Istilah popo siroyo berasal dari sebuah adegan di film berjudul Laut Tengah, yang dirilis pada tahun 2024. Dalam film Indonesia dengan latar Korea Selatan ini, terdapat percakapan antara seorang ayah dan anaknya di mana sang ayah meminta anaknya untuk mencium pipinya dengan menyebutkan kata "ppoppo," yang dalam bahasa Korea berarti "cium."
Anak itu kemudian menolak dengan menjawab "shireo yo," yang berarti "tidak mau." Penggabungan kedua kata tersebut membentuk istilah lucu yang kemudian dikenal sebagai popo siroyo, merujuk pada situasi yang menggambarkan kesan humoris dalam interaksi antar keluarga.
Secara harfiah, istilah ini dapat diterjemahkan sebagai "cium, tidak mau." Adopsi istilah ini tidak hanya terbatas pada konteks film, tetapi juga menggambarkan dinamika budaya populer yang dipengaruhi oleh media Korea, terutama drama dan film yang semakin digemari di Indonesia.
Viral di media sosial
Istilah popo siroyo mulai viral di sejumlah platform media sosial, khususnya TikTok dan X. Pengguna mengadopsi istilah ini dalam berbagai konteks, dari sekadar bercanda hingga pembuatan konten yang lebih kreatif. Banyak warganet menggunakan istilah ini dalam lelucon dan meme, menciptakan variasi baru seperti “abah popo siroyo” yang semakin memperkaya penggunaan istilah ini.
Melalui tren ini, para pengguna media sosial mulai menunjukkan interaksi yang kental, baik dalam bentuk video singkat maupun meme yang menarik. Format penggunaan ini membuat istilah tersebut lebih mudah dikenali dan menduduki posisi yang signifikan di kalangan pengguna generasi muda.
Penggunaan dalam konten multimedia
Penggunaan popo siroyo dalam konten multimedia berkembang pesat, terutama dalam video-video berdurasi pendek di platform seperti TikTok. Dalam banyak video, pengguna menunjuk pipi sambil mengucapkan "popo," dan kemudian menyilangkan tangan saat mengucapkan "siroyo," menaikkan nuansa humor yang menghibur.
Selain itu, istilah ini juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di kalangan anak muda, menjadi ekspresi yang merangkum perasaan menolak dengan cara yang lucu. Meme yang beredar juga memperkuat penggunaan istilah ini, menunjukkan bagaimana istilah tersebut telah terintegrasi ke dalam cara komunikasi yang lebih santai dan akrab di dunia maya.