Deretan Kader Muhammadiyah di Kabinet Merah Putih: Dari Abdul Mu'ti Dan Terbaru Brian Yuliarto

20 Feb 2025 09:52 WIB

thumbnail-article

Antara

Penulis: Elok Nuri

Editor: Elok Nuri

Sederet kader Muhammadiyah masuk dalam jajaran Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sebanyak enam individu yang berasal dari organisasi ini terpilih untuk mengisi posisi penting yang terbaru ada nama Brian Yuliarto yang baru saja dilantik menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).

Pelantikan Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore, 19 Februari 2025 dan menggantikan pejabat sebelumnya, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Brian dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Tahun 2024-2029.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terut mengucapkan selamat kepada Brian Yuliarto atas amanah barunya menjadi Mendiktisaintek.

"Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, saya menyampaikan selamat atas dilantiknya Prof Brian Yuliarto, Guru Besar Fakultas Teknologi Industri, Institute Teknologi Bandung sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi oleh Bapak Presiden Prabowo," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melalui keterangan di Jakarta.

Lantas, siapa saja kader Muhammadiyah yang masuk dijajaran kabinet Prabowo-Gibran? Yuk simak ulasannya berikut ini

Abdul Mu'ti sebagai Mendikdasmen

Abdul Mu'ti adalah seorang akademisi dan tokoh Muhammadiyah yang lahir di Kudus pada 2 September 1968. Ia menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan melanjutkan pendidikan tinggi dengan meraih gelar Master dari School of Education di Flinders University, Australia. Selain itu, ia juga memperoleh gelar doktor dari Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah.

Kiprah Abdul Mu'ti dalam Muhammadiyah telah dimulai sejak tahun 1994, dan terpilih menjadi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2027.

Sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, ia berkontribusi dalam berbagai inisiatif pendidikan yang memperkuat sistem pendidikan Islam di Indonesia. Hingga akhirnya dipercaya Presiden Prabowo untuk mengemban amanh barunya menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Raja Juli Antoni Sebagai Menteri Kehutanan

Raja Juli Antoni lahir pada 13 Juli 1977 di Riau dan merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, seorang tokoh Muhammadiyah yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau.

Kiprah Antoni di Muhammadiyah dimulai sejak ia menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Raja Antoni juga dikenal sebagai mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002 serta Direktur Eksekutif Maarif Institute.

Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam dunia pendidikan, meraih gelar Sarjana Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Kecintaannya pada dunai akademik membawanya melanjutkan kuliah S2 di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, melalui beasiswa Chevening Award. Gelar Ph.D. ia raih dari Universitas Queensland, Australia.

Selain berperan dalam Muhammadiyah, Raja Juli juga aktif dalam politik dan merupakan tokoh terkemuka di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Fauzan Sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi

Fauzan adalah tokoh penting di kalangan civitas akademika Muhammadiyah, terlebih selama periode kepemimpinannya sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari 2016 hingga 2024.

Fauzan lahir di Kediri, 14 Agustus 1961, Ia merupakan lulusan Universitas Negeri Surabaya untuk studi doktoralnya, Universitas Negeri Malang untuk magister pendidikan, dan meraih gelar sarjana dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Fajar Riza Ul Haq Sebagai Wakil Mendikdasmen

Fajar Riza Ul Haq, sebagai Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, akan melengkapi kepemimpinan Abdul Mu'ti dalam sektor pendidikan. Lahir di Sukabumi pada 1 Februari 1979, Fajar juga aktif di berbagai kegiatan Muhammadiyah dan memiliki rekam jejak yang solid dalam organisasi.

Saat ini, Fajar juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah periode 2022–2027. Fajar merupakan lulusan sarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), sekaligus menjadi santri di Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran.

Ia berhasil meraih gelar Master dari Universitas Gadjah Mada melalui Center for Religious and Cross Cultural Studies, dan baru saja menyelesaikan pendidikan doktoralnya di UGM pada 2024.

Dzulfikar Ahmad Tawalla Sebagai Wakil Menteri P2MI

Dzulfikar Ahmad Tawalla, lahir di Gowa pada 28 April 1987, ia merupakan putra K.H. Ahmad Tawalla, seorang ulama Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. Sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar telah menjalani berbagai posisi penting dalam Pemuda Muhammadiyah.

Ia pernah menjadi Sekjen Pemuda Muhammadiyah di bawah kepemimpinan Cak Nanto. Dzulfikar terpilih sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2023–2027.

Dzulfikar menyelesaikan studi S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2013 dengan gelar Sarjana Pendidikan Matematika. Tidak samapi disitu ia lalu melanjutkan pendidikannya dengan menempuh program Magister Komunikasi di STIKOM InterStudi Jakarta, yang berhasil diselesaikannya pada tahun 2021.

Brian Yuliarto Sebagai Mendiktisaintek Terbaru

Seperti yang disinggung diawal, Brian Yuliarto baru-baru ini dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ia sebelumnya dikenal sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cibeunying Kaler, Bandung, dan terlibat aktif dalam beberapa lembaga penelitian dan pengembangan di lingkungan Muhammadiyah.

Selain menteri dan wakil menteri yang masuk Kabinet Merah Putih, ada dua kader Muhammadiyah lainnya yang masuk dalam pemerintahan Prabowo. Mereka adalah Muhadjir Effendy yang ditunjuk sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji dan Dahnil Anzar Simanjuntak yang dipercaya sebagai Wakil Kepala Badan Penyelenggaraan Haji.

Pengangkatan enam kader Muhammadiyah dijajaran Kabinet Merah Putih menjadi bukti konkret dari peran strategis Muhammadiyah dalam pemerintahan. Dengan kontribusi yang beragam di berbagai sektor, diharapkan mereka dapat membawa dampak positif untuk kemajuan bangsa dan negara.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER