Daftar Dukungan Politik China ke Palestina dan Kecaman ke AS serta Israel

7 Mar 2024 23:03 WIB

thumbnail-article

Arsip - Presiden China Xi Jinping (kanan) bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (8/12/2022) (ANTARA/Xinhua/Yao Dawei)

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

China menjadi salah satu negara "The Big Five" PBB yang secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang agresi militer Israel ke wilayah Gaza. Bagaimana bentuk dukungan yang dilakukan China?

Mendukung Palestina Merdeka dan Menjadi Anggota Penuh PBB

China mendukung Palestina menjadi anggota penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kami mendukung pengakuan Palestina menjadi anggota penuh PBB dan menyerukan kepada masing-masing anggota Dewan Keamanan PBB untuk menahan diri dari agar tidak menghambat dalam mencapai tujuan tersebut," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat konfrensi pers di Beijing, Kamis (7/3/2024).

Wang menyampaikan pernyataan itu saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyelesaian konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dan menewaskan lebih dari 30.600 warga Palestina dan mencederai lebih dari 72.000 orang lainnya.

"Kami mengusulkan untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional yang lebih besar, lebih berwibawa dan efektif untuk menyusun peta jalan dan jadwal penerapan solusi dua negara," katanya, menambahkan.

China, kata Wang, dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk memulihkan hak-haknya serta berkomitmen pada penyelesaian masalah Palestina secara komprehensif, adil, dan jangka panjang.

"Bencana di Gaza mengingatkan dunia bahwa wilayah Palestina telah lama diduduki dan tidak dapat lagi diabaikan," kata Wang.

"Cita-cita lama rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka tidak dapat lagi dielakkan, ketidakadilan historis yang diderita oleh rakyat Palestina tidak dapat dilanjutkan untuk generasi mendatang," ujarnya.

Minta Israel Jangan Mendiskreditkan Solusi Dua Negara

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan konflik jangka panjang Israel-Palestina telah menjatuhkan 100.000 korban di kalangan rakyat sipil dan banyak orang tak berdosa terkubur di bawah reruntuhan.
 
Ia meyakini hanya dengan mengembalikan keadilan kepada rakyat Palestina dan menerapkan "solusi dua negara" secara komprehensif, lingkaran setan konflik Palestina-Israel dapat diselesaikan.
 
"Sekaligus menghilangkan secara fundamental landasan munculnya berbagai ideologi ekstremis dan benar-benar mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah," katanya.
 
Menlu Wang juga menyerukan kepada komunitas internasional agar segera bertindak untuk mewujudkan gencatan senjata dan penghentian permusuhan sebagai prioritas utama serta memastikan akses kemanusiaan.
 
"Masyarakat Gaza mempunyai hak untuk hidup di dunia ini, termasuk perempuan serta anak-anak. Semua tekanan atas warga Gaza harus dihilangkan dan semua tindakan yang merugikan warga sipil harus dihentikan," tegasnya.
 
Geng Shuang, Deputi Perwakilan Tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (5/3) mendesak Israel untuk berhenti mendiskreditkan "solusi dua negara".
 
"Kami mendesak Israel untuk berhenti mendiskreditkan solusi dua negara, berhenti mengikis dasar solusi dua negara, dan mengakhiri aktivitas permukiman ilegalnya," katanya kepada Majelis Umum PBB (United Nations General Assembly/UNGA) tentang penggunaan hak veto.
 
Geng mengatakan bahwa "solusi dua negara" merupakan satu-satunya cara yang layak untuk menyelesaikan masalah Palestina-Israel.
 
Dia menambahkan bahwa baru-baru ini, beberapa tokoh politik Israel secara terbuka dan berulang kali menolak solusi dua negara dan segala upaya internasional menuju kemerdekaan Palestina. "Ini sangat mengkhawatirkan."
 
"China menyerukan upaya diplomatik internasional dan regional yang lebih intensif untuk membentuk kembali proses multilateral yang kredibel, merevitalisasi prospek politik untuk solusi dua negara, dan memulai kembali perundingan Palestina-Israel secara langsung. Kami menyerukan konferensi perdamaian internasional yang lebih luas dan efektif. Kami mendukung Palestina untuk menjadi negara anggota penuh PBB secepatnya," ucapnya.

Lebih lanjut Geng menekankan bahwa China akan terus bekerja tanpa lelah dengan komunitas internasional untuk segera mengakhiri pertempuran di Gaza, meringankan bencana kemanusiaan, mengimplementasikan solusi dua negara, serta mencapai perdamaian dan stabilitas yang langgeng di Timur Tengah.
 
Dia menggarisbawahi bahwa gencatan senjata segera di Gaza "merupakan prasyarat untuk menyelamatkan warga sipil tak berdosa dan memberikan bantuan kemanusiaan, serta kunci untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan meluasnya konflik."
 
"Dengan semakin dekatnya Ramadhan, masyarakat internasional harus mendorong gencatan senjata segera dan mengakhiri konflik dengan rasa urgensi dan tekad politik yang paling kuat, untuk menjaga harapan hidup bagi penduduk Gaza," katanya.
 
"Kami mendesak Israel untuk segera mengubah haluan, membatalkan rencana serangannya terhadap Rafah, menghentikan serangan militer ke Gaza, serta menghentikan pemindahan paksa dan hukuman kolektif terhadap penduduk Palestina," tambah Geng.
 
Geng juga menyesalkan soal seruan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk gencatan senjata dihalangi secara paksa oleh Amerika Serikat (AS) untuk keempat kalinya, "yang menurut China sangat mengecewakan."
 
Dia menambahkan bahwa hasil pemungutan suara DK PBB dengan jelas menunjukkan bahwa bahwa sebagian besar anggota sepakat menuntut gencatan senjata di Gaza.
 
"Namun, AS telah menjadi satu-satunya negara yang menyalahgunakan hak vetonya untuk menghambat konsensus Dewan (DK PBB), sehingga menyebabkan ketidakpuasan yang meluas di komunitas internasional," ujar Geng.
 
Utusan China itu menyatakan bahwa Gaza yang tengah dilanda serangan menghadapi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan pasokan untuk bertahan hidup yang sangat minim, hampir 600.000 orang di ambang kelaparan, dan tatanan sosial yang hampir runtuh.
 
"Kami mendesak Israel, sebagai pemegang kekuasaan pendudukan, agar mematuhi kewajibannya di bawah hukum internasional untuk menjamin masuknya pasokan kemanusiaan yang cukup dengan aman, cepat, dan tanpa hambatan. Langkah-langkah praktis harus diambil untuk melindungi keselamatan badan-badan dan personel kemanusiaan dan untuk memfasilitasi mereka dalam memberikan bantuan."
 
"Resolusi 2712 dan 2720 yang diadopsi oleh DK PBB harus diimplementasikan secara penuh," tegas utusan tersebut.

Mengutuk Serangan Israel ke Warga Palestina yang Menunggu Bantuan

China mengutuk keras serangan pasukan Israel terhadap warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Kota Gaza bagian selatan pada Kamis (29/2/2024).
 
"China terkejut dan mengutuk keras insiden tersebut. Kami berduka atas para korban dan menyampaikan simpati kepada mereka yang terluka," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing pada Jumat (30/2/2024).
 
Dalam insiden tersebut, saksi mata mengatakan kerumunan warga sipil Palaestina berupaya mendapatkan bantuan dari iring-iringan truk yang melewati pos pemeriksaan militer Israel di Gaza. Namun, kemudian militer Israel melepaskan tembakan ke arah warga sehingga menyebabkan setidaknya 112 orang tewas dan 760 orang lain luka-luka akibat serangan itu.
 
"China mendesak pihak-pihak terkait, terutama Israel agar segera menghentikan pertempuran, dengan sungguh-sungguh melindungi warga sipil dan memastikan akses terhadap bantuan kemanusiaan untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan yang lebih buruk," tambah Mao Ning.
 
Mao Ning menyebut warga Gaza menderita bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
 
"Dewan Keamanan PBB harus mengambil tindakan sesegera mungkin untuk mewujudkan gencatan senjata," tegas Mao Ning.
 
Negara-negara besar, menurut Mao Ning, harus benar-benar menjunjung tinggi sikap adil dan bertanggung jawab serta dengan sungguh-sungguh memainkan peran konstruktif untuk segera melakukan gencatan senjata.
 
"China akan terus bekerja sama dengan semua pihak di komunitas internasional untuk mendorong tindakan Dewan Keamanan PBB agar bertanggung jawab dan nyata serta melakukan upaya terus-menerus untuk mengupayakan gencatan senjata dini di Gaza," ungkap Mao Ning.
 
Mao Ning juga mengatakan cara untuk menghentikan konflik di Gaza adalah menerapkan solusi dua negara sehingga dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan jangka panjang di Timur Tengah.

Mengencam Veto AS Soal Gencatan Senjata

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pemerintahnya mendukung penuh resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut adanya gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, Palestina.

"China sepenuhnya mendukung resolusi itu. Kami ikut mensponsori dan memberikan suara bagi resolusi tersebut," kata Mao Ning kepada media di Beijing pada Rabu (13/12/2023).

Pada Selasa (12/12), Majelis Umum PBB mengadopsi rancangan resolusi tidak mengikat untuk menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza. Resolusi itu diusulkan oleh Mesir yang didukung hampir 100 negara, termasuk Turki, dan lolos dengan 153 suara mendukung dalam sidang darurat khusus soal Palestina.

Sebanyak 10 negara, termasuk Amerika Serikat, Israel dan Austria, menentang resolusi itu, sementara 23 negara, termasuk Inggris, Jerman, Italia dan Ukraina, memilih abstain.

"Kami berharap resolusi ini dapat diimplementasikan sepenuhnya, gencatan senjata diterapkan dan permusuhan segera berakhir sesegera mungkin, dan juga penghentian krisis kemanusiaan dan pemulihan perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Mao Ning.

Dia mengatakan China siap untuk terus bekerja sama dengan semua pihak dalam memainkan peran positif dan konstruktif untuk mewujudkan perdamaian antara Palestina dan Israel melalui solusi dua negara.

"Resolusi itu sesuai hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, khususnya yang terkait dengan perlindungan warga sipil, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, serta menjamin akses kemanusiaan," kata Mao Ning.

Resolusi kedua terkait konflik Palestina dan Israel yang dihasilkan dari sidang darurat Majelis Umum PBB tersebut, kata dia, mencerminkan seruan kuat dari komunitas internasional agar gencatan senjata diberlakukan.

Selain gencatan senjata, resolusi itu juga menyuarakan keprihatinan atas "bencana situasi kemanusiaan" di Jalur Gaza dan penderitaan warga sipil Palestina. Indonesia dan 104 negara lainnya turut menjadi sponsor bersama bagi resolusi tersebut.

Resolusi itu juga menekankan bahwa warga sipil Palestina dan Israel "harus dilindungi" sesuai hukum humaniter internasional. Semua pihak diminta untuk mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional, terutama yang berkaitan dengan perlindungan warga sipil.

Sebelumnya, AS mengusulkan agar resolusi itu juga mengutuk kelompok perlawanan Palestina, Hamas, atas serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel, dan Austria mengusulkan klarifikasi bahwa para sandera "ditahan oleh Hamas dan kelompok lain". Kedua usulan itu ditolak Majelis Umum PBB.

Pada 8 Desember 2023, resolusi serupa diajukan di Dewan Keamanan PBB. Meski mendapat dukungan 13 dari 15 negara anggota dewan, tetapi resolusi itu gagal diadopsi karena diveto oleh AS.

Pada 27 Oktober 2023, Majelis Umum PBB juga telah menyetujui rancangan resolusi yang menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan segera, dalam jangka panjang dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan".  Resolusi itu didukung 121 negara, sedangkan 14 negara, termasuk AS, menentangnya dan 44 negara abstain.

Resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat secara hukum, tetapi memiliki muatan politik yang signifikan dan memengaruhi kesepakatan internasional di masa depan.

Dalam kesempatan lain Mao Ning mengatakan China kecewa terhadap langkah Amerika Serikat (AS) yang lagi-lagi mengajukan veto terhadap draf Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB untuk gencatan senjata sementara di Gaza.

"Hak veto Amerika Serikat membuat situasi di Gaza menjadi lebih berbahaya. Berbagai pihak, termasuk China, menyatakan kekecewaan dan ketidakpuasan yang mendalam terhadap veto tersebut," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan rutin kepada media di Beijing, China pada Rabu (21/2/2024).

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Selasa (20/2) mengajukan veto atas draf resolusi DK PBB yang diajukan Aljazair dan bahkan menyebutnya sebagai omong kosong dan tidak bertanggung jawab.

Veto AS tersebut menjadi yang ketiga kalinya terhadap resolusi terkait Jalur Gaza di Palestina sejak Israel melancarkan agresi pada 7 Oktober 2023.

"Konflik Palestina-Israel yang berkepanjangan telah mengakibatkan situasi kemanusiaan yang buruk di Gaza dan berdampak buruk pada perdamaian dan stabilitas regional," tegas Mao Ning.

DK PBB, ungkap Mao Ning, seharusnya segera mengambil tindakan untuk mendorong gencatan senjata.

"Ini adalah kewajiban moral yang tidak dapat diabaikan oleh DK PBB dan merupakan tanggung jawab hukum yang harus dipikul oleh DK PBB. Terlebih, hal ini merupakan persyaratan politik yang harus dipenuhi sesuai dengan Piagam PBB," ucap Mao Ning.

Menurut Mao Ning, Aljazair, atas nama negara-negara Arab, mengajukan rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata secepatnya di Gaza, pembebasan segera semua sandera, jaminan akses pasokan kemanusiaan, dan penolakan terhadap pengungsian secara paksa oleh Israel.

"Rancangan resolusi tersebut didukung oleh mayoritas anggota Dewan, China juga memberikan suara mendukung rancangan resolusi tersebut," tutur Mao Ning.

Meski kembali gagal menghasilkan resolusi DK PBB, Mao Ning mengatakan China akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mendorong DK PBB mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengakhiri konflik di Gaza secepatnya, mengurangi ketegangan situasi kemanusiaan, menerapkan solusi dua negara dan menciptakan perdamaian dan keamanan jangka panjang di Timur Tengah.

Israel masih terus menggempur Gaza bahkan mengincar Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza yang padat pendudunya.

Serangan Israel telah menewaskan setidaknya sebanyak 29.092 warga Palestina dan 69.028 orang lainnya yang terluka sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 70 persen korban tewas itu merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER