Dewan Direksi Garuda Indonesia pada tahun 2025 telah mengalami pembaruan signifikan. Direktur Utama posisi tersebut tetap dipegang oleh Wamildan Tsani Panjaitan, yang tetap menjadi sosok sentral dalam manajemen perusahaan.
Di bawah kepemimpinan Wamildan, terdapat beberapa perubahan penting di tingkat direktorat. Dani Haikal Irawan diangkat sebagai Direktur Operasi, mengemban tanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan operasional penerbangan. Reza Aulia Hakim ditunjuk sebagai Direktur Niaga, yang bertugas mengatur aspek-aspek niaga perusahaan. Mukhtaris menjabat sebagai Direktur Teknik untuk mengawasi aspek teknik dari armada Garuda. Terakhir, Eksitarino Irianto kini menjabat sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service, mengambil alih posisi yang sebelumnya diisi oleh Enny Kristiani.
Setiap anggota direksi membawa pengalaman yang kaya dan latar belakang yang beragam. Wamildan Tsani Panjaitan, sebagai Direktur Utama, dikenal memiliki pengalaman luas dalam industri penerbangan dan telah mengabdi di Garuda Indonesia selama beberapa tahun. Dani Haikal Irawan, yang memiliki latar belakang dalam operasi penerbangan, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional. Reza Aulia Hakim membawa pengalaman dalam bidang pemasaran dan strategi niaga. Mukhtaris memiliki latar belakang teknik yang mendalam, sementara Eksitarino Irianto sebelumnya dikenal sebagai ahli sumber daya manusia yang mampu mengelola SDM dengan baik.
Perubahan pada jajaran direksi
Perombakan ini adalah hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilakukan pada tanggal 30 Juni 2025. Deklarasi ini menandai perubahan strategi dan penyesuaian untuk merespon tantangan yang dihadapi oleh Garuda Indonesia.
Penunjukan baru dalam direksi
Sebagai bagian dari penyegaran yang dilakukan, penunjukan baru di beberapa posisi kritis merupakan langkah strategis untuk memperkuat tim manajemen. Penunjukan Eksitarino Irianto sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service merupakan salah satu langkah besar, mengingat pentingnya pengelolaan SDM di perusahaan.
Penggantian posisi dan tanggung jawab
Sebagai akibat dari kebijakan ini, beberapa posisi dalam direksi yang sebelumnya diisi resmi digantikan oleh individu-individu baru. Kehadiran Reza Aulia Hakim di pos Direktur Niaga diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam strategi penjualan dan pemasaran Garuda Indonesia.
Harapan dari perubahan ini
Pembaruan di jajaran direksi diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan membantu Garuda Indonesia menghadapi tantangan yang ada. Harapan besar diungkapkan oleh Wamildan Tsani Panjaitan dalam pernyataannya, bahwa perubahan ini dapat menjadikan perusahaan lebih responsif dan adaptif terhadap dinamika pasar yang cepat berubah.
Susunan Dewan Komisaris Garuda Indonesia
Dewan Komisaris Garuda Indonesia juga mengalami pembaruan mengikuti RUPSLB yang sama, yang menggantikan beberapa anggota dan menambah yang baru.
Komisaris utama dan komisaris lainnya
Fadjar Prasetyo terpilih sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Ia diharapkan dapat memberikan pengawasan yang ketat terhadap operasi perusahaan dan mendukung keputusan strategis. Selain itu, Glenny Kairupan dan Chairal Tanjung juga tergabung dalam susunan komisaris, masing-masing dengan keahlian dan pengalaman yang relevan untuk mendukung tugas mereka.
Peran Komisaris Independen
Mawardi Yahya, sebagai Komisaris Independen, memiliki tugas yang penting dalam menjaga integritas dan transparansi pengelolaan perusahaan. Sebagai komisaris independen, ia bertanggung jawab untuk memastikan kepentingan pemegang saham terjaga serta memberi masukan yang objektif dalam setiap pengambilan keputusan.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengawasan terhadap Direksi serta memastikan bahwa seluruh keputusan yang diambil oleh manajemen selaras dengan visi dan misi perusahaan. Selain itu, mereka juga memiliki kewajiban untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Kinerja Garuda Indonesia
Kinerja Garuda Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025 menunjukkan hasil yang positif meskipun perusahaan masih berada dalam tahap restrukturisasi.
Pertumbuhan pendapatan kuartal I 2025
Menyusuri laporan keuangan yang dirilis, Garuda Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada kuartal pertama 2025. Pendapatan dari segmen penerbangan charter tidak berjadwal tercatat mengalami lonjakan sebesar 92,88% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa pasar mulai merespons positif terhadap berbagai langkah perbaikan yang diambil oleh manajemen.
Jumlah penumpang yang diangkut
Selama kuartal pertama 2025, Garuda Indonesia Group mengangkut total 5,13 juta penumpang. Di antara jumlah tersebut, Garuda Indonesia sendiri mengangkut sebanyak 2,65 juta penumpang, sedangkan Citilink menyumbangkan 2,48 juta penumpang. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan dalam daya tarik dan kepercayaan publik terhadap layanan yang disediakan.
Progres restrukturisasi yang dijalankan
Restrukturisasi yang berlangsung bertujuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan secara menyeluruh. Seluruh jajaran manajemen baru diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pemulihan ini, dengan fokus pada peningkatan efisiensi operasional, pengelolaan biaya, dan peningkatan kualitas pelayanan. Proses ini tidak hanya penting untuk keberlanjutan perusahaan, tetapi juga untuk meningkatkan posisi persaingan di pasar penerbangan yang semakin kompetitif.
Perubahan yang terjadi dalam jajaran direksi dan komisaris Garuda Indonesia diharapkan dapat membawa angin segar bagi perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih baik di masa mendatang.