Menggabungkan puasa Arafah dengan puasa qadha Ramadan adalah topik yang sering dipertanyakan di kalangan umat Islam, terutama saat menjelang hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Jika merujuk pada pengumuman sidang isbad yang dilakukan Kementerian Agama Idul Adha 1446 H/2025 M (10 Dzulhijjah 1446 H) jatuh pada tanggal 6 Juni 2025.
Itu artinya, puasa Arafah dilakukan pada tanggal 5 Juni 2025. Lantas, bolehkah puasa Arafah digabung dengan puasa qadha Ramadan? ini hukumnya
Hukum Puasa Arafah Digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan
Menurut keterangan para ulama, khususnya Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), meng-qadha puasa di hari Arafah adalah sah.
"Qadha puasa Ramadhannya tetap sah. Sedangkan ia sendiri tetap mendapatkan keutamaan yang didapat oleh mereka yang berpuasa dengan niat puasa sunnah Arafah," katanya dalam tulisannya dilaman NU Online dikutip 4 Juni 2025.
Hal ini diperkuat oleh fatwa Syekh Zakaria Al-Anshari yang menyatakan bahwa seorang yang berpuasa pada hari tertentu yang dianjurkan, meskipun niatnya adalah untuk qadha atau nazar, akan tetap mendapatkan pahala dari puasa sunnah tersebut.
Keterangan serupa juga dikutip oleh Ustadz Alhafiz dari Sayyid Bakri dari kitab I‘anatut Thalibin. Menurut Sayyid Bakri, kata dia, orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk dipuasakan akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut, meskipun niatnya adalah qadha puasa atau puasa nazar.
Niat Puasa Qadha dan Arafah
Niat adalah hal yang sangat penting dalam melaksanakan suatu ibadah. Untuk meng-qadha puasa Ramadan di hari Arafah, bacaan niat yang dapat diucapkan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku berniat untuk meng-qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Bacaan Niat Puasa Arafah
Sementara itu, untuk niat puasa Arafah, dapat diucapkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala."
Niat ini perlu diucapkan pada malam hari hingga sebelum waktu subuh. Jika teringat di siang hari dan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, niat juga masih diperbolehkan.