7 Tahapan Pelaksanaan Konklaf untuk Memilih Paus Baru

30 Apr 2025 07:47 WIB

thumbnail-article

Konklaf diikuti 135 kardinal dari seluruh dunia (Dimitar DILKOFF/ AFP) .

Penulis: Kitin Aprilia

Editor: Kitin Aprilia

Konklaf adalah proses pemilihan Paus baru dalam Gereja Katolik yang berasal dari istilah Latin "cum clave" yang berarti "dengan kunci". Kata ini menggambarkan pelaksanaan konklaf yang tertutup dengan para kardinal dikunci di dalam Kapel Sistina selama pelaksanaannya. Konklaf dirancang untuk menjaga kerahasiaan serta integitas pemilihan.

Pelaksanaan konklaf biasanya berlangsung setelah lowongnya Takhta Suci, yang dapat disebabkan oleh pengunduran diri Paus atau kematiannya. Tempat pelaksanaan utama konklaf adalah Kapel Sistina, yang dikenal karena dekorasi indahnya oleh Michelangelo. Pelaksanaan konklaf untuk memilih paus baru akan dilaksanakan mulai 7 Mei 2025 ini.

Konklaf merupakan acara penting yang memiliki dampak besar bagi masyarakat Katolik di seluruh dunia. Pemilihan Paus baru diharapkan dapat membawa harapan baru dalam kepemimpinan Gereja Katolik.

Selain itu, Paus baru akan mengemban tanggung jawab untuk memimpin umat dan memberikan arahan spiritual sesuai dengan ajaran Katolik. Upacara ini tidak hanya merupakan proses administratif tetapi juga ritual yang memperkuat keyakinan umat akan kepemimpinan gereja dalam menghadapi tantangan zaman.

1. Persiapan Konklaf

Sebelum konklaf dimulai, para kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memenuhi syarat harus berkumpul di Roma. Dalam konklaf kali ini, diharapkan terdapat 135 kardinal pemilih yang hadir. Kehadiran bersifat wajib kecuali ada halangan seperti sakit dan keadaan yang serius.

2. Misa Pembukaan

Pada hari pertama, mereka mengikuti Misa khusus di Basilika Santo Petrus untuk memulai proses dengan doa dan refleksi. Dalam misa ini dinaikkan permintaan agar proses ini selalu dilindungi dan roh kudus hadir di antara para kardinal akan memilih dengan bijaksana.

Setelah misa, kardinal berprosesion menuju Kapel Sistina, mengenakan pakaian kebesaran sambil menyanyikan lagu "Veni Creator Spiritus."

3. Sumpah Kerahasiaan

Setelah prosesi, kardinal berkumpul di Kapel Sistina untuk mengucapkan sumpah kerahasiaan. Sumpah ini diambil di atas Injil untuk menegaskan komitmen mereka menjaga kerahasiaan selama proses pemilihan.

Master of Papal Liturgical Celebrations akan mengumumkan "Extra omnes" yang berarti memerintahkan agar semua yang bukan kardinal meninggalkan ruangan. Hal ini menandakan proses isolasi pin dimulai.

Untuk menjaga kerahasiaan, sistem blokir sinyal telepon dipasang dan kardinal melangkah di atas platform kayu berlapis kain untuk melindungi lantai yang memiliki lantai mosaik marmer berharga.

4. Proses Pemungutan Suara

Pemungutan suara berlangsung dalam dua sesi setiap hari, yaitu pagi dan sore.

Dalam setiap sesi, tiga kardinal ditunjuk sebagai pengawas pemungutan suara (Scrutineers), tiga lainnya mengumpulkan suara dari kardinal yang tidak dapat hadir (Infirmarii), dan tiga ditunjuk untuk memeriksa hasil perhitungan suara (Revisers).

Setiap kardinal bertugas untuk menuliskan nama kandidat pilihannya pada surat suara sebelum memasukkannya ke dalam wadah di altar.

5. Penghitungan dan Kesesuaian Suara

Setelah pemungutan suara, pengawas menghitung suara dengan teliti. Seorang kandidat dianggap terpilih jika mendapatkan dua pertiga suara dari total pemilih. Jika tidak ada kandidat yang memenuhi syarat, proses pemungutan suara diulang hingga maksimal empat kali sehari.

Jika kebuntuan terus terjadi, para kardinal melakukan refleksi, doa, dan diskusi informal. Pemungutan suara akan dilanjutkan sampai akhirnya pilihan disempitkan pada dua kandidat teratas dan menggunakan suara mayoritas untuk menentukan Paus baru.

6. Isyarat Asap

Setiap hasil pemungutan suara ditandai dengan pembakaran surat suara. Asap yang dihasilkan akan menjadi sinyal bagi masyarakat.

Asap hitam menunjukkan bahwa belum ada Paus yang terpilih, sementara asap putih menandakan bahwa Paus baru telah ditemukan.

Tradisi ini dimulai pada abad ke-19 dan membuat pengumuman hasil pemungutan suara menjadi moment yang dinanti.

7. Pengumuman Paus Baru

Setelah seorang kardinal terpilih, ia segera pergi ke "Room of Tears" untuk mengenakan pakaiannya sebagai Paus. Setelah bersiap, dia kembali ke Kapel Sistina untuk doa dan menerima penghormatan dari kardinal lainnya.

Kardinal Protodiakon kemudian muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk mengumumkan dengan suara keras, "Habemus Papam!" yang berarti "Kita memiliki Paus!" Setelah pengumuman, Paus baru kemudian memberikan berkat apostolik pertamanya kepada umat.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER