Demo #IndonesiaGelap di Semarang, Massa Lempar Kotoran Sapi ke Gedung DPRD Jawa Tengah

19 Feb 2025 14:57 WIB

thumbnail-article

Massa aksi demonstrasi #IndonesiaGelap di Semarang melemparkan kotoran sapi ke Gedung DPRD Jawa Tengah, Selasa (18/2/2025). (X/@BBCIndonesia)

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Demonstrasi #IndonesiaGelap masih berlangsung di berbagai wilayah. Di Semarang, sejumlah mahasiswa melemparkan kotoran sapi ke Gedung DPRD Jawa Tengah sebagai aksi protes terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Mereka berasal dari berbagai kampus, termasuk Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Semarang. Aksi ini mengusung tajuk "Semarang Menggugat, Negara Sekarat, Prabowo-Gibran Mencekik Rakyat".

Demo berlangsung di dua titik, yakni Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Balai Kota Semarang.

Peserta aksi membawa berbagai poster berisi kritik terhadap pemerintah. Beberapa di antaranya bertuliskan "Oke Gas-Oke Gas, Sana Pergi Antri Gas" dan "Pendidikan Dipangkas, Masa Depan Dirampas", mengekspresikan ketidakpuasan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat.

Penolakan terhadap Inpres 2025

Demo #IndonesiaGelap berfokus pada penolakan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang dianggap menyulitkan rakyat, terutama dalam konteks efisiensi anggaran.

Kebijakan ini dinilai hanya menguntungkan segelintir pihak dan memberikan dampak buruk pada ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Kebijakan pemerintah di bawah Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan utama. Kelangkaan gas subsidi 3 kg dan pemangkasan anggaran pendidikan menjadi isu utama yang dibahas dalam aksi ini.

Mahasiswa merasa bahwa perhatian dan hak-hak pendidikan mereka terabaikan, menciptakan gambaran suram tentang kondisi pendidikan di Indonesia.

Nilai kinerja pemerintahan: -100

Mahasiswa Semarang pun memberikan evaluasi kinerja pemerintahan yang baru berjalan 100 hari ini. Melalui orator di atas mobil komando, mereka menyampaikan penilaian negatif terhadap Prabowo, dengan beberapa di antaranya memberi nilai minus 100 dari skala 100.

Kritik ini bukan hanya berlandaskan pada kebijakan yang ada, tetapi juga pada persepsi bahwa pemerintahan saat ini tidak menciptakan perbaikan bagi rakyat.

Ketua BEM Undip Aufa Atha Ariq menyebut demonstrasi ini merupakan akumulasi kemarahan mahasiswa terhadap keputusan-keputusan pemerintah yang dianggap blunder.

Tagar #IndonesiaGelap menggambarkan situasi politik dan pemerintahan saat ini yang penuh ketidakpastian.

Masyarakat masih menunggu tindakan konkret dari pemerintah guna menjawab keluhan dan protes yang terjadi, yang merupakan cerminan keresahan dan aspirasi masyarakat tingkat menengah ke bawah di tengah gejolak anggaran dan kebijakan saat ini.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER