28 Maret 2023 08:14
Ilustrasi tahap background check karyawan yang dilakukan dengan metode wawancara. Sumber: (Pexels/Sora Shimazaki)
Penulis: Rusti Dian
Editor: Rizal Amril
Background check adalah proses mencari tahu latar belakang calon karyawan meliputi pendidikan, pengalaman kerja, kesehatan, perilaku, hingga finansial.
Hal ini dilakukan recruiter kepada pelamar kerja sebelum akhirnya memutuskan akan menerima atau menolak lamaran tersebut.
Tahapan background checking ini sebenarnya merupakan proses verifikasi. Recruiter akan memastikan CV (curriculum vitae), portofolio, dan identitas yang kamu isi di formulir recruitment sesuai dengan realitanya.
Tak jarang, recruiter akan melakukan background checking dari perusahaan sebelumnya tempat pelamar bekerja. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa kandidat tidak memiliki masalah dengan perusahaan sebelumnya yang mampu mengancam perusahaan selanjutnya.
Recruiter juga bisa melakukan background checking melalui media sosial pelamar. Inilah yang menjadi alasan pentingnya membangun personal branding di media sosial.
Selain yang disebutkan di atas, berikut beberapa jenis background check karyawan yang dilakukan oleh recruiter:
Di sini, recruiter akan mengecek pengalaman kerja yang sudah dilakukan oleh pelamar kerja.
Beberapa hal yang dicek di antaranya kesesuaian jabatan, jobdesc, rentang waktunya, kinerja, dan kualifikasinya.
Pemeriksaan pendidikan yang dilakukan seperti verifikasi sekolah dan universitas pelamar kerja, gelar, mata kuliah yang diambil, IPK, dan kualifikasi lain yang tercantum dalam CV dan portofolio.
Pelamar kerja juga harus menunjukkan identitas seperti kontak dan tempat tinggal yang valid. Pastikan nomor HP-mu yang bisa dihubungi oleh recruiter.
Perusahaan tentu akan mencari pelamar kerja yang berkualitas tanpa catatan kriminal. Itu sebabnya perusahaan akan mengecek catatan kriminal dan catatan sipil milik pelamar kerja.
Pemeriksaan kesehatan juga sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, recruiter dapat mengetahui riwayat penyakit pelamar kerja.
Biasanya recruiter akan meminta persetujuan dari pelamar kerja terlebih dulu sebelum melakukan skrining kesehatan.
Selain berkas, recruiter juga akan mengecek kehidupan sosial pelamar kerja. Hal ini bisa dilakukan dengan cara background check melalui media sosial.
Walaupun ini jarang dilakukan, tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan akan mengecek riwayat kredit pelamar kerja.
Beberapa manfaat melakukan background check di antaranya:
Recruiter dapat mengetahui latar belakang kemampuan yang dimiliki oleh pelamar kerja. Hal ini sekaligus dilakukan untuk melihat kesesuaian antara kemampuan dan pengalaman kerja dengan jobdesc yang dilamar.
Recruiter juga bisa mengetahui integritas calon karyawan melalui background checking. Inilah alasan mengapa recruiter juga melakukan background checking dari perusahaan sebelumnya.
Perusahaan pasti memiliki rahasia yang tidak boleh diketahui perusahaan lain.
Oleh karena itu, recruiter harus melakukan background check guna menjamin keamanan kerja.
Terlebih juga ketika nanti akan bekerja sama dengan perusahaan lain.
Pemilihan karyawan yang tepat dapat melindungi organisasi perusahaan dari berbagai hal yang tidak diinginkan seperti tindak korupsi, kolusi, kriminal, dan pelecehan.
Background check juga sekaligus untuk mengetahui legalitas pelamar kerja sebagai warga negara yang bisa mendapat pekerjaan di negara kita.
Apabila mempekerjakan karyawan ilegal, maka perusahaan akan dikenai sanksi oleh pemerintah.
Terakhir, recruiter juga bisa mengecek apabila ada kemungkinan kecurangan dilakukan oleh pelamar kerja. Beberapa hal yang dicek adalah ijazah, transkrip nilai, dan pengalaman kerja.
KOMENTAR
Latest Comment