Paus Fransiskus diketahui mengalami pneumonia bilateral yang membuat kondisinya semakin memburuk di masa-masa akhir hidupnya.
Pneumonia bilateral merupakan infeksi serius yang menyerang kedua paru-paru secara bersamaan. Keberadaan penyakit ini sangat mempengaruhi kemampuan pernapasan dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Lalu, apa yang menyebabkan pneumonia bilateral, dan apa saja gejala yang biasanya muncul?
Apa itu pneumonia bilateral?
Pneumonia bilateral adalah infeksi paru-paru yang memengaruhi kedua sisi paru-paru. Penyakit ini terjadi ketika jaringan paru-paru mengalami peradangan akibat infeksi dari bakteri, virus, atau jamur. Peradangan ini menyebabkan penumpukan cairan di dalam alveoli, yaitu kantung udara kecil di paru-paru, sehingga mengganggu pertukaran oksigen dalam tubuh.
Berbeda dengan pneumonia unilateralis yang hanya menyerang satu sisi paru-paru, pneumonia bilateral memberikan dampak yang lebih serius pada fungsi pernapasan. Hal ini disebabkan karena kedua paru-paru tidak dapat berfungsi secara optimal, sehingga meningkatkan risiko sesak napas yang lebih hebat.
Akibat serangan pneumonia bilateral, penderita dapat mengalami kesulitan bernapas yang signifikan. Dalam kasus yang parah, pasien mungkin memerlukan bantuan oksigen atau bahkan ventilator untuk membantu menjaga kadar oksigen tubuh.
Penyebab pneumonia bilateral
Pneumonia bilateral dapat disebabkan oleh berbagai jenis infeksi. Infeksi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae adalah penyebab umum, sementara virus seperti influenza dan COVID-19 juga dapat menyebabkan kondisi ini. Infeksi jamur juga berpotensi menimbulkan pneumonia bilateral, meskipun jarang terjadi.
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan pneumonia bilateral. Salah satu di antaranya yakni usia, dengan risiko lebih tinggi pada anak-anak di bawah dua tahun dan orang dewasa di atas 65 tahun. Begitu pula dengan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit tertentu atau penggunaan obat-obatan tertentu. Merokok, pola makan yang buruk, dan riwayat penyakit paru-paru juga merupakan faktor penyebab.
Dalam beberapa kasus, infeksi dapat mulai dari satu paru-paru dan berpindah ke paru-paru lainnya. Ini dikenal sebagai infeksi bilateral, yang terjadi saat infeksi menyebar dari jaringan paru-paru yang terinfeksi ke yang sehat.
Gejala pneumonia bilateral
Gejala pneumonia bilateral umumnya mirip dengan pneumonia unilateralis, tetapi basanya lebih parah. Gejala yang umum dialami termasuk demam tinggi, batuk berdahak, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dan dalam kasus tertentu, mungkin ada mual atau muntah.
Pada orang yang lebih tua, gejala bisa lebih kompleks, seperti kebingungan atau penurunan kemampuan berpikir. Anak-anak juga mungkin menunjukkan gejala yang berbeda, dan melihat reaksi sistem imun mereka adalah kunci dalam penanganannya.
Tanda-tanda serius, seperti kesulitan bernapas yang parah, nyeri dada yang hebat, atau kebiruan pada kulit, perlu segera mendapatkan perhatian medis. Penanganan yang cepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut yang mengancam jiwa.
Penanganan pneumonia bilateral
Pengobatan pneumonia bilateral tergantung pada jenis infeksi yang mendasarinya. Dalam kasus infeksi bakteri, antibiotik merupakan pilihan utama. Jika disebabkan oleh virus, dokter akan meresepkan antiviral sesuai kebutuhan. Selain itu, obat anti-inflamasi dan penghilang rasa sakit juga dapat digunakan untuk meredakan gejala.
Beberapa kasus pneumonia bilateral mungkin memerlukan rawat inap, terutama untuk pasien berisiko tinggi. Terapi oksigen sering kali diperlukan untuk pasien yang mengalami sesak napas yang berat. Dalam kasus parah, dukungan ventilator mungkin juga diperlukan.
Untuk mencegah pneumonia bilateral, penting untuk menerapkan pola hidup sehat. Vaksinasi untuk pneumonia dan flu sangat disarankan, terutama bagi mereka yang termasuk kategori berisiko tinggi. Menghindari merokok, menjaga kebersihan, dan menjalani gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Kesimpulannya, pneumonia bilateral adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Pengetahuan yang lebih baik mengenai pneumonia ini membantu masyarakat untuk mengenali gejala dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan paru-paru.
Baca Juga:Bukan di Vatikan, Inilah Basilika Santa Maria Maggiore yang Menjadi Tempat Pemakaman Paus Fransiskus