Contoh-Contoh Cyber Crime yang Patut Anda Waspadai

27 Juni 2024 15:06 WIB

Narasi TV

Ilustrasi pelaku kejahatan siber/cyber crime. Sumber: Freepik.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Margareth Ratih. F

Dalam era digital ini, jumlah kejahatan siber atau Cyber Crime terus meningkat. Cyber Crime mencakup berbagai kejahatan yang terjadi di dunia maya dan melibatkan komputer, jaringan, atau perangkat yang terhubung dalam jaringan.

Pelaku Cyber Crime sering menargetkan data pribadi yang dimiliki seseorang atau perusahaan untuk dicuri dan dijual kembali.

Mengapa serangan siber meningkat?

Serangan siber menjadi lebih umum seiring dengan meningkatnya identitas digital yang mudah dimanfaatkan dan kurangnya sistem keamanan yang kuat.

Identitas digital, meskipun dapat meningkatkan keamanan data pribadi pengguna, juga menjadi target empuk bagi penjahat siber.

Peralihan menuju digitalisasi tanpa penguatan keamanan digital dan kesadaran individu yang memadai menambah risiko.

Banyak orang masih kurang menyadari pentingnya menjaga keamanan data pribadi mereka, sementara pelaku serangan siber terus mencari celah untuk melancarkan aksinya. Dari media sosial, nomor HP, lokasi, hingga tanda tangan digital, semua bisa menjadi sasaran pencurian data.

Contoh cyber crime

Berikut ini merupakan contoh-contoh Cybercrime yang harus Anda ketahui dan waspadai:

  1.       Hacking dan pencurian data

Pelaku meretas sistem komputer untuk mencuri data pribadi, seperti informasi keuangan dan data medis.

  1.       Phishing

Penjahat siber menggunakan email palsu atau situs web untuk mencuri informasi pribadi, termasuk kata sandi dan nomor kartu kredit.

  1.       Malware

Perangkat lunak berbahaya seperti virus, trojan, dan worm yang merusak sistem komputer, mencuri data, atau mengontrol perangkat tanpa izin.

  1.       Ransomware

Jenis malware yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk mengembalikan akses ke data tersebut.

  1.       Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)

Penjahat siber menggunakan serangan DDoS untuk menghentikan situs web atau layanan online dengan membanjiri server dengan lalu lintas yang sangat besar.

  1.       Identitas palsu dan pencurian identitas

Penggunaan identitas palsu untuk tindakan kriminal atau pencurian identitas yang merugikan orang lain.

  1.       Peretasan akun media sosial

Penjahat siber meretas akun media sosial untuk memposting konten yang merugikan atau mencuri informasi pribadi pengguna.

  1.       Peretasan kamera web

Penjahat meretas kamera web untuk mengintai kehidupan pribadi orang lain dan mengeksploitasinya.

  1.       Cyberbullying

Pelecehan, ancaman, atau penindasan secara online yang merusak kesehatan mental korban.

  1.   Pemerasan daring

Penjahat siber mengancam untuk mengungkapkan informasi pribadi yang merugikan atau foto memalukan untuk memeras korban.

  1.   Kejahatan terkait anak

Pemerkosaan dan eksploitasi anak-anak melalui internet.

  1.   Pengintaian pemerintah

Negara atau kelompok melakukan mata-mata daring atau serangan siber untuk mengakses informasi rahasia pemerintah atau bisnis.

  1.   Penipuan keuangan

Penipuan keuangan daring seperti investasi palsu dan penawaran pinjaman palsu yang merugikan korban secara finansial.

  1.   Peretasan jaringan energi dan infrastruktur kritis

Serangan terhadap infrastruktur kritis seperti sistem tenaga listrik dan air yang berdampak besar pada masyarakat.

  1.   Penyebaran konten ilegal

Penyebaran konten ilegal seperti pornografi anak, materi ekstremis, atau informasi palsu yang merugikan masyarakat.

Demikian contoh-contoh Cyber Crime yang membahayakan. Dengan memahami jenis-jenis serangan siber dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dari risiko yang ditimbulkan oleh kejahatan siber.

Tetap waspada dan tingkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan digital untuk menjaga data pribadi dan menghindari menjadi korban kejahatan siber.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR