diabetes tidak boleh sembarang dalam mengonsumsi makanan dan minuman, serta menjaga aktivitas fisik tetap dilakukan dalam kadar yang sehat.

Oleh karenanya, ketika bulan Ramadan tiba, penting bagi penderita diabetes untuk mengontrol pola konsumsi. Walaupun sudah menahan lapar dan haus seharian lamanya, bukan berarti kita boleh makan sembarangan ketika berbuka dan sahur.

Berikut adalah sejumlah tips yang perlu diperhatikan para penderita diabetes yang hendak menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.

1. Konsultasi dahulu, puasa kemudian

Sebelum menjalani ibadah puasa, penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Proses ini penting untuk menilai kondisi kesehatan mereka.

Dengan melakukan pemeriksaan medis, dokter dapat mengevaluasi sejauh mana kadar gula darah terkontrol dan apakah tubuh dalam kondisi yang sehat untuk berpuasa.

Perlunya penyesuaian obat diabetes seringkali menjadi bagian penting yang perlu dibahas.

Dokter akan memberikan saran mengenai pengaturan waktu dan dosis pengobatan yang sesuai selama bulan Ramadan.

Diskusi mengenai risiko dan manfaat puasa juga diperlukan, sehingga pasien dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan kondisi medis mereka.

2. Pola makan harus seimbang walau puasa

Selama berpuasa, sangat penting bagi penderita diabetes untuk mengonsumsi pola makan yang seimbang dan bergizi.

Mereka disarankan untuk memilih makanan yang kaya akan nutrisi dan rendah gula. Hindari konsumsi karbohidrat sederhana dalam jumlah tinggi, seperti nasi putih atau roti tawar, yang berpotensi cepat meningkatkan kadar gula darah.

Sebaliknya, konsumsi serat dapat membantu menciptakan rasa kenyang lebih lama. Makanan yang kaya serat seperti sayur, buah, dan gandum utuh sebaiknya menjadi pilihan utama saat sahur atau berbuka.

Dengan cara ini, penderita diabetes dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil sedari awal puasa.

3. Atur waktu makan secara efektif

Pengaturan waktu makan yang efektif adalah kunci dalam membantu penderita diabetes saat berpuasa.

Sangat penting untuk tidak melewatkan sahur, karena sahur berfungsi sebagai cadangan energi bagi tubuh selama berpuasa. Penderita diabetes disarankan untuk makan sahur mendekati waktu imsak agar energi tetap terjaga.

Batasi porsi makanan saat berbuka puasa menjadi strategi lain untuk menghindari hiperglikemia.

Saat berbuka, penting untuk memulai dengan minuman atau makanan yang mengandung sedikit gula, lalu dilanjutkan dengan makanan utama yang sehat dan bergizi.

Rutin memeriksa gula darah sebelum dan sesudah makan juga merupakan tindakan penting yang telah terbukti bermanfaat.

Dengan memonitor kadar gula darah, penderita diabetes dapat menghindari fluktuasi yang berisiko tinggi.

4. Selalu penuhi kebutuhan cairan

Hidrasi yang cukup adalah aspek penting dalam menjalani puasa, terutama bagi penderita diabetes yang berpotensi lebih rentan terhadap dehidrasi.

Minum air putih secara cukup saat berbuka dan sahur akan membantu tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari.

Hindari mengonsumsi minuman manis atau berkafein, seperti soda atau kopi, karena dapat menyebabkan dehidrasi yang lebih parah.

Penderita diabetes juga disarankan untuk mencatat asupan cairan harian guna memastikan kebutuhan hidrasi mereka terpenuhi dengan baik.

5. Aktivitas fisik dalam kadar tepat

Meskipun aktivitas fisik tetap penting, penderita diabetes disarankan untuk melakukan olahraga ringan setelah berbuka puasa.

Sangat dianjurkan untuk menghindari aktivitas berat selama berpuasa yang dapat menyebabkan kadar gula darah menurun secara drastis.

Selain itu, salat dapat dimanfaatkan sebagai aktivitas fisik yang bermanfaat. Dengan mengatur waktu untuk menjalankan shalat, penderita diabetes bisa mendapatkan manfaat fisik sekaligus spiritual tanpa berisiko berlebihan.

6. Kenali tanda bahaya selama puasa

Mengenali tanda-tanda bahaya selama berpuasa adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh penderita diabetes.

Waspadai gejala hipoglikemia seperti pusing, berkeringat, atau tremor. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera batalkan puasa untuk menghindari risiko yang lebih serius.

Penderita juga perlu memonitor kesehatan secara teratur dan berkala. Apabila mengalami gejala serius atau kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah, mereka harus mengambil langkah yang tepat untuk menghindari komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan.

Dengan mengikuti langkah dan tips yang tepat, penderita diabetes bisa terus menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman selama bulan Ramadan.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER