Berjarak 130 km dari Pekanbaru, Desa Dayun (Kampung Dayun) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menjadi contoh desa yang memiliki potensi besar namun menghadapi tantangan signifikan. Dikelilingi kekayaan alam berupa lahan gambut dan hutan rawa, Kampung Dayun menyimpan keanekaragaman hayati mengagumkan, seperti Harimau Sumatera hingga Burung Rangkong. Namun, di balik keindahan alamnya, kampung ini menyimpan sejumlah tantangan yang nyata.
Tantangan di Tengah Kekayaan Alam
Luas wilayah Dayun mencapai lebih dari 75 ribu hektare dan sekitar 80% wilayahnya merupakan lahan gambut yang sangat rentan terhadap kerusakan. Pertumbuhan penduduk, alih fungsi lahan, serta perubahan iklim memberi tekanan besar terhadap ekosistem desa. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman tahunan yang bukan hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Perekonomian masyarakat Desa Dayun masih bergantung pada sektor migas dan perkebunan sawit yang mendominasi lapangan pekerjaan hingga 60%. Ketergantungan ini membuat kondisi ekonomi masyarakat Dayun rentan terhadap fluktuasi harga komoditas.
Bangkit Bersama Program Desa Bakti BCA
Namun, Dayun tak tinggal diam. Kesadaran masyarakat dan pemerintah desa memunculkan berbagai inisiatif pelestarian lingkungan. Sejumlah peraturan desa lahir untuk melindungi ekosistem, didukung kerja sama berbagai pihak untuk restorasi lahan gambut, penghijauan, hingga pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Untuk memperkuat upaya tersebut, Kampung Dayun kini menjadi bagian dari Desa Bakti BCA — sebuah inisiatif pemberdayaan desa berkelanjutan yang digagas BCA. Melalui Desa Bakti BCA, masyarakat desa mengambil langkah nyata untuk mengembangkan potensinya secara strategis, di antaranya penguatan ekowisata berbasis budaya dan lingkungan,pelatihan social media marketing, pelatihan sekaligus sertifikasi pemandu ekowisata balawista tirta,
Program ini mendorong peningkatan kualitas hidup melalui akses kesehatan yang lebih baik dan promosi gaya hidup sehat, sekaligus mendukung transformasi digital lewat pembangunan infrastruktur dan teknologi informasi desa.
Genera-Z Berbakti, Terobosan Perubahan untuk Dayun
Selain melalui Desa Bakti, BCA juga menggagas program “Genera-Z Berbakti” – inovasi terbaru yang dibuka untuk seluruh mahasiswa di Indonesia. Genera-Z Berbakti membuka pendaftaran proposal kegiatan dari mahasiswa di situs resmi bca.id/generazberbakti hingga 2 Mei 2025. Program ini bertujuan menjembatani ide dan inovasi terbaik mahasiswa dengan kebutuhan riil masyarakat desa. Tahap Penjurian program ini akan dimulai pada akhir Mei 2025, dan finalis dengan proposal terbaik akan diseleksi oleh tiga panelis, yaitu Najwa Shihab, Nicholas Saputra, dan Prof Yohanes Surya. Kelompok terbaik akan mendapatkan pendanaan, bimbingan, dan berhak mengikuti bootcamp sebelum mewujudkan inovasinya bagi Desa Dayun pada Juli 2025.