Makanan yang dikonsumsi selama menstruasi dapat memiliki dampak signifikan terhadap gejala premenstrual syndrome (PMS) yang dialami. Banyak perempuan mengalami ketidaknyamanan saat menstruasi, seperti kram perut, perubahan suasana hati, dan kembung. Pemilihan makanan yang tepat dapat membantu meminimalkan gejala PMS, sebab beberapa makanan tertentu dapat memperparah kondisi tersebut.
Berikut sejumlah makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari oleh perempuan yang sedang menstruasi agar gejala PMS tidak terlalu parah.
1. Makanan dan minuman berkafein
Kafein adalah stimulan yang dapat menyebabkan peningkatan kecemasan, gelisah, dan sulit tidur, yang semuanya dapat memperburuk gejala PMS. Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh hitam, dan cokelat, bisa meningkatkan perasaan tidak nyaman saat menstruasi. Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung yang dapat memicu sakit perut.
Konsumsi kafein dalam jangka panjang dapat memicu ketergantungan dan memperburuk masalah pencernaan. Oleh karena itu, mengurangi asupan kafein selama periode menstruasi dapat memberikan dampak baik bagi kesehatan secara keseluruhan.
Sebagai alternatif, perempuan yang sedang menstruasi disarankan untuk lebih memilih air putih atau teh herbal yang menenangkan tanpa efek samping negatif.
2. Olahan gandum
Olahan gandum seperti roti dan kue biasanya kehilangan banyak nutrisi penting selama proses pengolahan. Mengonsumsi gandum olahan dapat mengganggu pengaturan gula darah, yang berpotensi meningkatkan gejala PMS.
Sebagai solusi, perempuan disarankan untuk beralih ke konsumsi gandum murni seperti oatmeal dan nasi merah yang memiliki nilai gizi yang lebih baik dan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Gandum murni juga memberikan serat yang lebih tinggi, membantu dalam proses pencernaan, yang dapat mengurangi rasa kembung dan ketidaknyamanan saat menstruasi.
3. Lemak jenuh dan trans
Lemak jenuh dan trans sering ditemukan dalam makanan cepat saji dan makanan olahan. Jenis lemak ini dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang berdampak langsung pada nyeri haid.
Pangkal permasalahan ada pada produksi hormon prostaglandin yang meningkat, sehingga menghindari lemak jenuh dan trans dapat mengurangi intensitas nyeri yang dialami.
Makanan yang mengandung lemak trans, seperti donat, kentang goreng, dan makanan olahan, sebaiknya dihindari. Sebagai gantinya, lemak yang lebih sehat, seperti yang terdapat dalam alpukat dan minyak zaitun, dapat menjadi pilihan yang baik untuk membantu mengurangi nyeri dan menjaga keseimbangan metabolisme hormonal.
4. Makanan dan minuman manis
Mengonsumsi makanan dan minuman manis sering kali membuat badan merasa nyaman secara sesaat. Padahal, sebenarnya, gula dapat mempengaruhi mood dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat dan turun drastis. Konsekuensinya, hal ini dapat memperburuk suasana hati dan menyebabkan gejala PMS menjadi lebih parah.
Sebagai alternatif yang lebih baik, perempuan menstruasi disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan segar yang memberikan rasa manis serta serat dan vitamin. Selain membantu menjaga keseimbangan gula darah, buah-buahan segar juga memberikan nutrisi yang penting.
5. Makanan tinggi garam
Tingginya asupan garam dapat menyebabkan retensi cairan, yang sering menimbulkan pada perasaan kembung dan begah. Makanan yang mengandung garam tinggi seperti makanan cepat saji, keripik, dan makanan kalengan, sebaiknya dihindari selama menstruasi.
Sebagai gantinya, konsumsi makanan yang rendah garam seperti sayuran segar dan daging tanpa lemak, untuk mencegah penumpukan cairan dan ketidaknyamanan selama periode menstruasi.
Mengurangi garam tidak hanya membantu menghindari kembung, tetapi juga dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dalam jangka panjang.
6. Produk susu
Walaupun susu mengandung kalsium yang baik untuk kesehatan tulang, produk susu juga bisa memperburuk gejala PMS. Kandungan asam arakidonat dalam susu diketahui dapat memicu peningkatan produksi prostaglandin, yang bisa mengakibatkan kram perut. Makanan dan minuman yang mengandung olahan susu, seperti keju dan es krim, sebaiknya dikurangi.
Sebagai sumber kalsium alternatif, perempuan menstruasi disarankan untuk mendapatkan kalsium dari sumber lain seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, atau suplemen kalsium, untuk tetap menjaga kesehatan tanpa menambah ketidaknyamanan saat menstruasi.
7. Makanan olahan
Makanan olahan sering kali mengandung berbagai zat kimia dan pengawet yang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Selama menstruasi, konsumsi makanan olahan dapat menyebabkan masalah pencernaan dan mengganggu keseimbangan hormon.
Perempuan yang sedang menstruasi disarankan untuk memilih makanan segar dan alami, seperti buah-buahan, sayuran, dan sumber protein tanpa pengawet, untuk membantu mengurangi gejala yang tidak diinginkan serta mendukung kesehatan secara keseluruhan.
8. Alkohol
Alkohol dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan memperburuk gejala PMS, termasuk kram perut dan perubahan suasana hati. Selama menstruasi, menghindari alkohol dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh dan memberikan rasa nyaman lebih saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Mengganti alkohol dengan minuman non-alkohol yang sehat seperti air atau teh herbal dapat memberikan manfaat lebih bagi kesehatan selama periode menstruasi.
Dengan mengetahui makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari, perempuan yang sedang menstruasi dapat lebih siap dan menjaga kesehatan selama berlangsungnya siklus, sehingga bisa meminimalkan ketidaknyamanan yang sering muncul pada waktu tersebut.