Hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak beberapa hari terakhir menyebabkan luapan Kali Ciliwung, mengakibatkan banjir yang melanda sebagian besar wilayah Jakarta pada 2 Maret 2025. Banyak area yang terendam air, dengan ketinggian genangan mencapai lebih dari dua meter di beberapa titik.
Sebagai informasi, hujan yang melintas terutama berasal dari wilayah Bogor yang notabene merupakan daerah hulu Kali Ciliwung. Hasil pemantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi setelah beberapa hari dengan curah hujan yang signifikan.
Wilayah yang terendam banjir
Dalam laporan terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Jakarta mencatat bahwa puluhan RT di berbagai kelurahan terkena dampak banjir. Beberapa wilayah di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara paling parah terpengaruh.
Di Kelurahan Pejaten Timur, ketinggian air mencapai 260 cm dan merendam empat RT, sedangkan di Bidara Cina, tingkat genangan mencapai 120 cm di empat RT. Di Kampung Melayu, 18 RT terendam dengan tinggi air bervariasi antara 30 hingga 150 cm.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait banjir pesisir dan luapan sungai selama periode ini, dengan potensi peningkatan ketinggian air menyusul fenomena bulan baru. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG dan BPBD.
Dampak dan kerugian
Banjir tidak hanya merendam rumah warga, namun juga mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk sistem transportasi dan distribusi barang. Warga yang menjadi korban banjir terpaksa mengungsi sementara waktu ke lokasi yang lebih aman.
Kepala BPBD Jakarta, Isnawa Adji, menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga keselamatan diri dan tidak memaksakan diri kembali ke rumah sebelum situasi kembali aman.
“BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 38 RT dan ada 30 jiwa pengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02, Jakarta Timur,” ujar Isnawa pada Senin (3/2/2025) pagi.
Penanganan oleh BPBD
BPBD Jakarta telah mengerahkan tim untuk penanganan darurat, termasuk penyedotan air dan penyaluran bantuan logistik kepada yang membutuhkan. Selain itu, BPBD juga menyediakan tenda darurat bagi warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir.
Isnawa menambahkan, investigasi awal mengenai kerusakan infrastruktur akibat genangan juga sedang dilakukan. Jajaran dinas terkait bergerak cepat dalam merespons situasi ini.
Proses evakuasi berlangsung di beberapa lokasi yang paling terpengaruh oleh genangan. Tim SAR dan relawan pun dilibatkan untuk memastikan warga yang terjebak bisa mendapatkan bantuan dan transportasi ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, informasi terkini mengenai kondisi genangan di berbagai wilayah juga terus diperbarui untuk membantu masyarakat dan tim penanganan dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Penyebab banjir di Jakarta
Banjir yang melanda Jakarta saat ini disebabkan oleh kombinasi hujan deras dan meluapnya Kali Ciliwung. Di samping itu, faktor pasang laut yang tinggi juga turut berkontribusi pada masalah genangan di sejumlah wilayah, terutama dikarenakan curah hujan yang tinggi di daerah hulu kali tersebut.
Dari data yang dihimpun, BPBD melaporkan bahwa 47 RT di Jakarta mengalami genangan air, yang mencakup Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
Penanganan datanya menunjukkan bahwa banjir sudah merendam RT dengan ketinggian antara 30 cm hingga dua meter. Banyak warga yang mengeluhkan kebangkitan air yang cepat akibat kurangnya saluran drainase dan normalisasi sungai yang belum optimal.
BPBD terus memantau situasi dan berkomunikasi dengan dinas-dinas terkait untuk mengetahui perkembangan terbaru dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan.
Upaya Pemprov Jakarta untuk mengatasi banjir
Pemerintah Provinsi Jakarta juga sedang menjalankan berbagai inisiatif untuk mengatasi masalah banjir. Salah satu strategi adalah melakukan pengerukan sungai dan peningkatan infrastruktur drainase untuk mengurangi risiko genangan air saat curah hujan tinggi.
Berbagai dinas, seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Pemadam Kebakaran, bekerja sama untuk menanggulangi situasi ini sedini mungkin agar dapat mempercepat pemulihan.
Mitigasi jangka panjang merupakan hal yang krusial dalam mengurangi dampak banjir di Jakarta. Pemprov Jakarta mencanangkan program aksi untuk pengelolaan sungai dan pengendalian air yang lebih efektif.
Masyarakat juga didorong untuk terlibat dalam edukasi mengenai manajemen banjir guna menambah kesadaran dan kesiapsiagaan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana sangat diperlukan.
Di samping upaya mitigasi, kolaborasi antara berbagai dinas dan lembaga menjadi fundamental dalam menyusun rencana tanggap bencana yang lebih baik. Dinas terkait diharapkan saling mendukung dan kembali menyusun evaluasi agar dapat diimplementasikan di masa depan.