Bisa Jadi Racun, 6 Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dipanaskan Kembali

2 May 2025 15:31 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi nasi. Sumber: Freepik/jcomp.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa memanaskan makanan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Beberapa jenis makanan memiliki potensi untuk terkontaminasi oleh bakteri atau senyawa beracun ketika dipanaskan ulang.

Pengetahuan yang baik mengenai makanan mana yang sebaiknya tidak dipanaskan ulang sangat penting agar kesehatan tetap terjaga. Suhu makanan yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menumbuhkan bakteri, yang pada akhirnya dapat dapat meningkatkan risiko keracunan makanan.

Berikut sejumlah makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembalu karena dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

1. Nasi

Nasi yang telah dimasak dan kemudian dipanaskan kembali dapat menjadi sumber keracunan. Hal ini disebabkan oleh keberadaan bakteri Bacillus cereus yang sering berada dalam nasi.

Bakteri ini dapat memproduksi spora yang tahan panas, sehingga meskipun nasi dipanaskan, spora yang dihasilkan tetap dapat bertahan dan berkembang biak pada suhu ruang.

Untuk mencegah keracunan, sebaiknya nasi disimpan dalam lemari es jika tidak akan dikonsumsi dalam waktu dekat. Jika terpaksa harus memanaskan nasi, sebaiknya tidak melakukannya lebih dari sekali.

2. Telur

Telur merupakan sumber protein yang umum dikonsumsi. Namun, telur yang dipanaskan berulang kali dapat mengalami kerusakan pada strukturnya, terutama protein.

Pemanasan yang berlebihan dapat menyebabkan telur menjadi beracun dan memperburuk risiko gangguan pencernaan. Jika tidak dipanaskan dengan baik, telur juga rentan terhadap bakteri seperti Salmonella.

Agar lebih aman, telur sebaiknya dimasak dalam jumlah yang cukup untuk sekali makan atau bisa disimpan dengan cara yang benar di lemari es dan dikonsumsi dalam keadaan dingin.

3. Sayuran kaya nitrat

Sayuran, terutama yang kaya akan nitrat seperti bayam dan seledri, dapat berbahaya jika dipanaskan kembali. Pada suhu tertentu, nitrat yang terdapat dalam sayuran dapat berubah menjadi nitrit yang bersifat karsinogenik. Proses ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit tertentu, termasuk kanker.

Oleh karena itu, sayuran yang kaya nitrat sebaiknya dikonsumsi segera setelah dimasak atau dibuang jika sudah lama disimpan agar tidak memicu masalah kesehatan.

4. Jamur

Jamur termasuk dalam kategori makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali. Proses pemanasan dapat merusak struktur protein pada jamur dan meningkatkan risiko masalah pencernaan bagi yang mengonsumsinya.

Jamur sebaiknya segera dimakan setelah dimasak. Jika ada sisa, lebih baik disimpan di dalam lemari es dan dikonsumsi dalam keadaan dingin, bukan dipanaskan ulang.

5. Daging ayam

Daging ayam adalah sumber protein tinggi yang sering dijadikan pilihan, namun pemanasan ulang dapat mengubah komposisi protein dan meningkatkan risiko gangguan pencernaan.

Protein dalam daging ayam dapat rusak apabila dipanaskan berulang kali, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri. Untuk menghindari risiko ini, dianjurkan agar sisa daging ayam diolah menjadi sandwich dingin atau salad, daripada dipanaskan kembali.

6. Kentang

Kentang memerlukan perhatian khusus saat menyangkut pemanasan ulang. Jika dibiarkan pada suhu ruang, kentang dapat memicu pertumbuhan bakteri botulisme yang berbahaya. Bakteri ini dapat menghasilkan racun dan menyebabkan keracunan makanan.

Selain itu, pemanasan kembali dapat menurunkan nilai gizi kentang, dan berpotensi menyebabkan reaksi negatif bila dikonsumsi. Untuk menjaga keselamatan, sebaiknya kentang disimpan dalam lemari es dan tidak dipanaskan ulang.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER