Tata Cara Ruqyah Mandiri Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW

17 Mar 2025 14:00 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi seorang muslim melakukan ruqyah secara mandiri. (Sumber: Pexels/Michael Burrows) .

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Ruqyah merupakan salah satu metode dalam Islam mengobati orang yang mengalami gangguan akibat sihir dan setan.

Ruqyah sendiri dapat dilakukan secara mandiri tanpa harus memerlukan bantuan seorang praktisi ruqyah. 

Praktik ruqyah mandiri ini telah diajarkan Rasulullah saw., beliau selalu meruqyah dirinya sendiri dengan membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis berikut:

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ  (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

Artinya: "Nabi Muhammad saw. saat berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan itu ditiup dan dibacakan: 'Qul huwallahu ahad' (surah Al-Ikhlas), 'Qul a'udzu birobbil falaq' (surah Al-Falaq), dan 'Qul a'udzu birobbin naas' (surah An Naas). Setelah itu beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Rasulullah saw. melakukan hal itu sebanyak tiga kali." (HR Bukhari, No. 5017)

Cara ruqyah mandiri

Berdasarkan hadis yang telah dijelaskan sebelumnya, cara untuk meruqyah diri sendiri dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Berwudu 

Sebelum melaksanakan ruqyah, dianjurkan untuk berwudu agar doa ruqyah diamalkan dalam keadaan suci.

2. Membaca istigfar

Langkah kedua adalah dengan mengamalkan bacaan istigfar sebagai berikut:

أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfiru llâhal 'adhim.

Artinya: Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.

3. Membaca Al-Fatihah

Langkah ketiga adalah dengan membaca surah Al-Fatihah berikut.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

4. Membaca ayat kursi

Setelah membaca surah Al-Fatihah, langkah selanjutnya adalah membaca ayat kursi sebagai berikut:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

5. Membaca surah Al-Ikhlas

Setelah membaca ayat kursi, langkah berikutnya adalah membaca surah Al-Ikhlas sebagai berikut:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallāhu aḥad.

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."

 اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allāhuṣ-ṣamad

Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu."

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ

Lam yalid wa lam yụlad

Artinya: "(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."

. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." 

6. Membaca surah Al-Falaq

Kemudian, langkah ruqyah mandiri dilanjutkan dengan membaca surah Al-Falaq sebagai berikut:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

Qul a'ụżu birabbil-falaq.

Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Min syarri mā khalaq.

Artinya: dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Wa min syarri gāsiqin iżā waqab.

Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad.

Artinya: dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

7. Membaca surah An-Naas

Setelah selesai membaca surah Al-Falaq, langkah berikutnya adalah membaca surah An-Naas sebagai berikut:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Qul a'ụżu birabbin-nās,

Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"

 مَلِكِ النَّاسِۙ

malikin-nās,

Artinya: Raja manusia,

 اِلٰهِ النَّاسِۙ

ilāhin-nās,

Artinya: sembahan manusia,

 مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

min syarril-waswāsil-khannās,

Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

 الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās,

Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

 مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ

minal-jinnati wan-nās.

Artinya: dari (golongan) jin dan manusia.

8. Mengusap tubuh

Setelah selesai mengamalkan seluruh doa, langkah terakhir adalah dengan mengusapkan tangan yang digunakan untuk berdoa ke anggota tubuh yang dapat digapai.

Hal ini merujuk pada riwayat hadis Nabi Muhammad saw. yang di jelaskan di atas.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER