Obesitas pada anak menjadi salah satu potensi masalah kesehatan yang patut diwaspadai oleh orang tua. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan sebanyak 160 juta anak dan remaja usia lima sampai 19 tahun mengalami obesitas pada tahun 2022.
Angka tersebut meningkat secara signifikan dari hanya dua persen anak dan remaja yang mengalami kelebihan berat badan pada 1990 menjadi delapan persen pada 2022.
Kelebihan berat badan, termasuk obesitas, terjadi karena ketidakseimbangan asupan makanan dan energi yang dikeluarkan melalui aktivitas fisik. Dalam banyak kasus, obesitas merupakan permasalahan yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya genetik.
Obesitas pada anak dan remaja dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti diabetes tipe 2 hingga penyakit kardiovaskular. Dari sisi psikologis, anak yang mengalami obesitas juga rentan mendapatkan perundungan dan diskriminasi dari lingkungan di sekitarnya.
Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mencegah terjadinya diabetes pada anak. Melansir Johns Hopkins Medicine, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas pada anak:
- Menjadi teladan bagi anak
Orang tua harus menjadi contoh dan teladan bagi anak. Tunjukkan kebiasaan mengonsumsi makan sehat dan melakukan aktivitas fisik secara rutin kepada anak. Dengan demikian, anak akan meniru kebiasaan baik tersebut.
- Mendorong aktivitas fisik
Idealnya, anak melakukan aktivitas fisik ringan selama 60 menit setiap harinya. Aktivitas fisik di atas 60 menit bisa dilakukan untuk mengurangi berat badan dan menjaganya supaya tetap stabil.
- Batasi penggunaan gawai
Duduk terlalu lama di depan layar dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Oleh karenanya, orang tua perlu membatasi penggunaan ponsel, komputer dan televisi untuk mencegah terjadinya diabetes pada anak.
- Sediakan makanan bergizi
Orang tua harus selalu menyediakan makanan yang bergizi dan rendah lemak seperti buah-buahan dan sayuran. Batasi stok minuman ringan dan camilan yang tinggi gula dan lemak.
- Hanya makan saat lapar
Tekankan pada anak untuk hanya mengonsumsi makanan saat mereka benar-benar merasa lapar. Jangan gunakan makanan sebagai iming-iming agar anak mau melakukan suatu pekerjaan tertentu. Ajarkan juga pada anak untuk makan secara perlahan.
- Dorong konsumsi air putih
Anak-anak perlu didorong untuk lebih banyak mengonsumsi air putih dibandingkan minuman yang mengandung pemanis seperti soft drinks dan minuman berperisa lainnya.
- Biasakan makan bersama
Biasakan untuk makan bersama sebagai keluarga. Makan bersama dapat membantu membangun kebiasaan makan yang sehat.