Apa Itu EEG Freezing dan Bagaimana Prosedurnya?

8 May 2025 11:12 WIB

thumbnail-article

Prosedur pembekuan sel telur atau eeg freezing. Sumber: Fox News..

Penulis: Margareth Ratih. F

Editor: Margareth Ratih. F

Prosedur eeg freezing belakangan ramai diperbincangkan lantaran aktris Luna Maya melakukannya. Luna melakukan eeg freezing agar bisa berpeluang untuk hamil dan melahirkan di usia 40-an. Namun, apa sebenarnya eeg freezing dan bagaimana prosedurnya? Berikut penjelasan lengkap yang sudah Narasi rangkumkan.

Definisi dan tujuan egg freezing

Pembekuan sel telur, atau yang dikenal dengan istilah egg freezing, adalah suatu prosedur medis yang dilakukan untuk menyimpan kualitas sel telur wanita dengan cara membekukannya. Proses ini memungkinkan wanita untuk menunda kehamilan hingga waktu yang diinginkan meskipun jumlah dan kualitas sel telur akan menurun seiring bertambahnya usia. Metode ini melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium wanita dan kemudian membekukannya untuk digunakan di masa depan saat wanita sudah siap untuk hamil.

Tujuan utama dari egg freezing adalah untuk memberikan wanita kesempatan untuk mempertahankan kesuburan mereka tanpa terbatas oleh usia. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi wanita yang ingin menunda kehamilan karena berbagai alasan, seperti pendidikan, karier, atau kondisi kesehatan tertentu yang mungkin mempengaruhi kesuburan mereka di masa depan. Selain itu, egg freezing juga sering digunakan oleh wanita yang menjalani perawatan medis seperti kemoterapi, yang dapat merusak ovarium dan mengurangi kualitas sel telur.

Idealnya, egg freezing sebaiknya dilakukan pada usia 20 hingga 35 tahun. Di rentang usia ini, wanita cenderung memiliki jumlah dan kualitas sel telur yang optimal. Banyak wanita yang memilih untuk melakukan prosedur ini sebelum mencapai usia 35, mengingat penurunan kualitas sel telur yang lebih signifikan setelah usia tersebut. Namun, setiap wanita dapat memiliki kondisi kesehatan yang unik, dan konsultasi dengan dokter ahli sangat disarankan untuk menentukan waktu yang tepat untuk menjalani egg freezing.

Peluang keberhasilan egg freezing

Faktor-faktor yang memengaruhi peluang

Peluang keberhasilan hamil melalui sel telur yang dibekukan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dua faktor utama adalah usia saat pembekuan dilakukan dan jumlah sel telur yang berhasil dibekukan. Wanita yang lebih muda saat melakukan egg freezing biasanya memiliki peluang yang lebih baik untuk hamil di kemudian hari. Kualitas sperma pasangan juga berperan penting dalam proses fertilisasi.

Perbandingan usia dan kualitas sel telur

Usia merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan egg freezing. Pada umumnya, semakin muda seorang wanita ketika sel telur dibekukan, semakin tinggi peluang keberhasilan kehamilan. Data menunjukkan bahwa wanita yang melakukan egg freezing sebelum usia 35 tahun memiliki peluang berhasil yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang melakukan prosedur tersebut setelah usia tersebut. Sebagai contoh, wanita di bawah 35 tahun memiliki peluang hingga 70 persen untuk berhasil hamil.

Statistik keberhasilan di berbagai usia

Berbagai studi telah menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan egg freezing berbeda berdasarkan usia. Menurut data, wanita yang membekukan sel telur mereka pada usia 25 hingga 30 tahun memiliki peluang remah 60-70% untuk berhasil. Namun, apabila proses pembekuan dilakukan setelah usia 35 tahun, angka ini dapat menurun secara signifikan, dan setelah usia 40 tahun, peluang keberhasilan bisa turun mendekati 5-10%. Oleh karena itu, pemilihan waktu yang tepat untuk menjalani egg freezing sangatlah penting.

Prosedur pelaksanaan egg freezing

Proses awal dan persiapan medis

Sebelum menjalani egg freezing, wanita harus menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bahwa prosedur ini aman dan efektif. Pemeriksaan ini termasuk tes darah untuk menilai kadar hormon, serta pemeriksaan untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan seperti kista atau infeksi. Setelah pemeriksaan awal, wanita biasanya akan diberikan suntikan hormon selama 10 hingga 14 hari untuk memicu perkembangan sel telur di ovarium.

Metode pengambilan dan pembekuan sel telur

Setelah sel telur matang, proses pengambilan dilakukan dengan menggunakan jarum khusus yang dimasukkan melalui vagina. Dengan bantuan USG, dokter akan menargetkan folikel ovarium tempat sel telur berada. Sel telur yang berhasil diambil kemudian akan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dibekukan menggunakan metode vitrifikasi, yang dikenal sebagai proses pembekuan cepat. Proses ini meminimalkan kerusakan sel telur selama proses pembekuan.

Penggunaan sel telur yang sudah dibekukan

Sel telur yang sudah dibekukan dapat disimpan selama bertahun-tahun. Ketika wanita tersebut siap untuk hamil, sel telur akan dicairkan dan dibuahi dengan sperma melalui prosedur yang dikenal sebagai inseminasi intrasitoplasma (ICSI). Setelah pembuahan, embrio yang berhasil dibuat akan dipindahkan ke rahim untuk diinkubasi. Keberhasilan kehamilan dengan menggunakan sel telur beku sangat bergantung pada kualitas embrio yang dihasilkan dan keadaan kesehatan wanita.

Risiko dan pertimbangan egg freezing

Potensi efek samping dari prosedur

Meskipun egg freezing adalah prosedur yang umumnya aman, ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu dipertimbangkan. Salah satu risiko yang paling umum adalah sindrom hiperstimulasi ovarium, yang dapat terjadi akibat penggunaan obat hormonal yang kuat. Gejala sindrom ini dapat meliputi pembengkakan perut, nyeri, dan mual. Efek samping lainnya termasuk infeksi pada bagian tubuh yang terlibat selama prosedur dan perdarahan.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan

Selain risiko fisik, wanita juga perlu mempertimbangkan aspek emosional dan finansial dari prosedur ini. Egg freezing bisa menjadi proses yang mahal, dan tidak semua asuransi kesehatan menanggung biaya tersebut. Selain itu, ada juga faktor emosional yang perlu dipikirkan, seperti kecemasan tentang infertilitas dan ketidakpastian terkait keberhasilan kehamilan di masa depan. Konsultasi dengan dokter dan konselor kesuburan bisa membantu wanita memahami pilihan dan risiko yang ada.

Konsultasi sebelum menjalani prosedur

Sebelum mengambil keputusan untuk menjalani egg freezing, sangat penting bagi wanita untuk menjalani konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan. Dalam sesi ini, dokter akan memberikan informasi yang komprehensif tentang prosedur, keuntungan, dan risiko yang terlibat. Selain itu, diskusi tentang harapan dan tujuan kehamilan di masa depan sangat dianjurkan, untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik sesuai dengan kondisi kesehatan dan rencana hidup wanita tersebut.

Dalam kesimpulan, egg freezing adalah teknologi yang dapat memberikan harapan bagi wanita yang ingin menunda kehamilan sampai waktu yang tepat. Meskipun prosedur ini memiliki risiko dan tantangan, dengan perencanaan yang tepat dan konsultasi medis yang menyeluruh, wanita dapat menjaga kesuburan mereka untuk masa depan yang lebih baik.

 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER