27 Maret 2024 15:03 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Media sosial memudahkan kita untuk berbagi apapun dalam satu waktu. Mulai dari foto, video, lokasi, dan masih banyak lagi. Kemudahan ini bisa berdampak buruk jika kita melakukan oversharing. Lantas, apa itu oversharing dan apa dampak buruknya?
Oversharing adalah perilaku seseorang membagikan banyak hal yang bersifat personal kepada publik secara berlebihan. Tak heran jika orang-orang dengan mudah mendapat banyak informasi tentangnya meski hanya mencari lewat Google.
Berbagi informasi di media sosial atau kepada orang lain memang baik. Kamu tidak merasa sendirian dalam memendam masalah. Namun, jika informasi yang dibagikan kelewat batas, hal ini justru akan berdampak negatif.
Terlalu sering membagikan konten di media sosial juga bisa mempengaruhi kondisi mental seseorang. Ia cenderung menggunakan media sosial untuk mencari validasi dan mendapat dukungan dari orang lain. Padahal, tidak semua orang mendukung tindakan yang dilakukannya.
Tidak hanya itu, oversharing juga bisa berujung pada kriminalitas. Hal ini dikarenakan data-data pribadinya yang mudah diakses oleh orang lain. Data pribadi tersebut seperti nama lengkap atau nama panggilan, alamat, nama orang tua, nomor kendaraan, dan lain sebagainya.
Dampak buruk oversharing
Berikut dampak buruk yang ditimbulkan dari oversharing:
Oversharing bisa membuat orang lain dengan mudah mengakses informasi bersifat personal. Hal ini tentu menjadi peluang bagi hacker atau orang-orang tidak bertanggung jawab lainnya untuk melakukan penipuan.
Jika kamu membagikan lokasi secara langsung, ini dapat memudahkan penguntit untuk berniat jahat kepadamu. Terlebih jika ia tahu tentang gaya hidup, cara berpakaian, ciri-ciri, apa saja yang kamu bawa, dan lain sebagainya.
Alangkah baiknya untuk mengunggah secara terlambat (late posting) agar terhindar dari segala bentuk kriminalitas.
KOMENTAR
Latest Comment