1 November 2022 07:11 WIB
Penulis: Jay Akbar
Editor: Akbar Wijaya
Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat membantah sejumlah kesaksian yang disampaikan Susi, pekerja rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.
Menurut Eliezer keterangan yang disampaikan Susi banyak bohongnya.
“Untuk keterangan dari saudara saksi (Susi) banyak yang bohongnya,” kata Richard saat dimintai tanggapan majelis hakim mengenai kesaksian yang telah disampaikan Susi, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).
Apa saja bantahan yang disampaikan Richard terhadap kesaksian Susi?
Bharada Eliezer membantah keterangan Susi bahwa ia sempat melarang Yosua menggendong Putri Candrawati saat mereka berada di Perumahan Cempaka Residence Mertoyudan, Magelang, Senin (4/7/2022).
Menurut Eliezer pada tanggal tersebut ia memang melihat Yosua akan mengangkat Putri dari sofa di lantai satu menaiki tangga ke kamar lantai dua. Namun ia tidak pernah melarang Yosua melakukan itu.
“Benar yang mulia (Yosua mau mengangkat Putri). Dan itu memang saya melihat. Tapi saudara saksi (Susi) menjelaskan bahwa saya mengatakan “jangan gitu lah bang” kepada Yosua. Padahal itu tidak benar. Saya tidak mengatakan itu yang mulia," kata Eliezer.
“Tapi saudara melihat [Yosua mau gendong Putri]?” tanya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa
“Saya melihat,” jawab Eliezer.
Hakim melanjutkan pertanyaannya kepada Eliezer apakah Yosua benar telah mengangkat Putri atau baru mau mengangkat.
"Baru mau mengangkat," jawab Eliezer.
Hakim juga bertanya kepada Eliezer apakah Yosua mengangkat Putri karena sedang sakit atau tiba-tiba mengangkat.
“Saya tidak tahu pada saat itu beliau sakit atau enggaknya,” jawab Eliezer.
Eliezer menambahkan sebelum Yosua akan mengangkat Putri ia sedang berada di samping luar rumah. Lalu ia dipanggil Yosua untuk membantu mengangkat Putri.
“Pada saat itu saya di samping. Bang Yos memanggil saya yang mulia. Lalu saya datang ke dalam bersama almarhum. Di situ almarhum meminta saya untuk membantu mengangkat Ibu PC. Tetapi pada saat saya mendekat, saudara PC ini menggelengkan tangan ke saya. Jadi saya mundur. Tidak jadi,” terang Eliezer.
“Saudara memang diminta bantuan oleh korban?”
“Benar yang mulia.”
Dalam kesaksian di persidangan Susi mengatakan Ferdy Sambo sering tinggal di rumah Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Padahal menurut Richard, Ferdy Sambo hanya datang ke rumah di Saguling pada Sabtu dan Minggu.
“Lalu untuk saudara saksi mengatakan bahwa Pak FS lebih sering di Saguling, dan saudara saksi sering menyediakan sarapan pagi untuk saudara FS, karena sesuai faktanya saudara FS ini lebih sering di kediaman Bangka. Untuk Sabtu, Minggu saja baru balik ke Saguling,” ujar Richard.
Perkara apakah Ferdy Sambo lebih sering tinggal di rumah Jalan Saguling atau Jalan Duren Tiga memang menjadi salah satu materi pertanyaan yang dicecarkan hakim kepada Susi.
Hakim: "Seberapa sering saudara Ferdy Sambo tinggal di Saguling Jawaban saudara berubah-ubah."
Hakim: "Kenapa saudara Putri pindah (dari bangka ke Saguling)?"
Susi: "Saya tidak tahu itu."
Hakim: "Setelah saudara Putri pindah ke Saguling apakah saudara Ferdy Sambo ikut pindah ke Saguling atau ke Jalan Bangka?"
Susi: Pindah ikut ke Saguling.
Hakim: "Yang Ini saudara cepat jawabnya, yang tadi jawabnya lupa, mana yang benar, saudara disumpah lho? Kalau keterangan saudara berbeda dengan yang lain saudara bisa dipidanakan lho. Pikirkan dahulu jangan jawab cepat-cepat, saya gak nanya langsung buru-buru jawab."
Hakim: "Apakah saudara Ferdy Sambo ikut pindah ke Saguling?"
Susi: "Ikut."
Hakim: "Setiap hari? (Susi terdiam) yang ini saudara jawabnya susah."
Susi: "Tidak juga."
Hakim: "Seberapa sering saudara Ferdy Sambo pindah ke Saguling tinggal di Saguling?"
Susi: "Sering ke Saguling."
Hakim: "Apakah tidur di sana. Menginap di sana?"
Susi: "Tidur di sana di Saguling."
Hakim: "Tadi saudara bilang tidak sering, jawaban saudara berubah-ubah. Ada apa?"
Hakim: "Seberapa sering saudara Ferdy Sambo tinggal di Saguling? Nanti kami panggil saksi-saksi lain kalau keterangan saudara berubah saya perintahkan jaksa penuntut umum untuk proses saudara. Seberapa sering?"
Susi: "Saya tidak tahu seberapa seringnya. Tapi sering datang."
Hakim: "Tapi saudara tidak tahu apakah menginap atau tidak?"
Susi: "Kalau nginap pasti nginap."
Richard membantah keterangan Susi bahwa Ferdy Sambo dan keluarga menjadikan rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan sebagai tempat isolasi mandiri COVID-19.
Menurut Richard isolasi mandiri Ferdy Sambo dan anak-anaknya biasa dilakukan di rumah Jalan Bangka.
“Beberapa waktu lalu beberapa bulan lalu, saudara FS terpapar covid 19, setelah saya terkena covid, dan ada beberapa ajudan terkena covid, dan saudara FS terkena covid juga, dan untuk isolasinya dilaksanakan di kediaman Bangka," terang Elizer.
Richard menambahkan saat anak perempuan Ferdy Sambo terkena COVID-19, isolasi mandiri juga tidak dilakukan di rumah Duren Tiga melainkan di Jalan Bangka.
"Setelah saudara FS terkena covid, setelah itu anaknya yang perempuan Mbak Detiya itu terkena COVID juga dan isolasinya juga di Jalan Bangka. Jadi tidak pernah ada isolasi di TKP Duren Tiga,” terang Richard.
Dusta selanjutnya yang dilakukan Susi di persidangan menurut Elizer adalah saat ia mengatakan almarhum Yosua tidak memiliki kamar di rumah Jalan Saguling.
“Saudara saksi tadi mengatakan bahwa saudara almarhum tidak memiliki kamar di Jalan Saguling, saya ingin membantah yang mulia,” ujar Richard.
Richard mengatakan di rumah Saguling Yosua memiliki kamar yang dikhususkan untuk ajudan. Bahkan kamar tersebut dipenuhi barang milik Yosua.
“Karena saudara almarhum memang memiliki kamar di Jalan Saguling. Kamar ajudan di situ barang-barangnya almarhum semua,” kata Eliezer.
Dalam kesaksiannya Susi mengaku tidak melihat Eliezer membawa senjata api laras panjang di dalam mobil dari perjalanan Magelang menuju Jakarta. Menurut Elizer hal ini tidak mungkin karena senjata yang ia bawa berukuran cukup besar.
“Untuk senpi laras panjang menurut saya saudara saksi melihat, karena menurut saya saudara saksi melihat karena senpi cukup besar. dan di dalam mobil kan kita cuma berempat orang. Dari Jakarta ke Magelang kan pasti kelihatan,” kata Eliezer.
KOMENTAR
Latest Comment