Masyarakat dihebohkan dengan pemasangan alat seperti eskalator pada bangunan bersejarah Candi Borobudur. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menyebut, alat berupa stairlift itu dipasang untuk menyambut kunjungan Presiden Prancis Emanuel Macron.
Lantas, seperti apa sebenarnya alat bernama stairlift yang dipasang di candi yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO itu, dan bagaimana cara kerjanya?
Apa itu stairlift?
Stairlift merupakan alat aksesibilitas yang dirancang untuk memudahkan mobilitas seseorang saat naik atau turun tangga. Alat ini memberikan kenyamanan bagi pengguna, terutama bagi mereka yang mungkin mengalami kesulitan fisik, sehingga dapat mengakses area tertantu dengan lebih mudah.
Perbedaan utama antara stairlift dan eskalator terletak pada cara keduanya beroperasi. Eskalator adalah konstruksi permanen yang mengubah seluruh struktur tangga, sementara stairlift dapat dipasang di sisi tangga tanpa mengubah strukturnya. Ini memungkinkan akses tanpa merusak keberadaan asli bangunan bersejarah.
Dalam konteks Candi Borobudur, pemasangan stairlift dimaksudkan sebagai persiapan kunjungan Presiden Emanuel Macron didampingi oleh Presiden Prabowo Subianto. Presiden Macron rencananya akan menyambangi Candi Borobudur pada tanggal 28 atau 29 Mei.
Keterbatasan waktu selama kunjungan Presiden Macron menjadi alasan utama pemasangan stairlift. Dalam kunjungan dengan jadwal yang sangat ketat, fasilitas ini memungkinkan kedua kepala negara untuk mencapai bagian atas candi dengan cepat dan nyaman.
Stairlift ini tidak hanya bermanfaat bagi para pejabat, tetapi juga berdampak positif pada pengunjung umum, termasuk kalangan manula dan mereka yang memiliki disabilitas. Hasan Nasbi menyebut bahwa pemerintah melalui BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney yang mengelola Candi Borobudur juga telah menyiapkan ramp untuk menjangkau level 4. Dengan demikian, pengunjung yang memiliki keterbatasan mobilitas dapat lebih mudah mengakses kawasan tersebut.
Cara kerja stairlift pada struktur candi
Prinsip dasar operasi stairlift cukup sederhana. Alat ini menggunakan kursi bermotor yang terpasang pada rel sepanjang tangga dan dirancang untuk bergerak perlahan ke atas dan ke bawah.
Setiap kursi dilengkapi dengan sabuk pengaman dan peringatan suara saat kursi mencapai ujung rel. Hal ini guna memastikan keamanan pengguna saat menaiki stairlift. Keamanan dan kenyamanan saat menggunakan stairlift juga ditingkatkan dengan desain ergonomis dan struktur yang stabil.
Selain itu, proses pemasangan alat ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak struktur Candi Borobudur. Direktur Utama InJourney Maya Watono mengeklaim, tim pemasangan menggunakan metode yang tidak melibatkan paku atau bor, sehingga keseluruhan proses dilakukan tanpa merusak batuan candi. Pemasangan juga dilakukan dengan mematuhi pedoman yang ditetapkan oleh UNESCO sehingga tidak merusak struktur candi yang telah ada.