Banjir menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran berbagai bakteri, virus, dan parasit. Air yang terkontaminasi dapat membawa patogen dari limbah, kotoran hewan, serta sisa-sisa bahan berbahaya.
Selain itu, banjir seringkali mengganggu akses ke layanan kesehatan yang memadai. Ditambah kondisi sanitasi yang buruk dapat memperburuk situasi, meningkatkan risiko infeksi, serta penyakit menular.
Dalam hal ini, anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit saat banjir.
Usia yang lebih muda dan lebih tua memiliki pertahanan tubuh yang tidak sekuat orang dewasa yang sehat sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
Orang-orang dengan riwayat penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi yang diinduksi oleh banjir.
Lantas, apa saja penyakit yang sering muncul saat banjir? Simak penjelasannya berikut ini!
Penyakit yang Sering Muncul Saat Banjir
Flu
Flu adalah salah satu penyakit yang umum terjadi saat banjir. Gejala flu meliputi demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan lemas.
Musim hujan yang dingin dan lembab meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, termasuk flu. Hal ini disebabkan oleh paparan virus terus-menerus di lingkungan yang padat penduduk, terutama di tempat penampungan pengungsi.
Demam Berdarah
Demam berdarah dengue (DBD) menjadi perhatian utama selama musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Gejala DBD dapat mencakup demam tinggi, nyeri otot yang parah, ruam, dan pendarahan pada bagian tubuh tertentu. Banjir menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, meningkatkan risiko penularan.
Malaria
Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium juga merupakan penyakit yang perlu diwaspadai saat banjir. Peningkatan kelembapan dan genangan air menyediakan lingkungan ideal bagi nyamuk Anopheles untuk berkembang biak.
Gejala malaria dapat mencakup demam berulang, nyeri otot, dan kelelahan ekstrem. Jika tidak diobati dengan tepat, malaria dapat berakibat fatal.
Diare
Diare adalah masalah kesehatan yang umum terjadi selama banjir karena pencemaran air. Konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi intestinal.
Gejala diare bisa ringan hingga berat. Jika tidak ditangani dengan baik, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang mengancam jiwa.
Hepatitis A dan Tifoid
Hepatitis A dan demam tifoid adalah penyakit pencernaan serius lainnya saat banjir. Infeksi ini dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala hepatitis A mencakup mual, muntah, dan ikterus, sementara gejala tifoid mencakup demam, nyeri perut, dan diare.
Kardiovaskular
Banjir dapat memperburuk kondisi kesehatan bagi individu dengan penyakit kronis.
Ketidaknyamanan akibat cuaca dingin dan lembab seringkali membuat penderita penyakit jantung dan diabetes lebih rentan terhadap serangan. Stres dan akses terbatas ke obat-obatan juga dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Infeksi Saluran Pernapasan
Kelembapan yang dihasilkan dari banjir dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan gejala sesak napas, terutama pada mereka yang sudah menderita penyakit pernapasan.
Lingkungan yang padat dan kurangnya ventilasi di tempat penampungan menyebabkan penyebaran infeksi lebih cepat.
Gejala-gejala yang perlu diwaspadai termasuk batuk berkelanjutan, demam, dan kesulitan bernapas.
Penting bagi individu yang tinggal di daerah banjir untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti memastikan akses ke udara bersih dan mendapatkan perawatan medis jika gejala memburuk.
Langkah Pencegahan terhadap Penyakit
Memperkuat Imunitas Tubuh
Menjaga daya tahan tubuh yang kuat adalah kunci untuk melawan infeksi selama banjir. Mengonsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan sistem imun. Suplemen vitamin juga dapat bermanfaat.
Menghindari Kontak dengan Air Kotor
Hindari baku kontak dengan air yang tercemar karena dapat menyebabkan berbagai infeksi. Jika terpaksa berada di dekat genangan air, penting untuk mengenakan pelindung seperti sepatu bot dan tidak membiarkan luka terbuka terpapar air banjir.
Pentingnya Kebersihan dan Sanitasi
Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitarnya sangat penting untuk menghindari penyakit. Ini termasuk mencuci tangan secara rutin, memastikan makanan yang dikonsumsi bersih, dan meminimalkan kontak dengan kotoran hewan.
Vaksinasi
Vaksinasi berperan penting dalam mencegah penyakit saat banjir. Vaksin influenza diharapkan dapat membantu tubuh membangun kekebalan terhadap virus flu. Jadi, penting untuk memastikan semua anggota keluarga telah divaksinasi dengan baik.
Imunisasi anak-anak juga sangat penting untuk melindungi mereka dari penyakit infeksius yang dapat diperburuk oleh keadaan saat banjir. Jadwal imunisasi yang diperbarui dapat membantu menjaga kesehatan anak-anak selama masa rawan penyakit.
Identifikasi gejala dini dari penyakit yang muncul akibat banjir sangat penting untuk mencegah perkembangan kondisi yang lebih serius. Demam, diare, dan mengi adalah beberapa gejala yang perlu diperhatikan.
Jika mengalami gejala penyakit yang mencurigakan, segera mencari bantuan medis sangat disarankan. Memperoleh diagnosis dan perawatan yang tepat waktu bisa menyelamatkan kehidupan.
Selain mencari bantuan medis, penerapan tindakan penanganan mandiri seperti rehidrasi dan istirahat juga penting.
Namun, untuk gejala yang lebih serius atau yang tidak kunjung membaik, segera bawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pertolongan lebih lanjut.