Advertisement

Bahaya Mikroplastik dari Teh Celup: Risiko Kesehatan yang Tak Disadari

18 June 2025 15:54 WIB

thumbnail-article

Penulis: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Artikel ini merupakan kerja sama antara Narasi dan Diet Partner. Seluruh informasi yang dimuat telah dikurasi oleh Rheinhard, S.Gz., Dietisien (Nutritionist).

------------------------------------------------------------------

Minum teh adalah kebiasaan yang menenangkan dan melekat dalam keseharian banyak orang. Namun, di balik secangkir teh hangat yang tampak sederhana, terdapat ancaman tersembunyi yang mulai jadi sorotan dunia kesehatan: mikroplastik dari kantong teh celup.

Berbagai penelitian terbaru mengungkap bahwa banyak teh celup komersial, terutama yang dikemas dalam kantong berbahan dasar plastik, dapat melepaskan miliaran partikel mikroplastik ke dalam minuman selama proses penyeduhan. Masalah ini bukan lagi sekadar isu lingkungan, tetapi telah merambah ke dalam tubuh manusia dan berpotensi mengancam kesehatan.

Teh Celup: Sumber Mikroplastik Tak Terduga

Sejumlah merek teh celup menggunakan bahan seperti nilon, polipropilena, polyethylene terephthalate (PET), bahkan kertas berpelapis plastik sebagai material pembungkus tehnya. Saat kantong teh ini diseduh dalam air mendidih, panas memicu pelepasan partikel mikroplastik dalam jumlah signifikan.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Environmental Health Engineering and Management tahun 2024 menunjukkan bahwa satu kantong teh plastik bisa melepaskan lebih dari 500.000 partikel mikroplastik ke dalam secangkir teh. Bahkan, kantong teh berbahan kertas yang dianggap lebih aman pun ternyata tetap melepaskan partikel, meski dalam jumlah yang lebih rendah.

Mikroplastik yang ditemukan dalam teh celup ini berukuran antara 10 hingga 840 mikrometer, tergolong cukup kecil untuk bisa tertelan tanpa disadari bersama minuman. Peneliti juga mendeteksi partikel nanoplastik, yang ukurannya lebih kecil dari 1 mikrometer dan berpotensi menembus jaringan tubuh manusia.

Dampak Kesehatan: Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh?

Meski riset tentang efek mikroplastik pada kesehatan manusia masih tergolong baru, hasil uji laboratorium pada sel dan hewan menunjukkan sinyal bahaya yang serius. Mikroplastik dapat memicu stres oksidatif, peradangan, dan bahkan kerusakan DNA pada sel. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa partikel mikroplastik bisa membawa zat kimia berbahaya seperti logam berat, plasticizer, dan senyawa fluorine yang berpotensi bersifat racun.

Selain itu, partikel plastik mikro ini dapat diserap oleh sel-sel usus, menembus penghalang biologis, dan bahkan mencapai organ-organ penting, seperti hati, ginjal, dan sistem saraf. Dampaknya bisa berupa gangguan metabolisme, perubahan hormon, sistem imun yang terganggu, hingga potensi toksisitas reproduksi.

Yang mengkhawatirkan, mikroplastik dari teh celup hanyalah bagian kecil dari paparan harian kita. Makanan laut, air minum, udara dalam ruangan, bahkan debu rumah tangga juga menjadi sumber lain yang berkontribusi pada akumulasi mikroplastik dalam tubuh manusia.

Seberapa Besar Paparan dari Teh Celup?

Jika Anda rutin minum teh celup setiap hari, risiko terpapar mikroplastik bisa cukup besar. Estimasi dari penelitian menunjukkan bahwa seorang peminum teh rata-rata bisa mengonsumsi hingga puluhan ribu partikel mikroplastik per minggu hanya dari teh saja. Ketika diakumulasi dengan sumber paparan lain, angka ini tentu semakin bertambah dan menimbulkan pertanyaan besar soal keamanan jangka panjang.

Meski data pasti mengenai ambang batas aman mikroplastik di dalam tubuh manusia belum tersedia, para peneliti sepakat bahwa paparan berulang dalam dosis rendah bisa menimbulkan efek kronis dalam jangka panjang.

Cara Mengurangi Risiko Paparan

Meskipun ancaman ini terkesan sulit dihindari, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meminimalisir asupan mikroplastik dari teh celup:

1. Pilih Teh Daun Lepas (Loose Leaf)

Teh daun lepas yang diseduh menggunakan saringan stainless steel adalah pilihan yang paling aman dan bebas plastik.

2. Gunakan Kantong Teh dari Serat Alami

Jika Anda tetap ingin praktis, carilah teh dalam kantong yang berbahan dasar kertas tanpa lapisan plastik, sutra alami, atau serat tanaman.

3. Cuci Kantong Teh Sebelum Seduh

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa membilas kantong teh dengan air bersih sebelum menyeduh bisa membantu mengurangi partikel plastik yang terlepas.

4. Kurangi Konsumsi Minuman dari Kemasan Plastik 

Paparan mikroplastik berasal dari banyak sumber. Mengurangi penggunaan plastik dalam keseharian, termasuk botol air kemasan, juga bisa mengurangi total paparan.

Perlukah Khawatir?

Meski hingga kini belum ada studi jangka panjang yang secara spesifik mengkaji efek mikroplastik dari teh celup pada manusia, fakta bahwa partikel ini dapat masuk ke dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan efek biologis seharusnya cukup menjadi alasan untuk lebih waspada.

Apalagi, dalam skala lebih luas, mikroplastik tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga mencemari ekosistem air, tanah, dan udara, yang akhirnya akan berbalik masuk ke rantai makanan manusia.

Mikroplastik dari kantong teh celup adalah sumber paparan yang nyata, meskipun sering diabaikan. Risiko kesehatannya, mulai dari peradangan hingga kerusakan sel, telah terdeteksi dalam penelitian ilmiah, meski data dampak jangka panjangnya masih menunggu pembuktian lebih lanjut.

Sebagai langkah pencegahan, mengganti teh celup dengan teh daun lepas atau memilih produk yang tidak menggunakan plastik sebagai bahan kantong teh adalah solusi sederhana namun efektif untuk mengurangi beban mikroplastik dalam tubuh.

Minum teh seharusnya menenangkan, bukan justru menjadi jalan masuk polusi plastik ke dalam tubuh.

 

Topik:

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement