Rektor nonaktif Universitas Lampung (Unila) Karomani mengungkap sejumlah nama pejabat negara yang menitipkan nama calon mahasiswa agar diloloskan menjadi civitas akademik Universitas Lampung.
Di antara mereka ada dari kalangan menteri, anggota DPR, hingga bupati. Siapa saja ya?
1. Menteri Perdagangan dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
Karomani menyebut Menteri Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menitipkan satu orang bernama Zaki Algifari agar diloloskan menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung saat penerimaan mahasiswa baru tahun 2022.
"Zulkifli Hasan ikut menitipkan satu orang untuk diloloskan menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung," kata Karomani dikutip Antara saat menjadi saksi untuk terdakwa kasus suap Andi Defiandi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandarlampung, Rabu (30/11/2022).
Karomani menjelaskan Zaki Algifari (ZAG) dititipkan melalui Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung Ary Meizari Alfian. Ary mengatakan bahwa calon mahasiswa itu adalah titipan Zulkifli Hasan.
"Saya diberi tahu oleh Ary, 'ZAG ini keponakan Pak Zulkifli (Hasan), tolong dibantu'. Saya bilang asal sesuai SPI dan nilai passing grade-nya, passing grade 500 ke atas bisa dibantu," tambah Karomani.
Dia menjelaskan ZAG kemudian memberikan "infak" setelah dinyatakan lolos. Akan tetapi, soal jumlah uang yang diberikan, Karomani mengaku tak tahu pasti karena yang menerima uang tersebut adalah Mualimin, orang kepercayaan Karomani.
Terkait nilai standar yang Karomani sebutkan itu, jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperlihatkan bukti bahwa nilai ZAG hanya 480 dan tetap masuk Unila. Karomani mengaku dia tidak mengetahui nilai standar ZAG tidak memenuhi syarat yakni di bawah 500.
"Nilai ZAG di bawah 500 baru saya tahu setelah penyidikan karena saya tidak cek satu-satu. Kalau saya tahu dari awal, pasti saya batalkan kelulusannya masuk Unila," kata Karomani.
2. Politikus dan Anggota DPR
Selain Zulkifli Hasan, Karomani juga menyebut sejumlah nama politikus dan anggota DPR yang pernah menitipkan calon mahasiswa baru ke Universitas Lampung.
Mereka ialah:
- Nadyanka Zafirah titipan politikus PDI Perjuangan dan anggota DPR RI Utut Adianto.
- Ramadhan Rafi Atha titipan politikus PKB anggota DPR RI Muhammad Kadafi.
- Karisya Dianta Atede titipan politikus Nasdem anggota DPR RI Tamanuri.
Terkait nama Utut, Karomani mengaku berkomunikasi langsung mantan atlet catur tanah air tersebut.
"Untuk Pak Utut (Adiyanto), yang bersangkutan langsung (kirim pesan) WhatsApp saya," kata Karomani.
3. Pengusaha hingga Pejabat Daerah
Selain yang telah disebutkan di atas, para penitip berasal dari kalangan pengusaha, kepala daerah, hingga pejabat daerah.
- Aisyah Qintara titipan pengusaha dan eks caleg PBB Thomas Aziz Rizka.
- Nabila Putri titipan pengusaha dan eks caleg PBB Thomas Aziz Rizka.
- Siti Naya Avivah titipan Polda Lampung Joko.
- Nindya Azfarina titipan Sulpakar Kadisdikbud Lampung.
- Reni Adelia Ruli titipan Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad.
- Faalih Mathul titipan Asep, Pendekar Banten.
- Zalfa Aditia Putra titipan Andi Desfiandi Ketua Umum Relawan Erick Thohir Sahabat (ETOS).
- Zalfa Aditia Putra, Andi Desfiandi Ketua Umum Relawan Erick Thohir Sahabat (ETOS).
- Aisyah Ramadhan titipan Keluarga Banten.
- Fitri Sri Wahyuni titipan Wakil Rektor II Universitas Lampung Asep Sukohar.
- Mariani titipan Asep Banten.
- Angeli Yahya Putri titipan politikus Golkar Alzier Dianis Thabranie.
- Namira Azahra titipan Patah.
- Nasrina Talidah titipan Zam.
- Ratu Berta Sofian titipan Mahfud.
- Azahra Fadilah titipan Mahfud.
- Maharani titipan Budi Sutomo Karo Perencanaan Universitas Lampung.
- Muhammad Zamila titipan Budi Sutomo Karo Perencanaan Universitas Lampung.
- Calista Putri titipan BA.
Karomani mengaku tidak pernah memaksa atau menetapkan nominal tertentu untuk berinfak apabila calon mahasiswa agar diterima di Unila.
"Saya tidak pernah memaksakan untuk mereka berinfak. Kalau mereka mau berinfak, silakan, karena dari nama-nama tersebut juga ada yang masuk tapi tidak memberikan infak," ujar Karomani.
Konstruksi Kasus
Sementara enam saksi lainnya diperiksa pada Kamis (24/11/2022), yaitu anggota DPR RI Tamanuri, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten Fatah Sulaiman serta empat PNS masing-masing Helmy Fitriawan, M. Komaruddin, Sulpakar, dan Nizamuddin.