Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) berada dalam ketidakpastian yang signifikan, menyusul ancaman pemblokiran oleh pemerintah. Keputusan yang diambil oleh Presiden AS untuk memberikan tenggat waktu bagi ByteDance, induk perusahaan TikTok, untuk melakukan divestasi berujung pada timbulnya minat dari beberapa perusahaan untuk mengambil alih platform tersebut.
"Saya suka perang penawaran karena Anda membuat kesepakatan terbaik," tutur Trump saat ditemui wartawan dalam perjalanannya dari Miami ke Washington, DC, dilansir Al Jazeera, Selasa (28/1).
Penyebab utama di balik minat ini adalah keberadaan 170 juta pengguna TikTok di AS yang menjadi bagian penting dari daya tarik investasi.
MrBeast: YouTuber yang Terlibat
Salah satu calon pembeli yang mencolok adalah YouTuber terkenal MrBeast, yang nama aslinya adalah Jimmy Donaldson. Dia bersama tim investor berencana untuk mengambil alih saham TikTok.
Dalam beberapa pernyataan, Donaldson berbagi tentang keseriusan kelompoknya untuk mempertahankan TikTok di AS.
Kelompok investor yang dipimpin oleh MrBeast ini terdiri dari individu dan institusi yang memiliki minat besar dalam teknologi dan media sosial. Para investor mengklaim bahwa upaya mereka tidak akan mengganggu operasi TikTok dan akan menjamin keberlangsungan fitur yang digunakan oleh penggunanya.
"Saya baru saja selesai melakukan pertemuan dengan sekelompok miliarder, TikTok, kami serius," terangnya, dikutip dari CNN.
Peran Oracle dalam Proses Akuisisi
Oracle, perusahaan perangkat lunak ternama, juga berperan dalam negosiasi akuisisi TikTok. Diskusi yang berkembang mencakup pengelolaan data pengguna dan pembaruan perangkat lunak dengan tuntutan dari ByteDance yang masih mempertahankan sebagian kepemilikan saham.
Kesepakatan ini, apabila terlaksana, akan memperjelas peran Oracle dalam pengelolaan data pengguna di AS. Meskipun rincian kesepakatan masih dalam pembicaraan, infrastruktur yang sudah disiapkan Oracle menunjukkan komitmen mereka untuk mengambil alih tanggung jawab dalam hal ini.
Minat Microsoft untuk Membeli TikTok
Microsoft juga dilaporkan berpotensi menjadi pembeli TikTok. Minat perusahaan ini diakui oleh Presiden Trump, meskipun Microsoft enggan memberikan komentar resmi.
Menurut berbagai rumor, Microsoft dianggap memiliki potensi untuk mengelola TikTok dengan cara yang memenuhi standar pengawasan yang diinginkan oleh pemerintah.
Dampak akuisisi oleh Microsoft bisa signifikan, tidak hanya untuk TikTok tetapi juga untuk ekosistem digital yang lebih luas. Akses Microsoft terhadap data pengguna dan kemampuan analisis yang kuat bisa merombak cara TikTok beroperasi di AS.
Project Liberty dan Rencana Kevin O'Leary
Kevin O'Leary, seorang pengusaha Kanada, bersama dengan Frank McCourt, pemilik Project Liberty, merencanakan akuisisi TikTok dengan fokus pada privasi pengguna.
Mereka berencana untuk mengubah struktur platform sehingga pengguna diberikan pilihan lebih lanjut tentang bagaimana data mereka digunakan.
Rencana ini mencakup skema yang menguntungkan pengguna. Para pengguna bisa mendapatkan imbalan jika mereka memilih untuk membagikan data mereka. Ini menunjukkan pendekatan inovatif yang bisa menjadi alternatif bagi pendekatan yang ada saat ini.
Respons ByteDance terhadap Penawaran
ByteDance, sebagai perusahaan induk TikTok, awalnya menolak untuk menjual platformnya. Namun, mereka kemudian mulai melunak dalam upaya mencapai kesepakatan untuk mempertahankan TikTok di AS. Seorang investor dari ByteDance menyatakan bahwa kesepakatan ini menjadi kepentingan semua pihak yang terlibat.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa pejabat di China juga telah menyatakan keterbukaan mereka untuk menjajaki kesepakatan terkait TikTok. Berbagai perusahaan dan individu menunjukkan ketertarikan pada platform ini, yang menandakan potensi pergeseran besar dalam kepemilikan dan pengelolaan teknologi media sosial di AS.