Isitilah 'incel' sebenarnya bukan hal baru dalam jagat internet. Namun, eksistensi komunitas ekstrem ini belakangan kembali mencuat usai Netflix merilis serial Adolescence yang langsung menjadi hit dalam semalam.
Serial ini berkisah tentang Jamie Miller, seorang remaja lelaki berusia 13 tahun yang membunuh teman sekolahnya, Katie—berjenis kelamin perempuan—karena alasan-alasan yang seksis. Saat diinterogasi, Jamie ketahuan kerap mengonsumsi konten-konten misoginis di internet. Fakta ini membuat kebanyakan penonton langsung mafhum dan menyebut Jamie sebagai 'calon incel' di masa depan.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan incel? Mengapa keberadaan incel perlu diwaspadai? Apa dampak kehadiran mereka terhadap masyarakat luas, terutama kaum perempuan?
Apa itu incel?
Incel adalah singkatan dari 'involuntary celibate'; istilah yang merujuk pada individu, umumnya laki-laki, yang merasa terpaksa menjalani kehidupan selibat karena alasan yang mereka anggap di luar kendali mereka.
Dalam konteks ini, mereka menyalahkan perempuan dan masyarakat atas kegagalan mereka untuk menemukan pasangan romantis atau menjalin hubungan seksual. Fenomena ini terjadi di kalangan pria heteroseksual yang merasa frustrasi dengan situasi tersebut, dan sering kali terjebak dalam perasaan marah dan kesepian.
Istilah incel pada awalnya diperkenalkan oleh seorang wanita bernama Alana pada tahun 1997, yang menciptakan situs web bernama "Alana's Involuntary Celibacy Project." Pada saat itu, situs tersebut bertujuan sebagai tempat untuk mengungkapkan perasaan kesepian dan mendukung satu sama lain tanpa nada kebencian. Namun, seiring berjalannya waktu, istilah ini mulai berkembang dan mengalami penyimpangan makna, menjadi identitas yang sering dihubungkan dengan pandangan misoginis dan kebencian terhadap perempuan.
Kini, penggunaan istilah incel telah menyebar luas di platform online dan menciptakan suatu subkultur yang cukup dominan. Forum-forum daring seperti Reddit telah menjadi tempat berkumpul bagi individu yang mengidentifikasi diri mereka sebagai incel, serta berbagi pemikiran dan pengalaman mereka.
Banyak dari komunitas incel yang menggunakan cara-cara berbahaya untuk membenarkan ideologinya, baik secara daring maupun nyata. Tak jarang, praktiknya berupa kekerasan brutal yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang, seperti yang dilakukan Jamie terhadap Katie. Tanpa dapat dicegah, istilah incel pun menjadi berkaitan erat dengan kekerasan dan ekstremisme.
Ideologi incel dan keyakinan yang berbahaya
Pemikiran misoginis dalam komunitas Incel
Komunitas incel meyakini sebuah pemikiran misoginis yang mendalam, bahwa perempuan dipandang sebagai penyebab utama dari kegagalan hubungan romantis yang dialami oleh para anggotanya.
Para incel merasa punya hak untuk menjalin hubungan dengan perempuan. Namun, ketika cintanya ditolak, mereka mengalihkan rasa sakit dan frustrasinya menjadi sebuah kebencian akut. Jika terjadi secara berulang, hal ini menimbulkan siklus toksik yang dapat berujung pada perbuatan yang sangat berbahaya.
Konsep 'Chad' dan 'Stacy'
Salah satu konsep yang sering dibahas dalam komunitas incel adalah hipergami, yaitu pandangan bahwa perempuan cantik atau 'Stacy' hanya tertarik pada pria-pria dari kalangan sosial tertentu yang dianggap lebih baik. Umumnya, pria yang dimaksud adalah mereka yang tampan dan kaya, yang oleh para incel sering disebut sebagai 'Chad'.
Dalam pandangan incel, Stacy hanya mau berkencan dengan pria yang masuk golongan Chad. Menurut mereka, para perempuan ini telah membuat kesalahan besar. Seharusnya, merekalah yang dipilih oleh Stacy, sebab mereka "lebih unggul".
Keyakinan ini memicu perasaan ketidakadilan dan ketidakpuasan di antara anggota komunitas, dan sering kali menjadi pendorong bagi incel untuk menuduh bahwa kaum perempuan telah merusak kehidupan mereka dengan memilih pasangan yang salah (baca: bukan mereka).
Hubungan incel dengan supremasi maskulin
Incel juga kerap dihubungkan dengan supremasi maskulin. Terdapat anggapan bahwa laki-laki memiliki posisi dominan di dalam masyarakat dan berhak mendapatkan perhatian serta kasih sayang perempuan. Pandangan misoginistik yang melandasi ideologi ini mendorong anggota komunitas untuk melihat perempuan sebagai objek; suatu pandangan yang berbahaya dan dapat memicu tindakan kekerasan terhadap perempuan yang dianggap tidak memenuhi harapan mereka.