Adolescence: Serial yang Menampar Realitas Remaja Masa Kini

17 Apr 2025 15:06 WIB

thumbnail-article

Adolescence. Sumber: IMDb .

Penulis: Satria Andrean

Editor: Moniqe Putri

Serial Adolescence menyajikan kisah Jamie, seorang remaja berusia 13 tahun, yang terjerat dalam kasus pembunuhan temannya, Katie. Dengan latar belakang yang tampak baik, Jamie tak menyadari bahwa kehidupan media sosialnya yang kerap diselimuti ketidakpastian membawa dampak serius. Dia terperangkap dalam dunia gagasan berbahaya yang mengarahkan pada tindakan ekstrem. Melalui narasi yang mendalam, Adolescence mengangkat berbagai isu yang relevan dengan kondisi masyarakat masa kini, menjadikannya salah satu film internasional yang harus diperhatikan.

Pola Asuh dan Dampak Media Digital di Era Modern

Di era modern ini, keberadaan konten digital sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Beragam informasi yang bersifat informatif atau bahkan destruktif bisa dengan mudah diakses. Konten-konten ini sering kali memengaruhi cara berpikir anak dan membentuk perilaku mereka. Jamie, tokoh utama dalam Adolescence, merupakan contoh nyata bagaimana paparan terhadap media digital dapat mengubah jalan hidup seseorang.

Dampak media sosial tak hanya merujuk pada perilaku, tetapi juga pada pola pikir anak-anak. Jamie, misalnya, sering terpapar oleh nilai-nilai negatif dari internet yang mengarah pada perilaku berbahaya. Konektivitas tanpa batas ini menciptakan ekspektasi ikatan sosial yang tidak realistis dan menjadikan pengalaman kesepian semakin mendalam. Hal ini memperlihatkan bahwa berbagai isu masa kini yang diangkat Film Adolescence tidak hanya berkisar pada pembunuhan, tetapi juga fenomena yang lebih luas.

Fenomena Male Loneliness di Kalangan Remaja

Salah satu isu penting yang diangkat dalam Adolescence adalah kesepian pria muda. Dalam serial ini, Jamie menghadapi rasa kesepian yang mendalam, yang pada akhirnya berujung pada tindakan ekstrem. Lontaran ini mempertanyakan bagaimana struktur sosial dan ekspektasi yang dimiliki pria dapat berkontribusi pada kondisi ini. Berbagai isu masa kini yang diangkat Film Adolescence menjadi relevan di tengah meningkatnya kesadaran akan kesepian yang dialami pria di usia muda.

Ketika kesepian tak mendapat perhatian yang tepat, maka dampaknya bisa fatal. Jamie yang berjuang dengan identitas dan pencariannya akan pengakuan harus berhadapan dengan keadaan yang berujung pada tragedi. Karya ini membuka peluang bagi diskusi tentang bagaimana kesepian pria muda bisa berujung pada perilaku destruktif, termasuk kekerasan dan kejahatan.

Misogini dan Maskulinitas Toksik Dalam Adolescence

Serial ini juga mengeksplorasi fenomena misogini yang berkembang seiring dengan kesadaran akan kesetaraan gender. Jamie, terpengaruh oleh konten-konten radikal di internet, mengadopsi pandangan yang berpijak pada maskulinitas toksik. Hal ini menunjukkan betapa rentannya remaja terhadap ideologi yang berbahaya yang beredar di dunia maya.

Salah satu aspek yang diangkat dalam Adolescence adalah teori kapsul merah, yang mengajarkan rasa keputusasaan kepada pria muda terkait hubungan mereka dengan perempuan. Jamie menjadi korban dari ideologi ini, yang hanya memperkuat kesepian dan rasa tidak berdaya. Adanya stigma ini menunjukkan bahwa berbagai isu masa kini yang diangkat Film Adolescence bisa menimbulkan perdebatan sosial yang mendalam.

Pentingnya Edukasi Kesetaraan Gender

Film ini dengan tegas menunjukkan pentingnya pendidikan mengenai kesetaraan gender. Dengan adanya edukasi yang tepat, generasi muda dapat dilengkapi dengan pemahaman bahwa hubungan yang sehat antara pria dan wanita tidak didasarkan pada dominasi atau penilaian negatif. Kesadaran akan pentingnya peranan masing-masing dalam hubungan dapat mengubah pola pikir yang selama ini berlaku di masyarakat.

Film Adolescence menjadi lebih dari sekedar hiburan; ia merupakan cermin dari tantangan nyata yang dihadapi oleh remaja di era digital. Berbagai isu masa kini yang diangkat Film Adolescence menunjukkan bahwa mungkin ada harapan untuk masa mendatang jika semua pihak bersedia untuk terlibat dalam pembuatan perubahan positif. Pembahasan yang diusung dalam film ini mengajak semua orang untuk terbuka dan berani berbicara tentang isu-isu yang sering kali diabaikan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER