8 Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah yang Dibayar Menjelang Idulfitri

17 Mar 2025 07:02 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi zakat fitrah. (Foto: ANTARA) .

Penulis: Rizal Amril

Editor: Rizal Amril

Menjelang Idulfitri, umat Islam menunaikan kewajiban membayar zakat fitrah. Nantinya, zakat ini akan disalurkan kepada golongan orang yang berhak mendapatkannya.

Dalam Islam, zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dibayarkan oleh umat Islam yang mampu untuk menjernihkan jiwa agar menjadi suci.

Kewajiban tersebut dimiliki oleh setiap muslim, balig maupun belum, serta kaya maupun tidak. Setiap muslim yang masih hidup pada malam hari raya dan memiliki persediaan kebutuhan pokok yang lebih dari sehari maka wajib melaksanakannya.

Dinukil dari NU Online, ketentuan tersebut didasarkan pada sebuah hadis Rasulullah saw. berikut:

فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعاً مِنْ تَمَرٍ، أوْصَاعاً مِنْ شَعِيْرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأمَرَ بِهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ الناَّسِ إلى الصَّلَاةِ

Artinya: Rasulullah saw telah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang Muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat fitrah sebelum berangkat (ke masjid) Idul Fitri (HR Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, dalam hal penyaluran zakat, Islam memiliki syariat berupa kriteria khusus orang-orang yang berhak mendapatkan zakat. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

1. Golongan fakir

Fakir adalah orang yang berada dalam kondisi sangat kekurangan, di mana mereka hampir tidak memiliki harta dan tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.

Definisi ini menjadikan mereka sebagai salah satu penerima zakat yang diutamakan.

Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan seorang yang tergolong fakir adalah ketidakmampuan untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak.

2. Golongan miskin

Miskin adalah istilah yang sering diartikan sebagai orang yang mempunyai harta, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mereka masih memiliki penghasilan tetapi jumlahnya sangat terbatas. Hal ini menjadikan mereka dalam posisi yang sangat rentan, yang dapat berpindah ke golongan fakir jika situasi mereka tidak membaik.

Perbedaan mendasar antara miskin dan fakir terletak pada keadaan harta yang dimiliki.

Jika fakir tidak memiliki harta sama sekali, orang miskin mungkin memiliki beberapa aset namun jumlahnya jauh dari memadai.

Oleh karena itu, peran zakat sangat penting untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka yang belum terpenuhi, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan.

3. Golongan amil zakat

Amil adalah orang-orang yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Mereka termasuk dalam struktur resmi pengelolaan zakat, dimana setiap amil ditugasi untuk memastikan zakat sampai kepada yang berhak.

Tugas ini mencakup pengerahan sumber daya, pemantauan distribusi, dan pelaporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Amil tidak terbatas hanya pada satu individu, tetapi dapat mencakup berbagai posisi dalam organisasi pengelolaan zakat, seperti ketua, sekretaris, atau bendahara.

Alasan amil berhak menerima bagian dari zakat adalah karena mereka menjalankan fungsi penting dalam saluran distribusi zakat, memastikan harta yang dimiliki digunakan untuk tujuan yang benar.

4. Golongan mualaf

Mualaf adalah istilah yang merujuk kepada orang-orang yang baru saja masuk Islam.

Mereka yang memenuhi syarat sebagai mualaf dapat berasal dari berbagai latar belakang.

Dukungan untuk mualaf sangat penting guna membantu mereka memahami agama dan mengintegrasikan diri ke dalam komunitas muslim.

Zakat berfungsi sebagai sarana untuk memberikan dukungan moral dan materi bagi mereka, memastikan bahwa mereka merasa diterima dan kuat dalam keyakinan baru mereka.

Zakat bagi mualaf tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan dalam komunitas.

5. Golongan riqab

Riqab dalam konteks zakat merujuk pada hamba sahaya yang ingin dibebaskan.

Pengertian ini menunjukkan bahwa ketika zaman perbudakan masih dilegalkan, zakat dapat dialokasikan untuk membantu proses pembebasan hamba yang terikat dalam perbudakan.

Proses pembebasan ini sering melibatkan pengumpulan dana yang digunakan untuk memenuhi perjanjian pembelian hamba sahaya oleh majikannya.

6. Golongan gharim

Gharim adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang memiliki utang dan tidak mampu membayarnya.

Utang yang diperbolehkan dalam konteks ini merupakan utang yang dipinjam untuk keperluan yang baik dan bukan untuk tujuan maksiat.

Mereka yang tergolong gharim berhak untuk menerima zakat sebagai bantuan guna melunasi utang mereka.

Ketentuan bagi yang memerlukan zakat dalam kategori gharim sangat spesifik; mereka harus menunjukkan bahwa utang mereka timbul dari situasi yang tidak terduga, seperti biaya pengobatan, pendidikan, dan perbaikan rumah.

7. Golongan pejuang fi sabilillah

Pejuang fi sabilillah adalah mereka yang terlibat dalam perjuangan di jalan Allah, termasuk dalam aktivitas dakwah atau jihad.

Golongan ini mencakup mereka yang mendedikasikan hidupnya untuk tujuan suci tanpa menerima imbalan dari lembaga resmi.

Perjuangan mereka memiliki peranan signifikan dalam mempertahankan agama, dan dukungan melalui zakat bisa menjadi dorongan moral dan finansial yang sangat dibutuhkan.

Oleh karena itu, zakat tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan mereka tetapi juga menjaga semangat perjuangan dalam menegakkan ajaran Islam.

8. Golongan ibnu sabil

Ibnu sabil adalah istilah untuk musafir atau orang yang melakukan perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

Mereka berada dalam kondisi dimana perjalanan yang dilakukan bukan untuk tujuan maksiat, tetapi untuk mencari rezeki atau menjalankan misi keagamaan.

Jika mereka kehabisan sumber daya selama perjalanan, mereka menjadi berhak menerima zakat.

Pentingnya dukungan zakat bagi musafir ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Dalam keadaan darurat, dana zakat dapat memberikan mereka akses untuk melanjutkan perjalanan atau membantu mereka kembali ke tempat asalnya.

Dukungan ini mencerminkan nilai solidaritas dan perhatian terhadap sesama umat Islam.

Kamu dapat menghitung zakat menggunakan kalkulator zakat by Narasi.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER