8 Desember 2022 16:12 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Margareth Ratih F.
Peru memiliki presiden perempuan untuk pertama kalinya, Dina Boluearte diangkat sebagai Presiden Peru setelah mantan presiden Pedro Castillo dimakzulkan beberapa jam setelah dia mencoba membubarkan parlemen.
Sebelumnya, Dina Boluarte menjabat sebagai Wakil Presiden Peru, dirinya dilantik pada hari Rabu (7/12/2022) setelah melewati lima hari yang dramatis.
Beberapa hari sebelum Dina Boluarte diangkat menjadi Presiden, Pedro Castillo, membuat sebuah pernyataan yang berisi keinginan dirinya untuk mengganti Kongres dengan status “exceptional emergency government”.
Akan tetapi, para anggota parlemen mengabaikan statement yang dikeluarkan oleh Pedro Castillo, mereka lantas mengadakan pertemuan darurat dan memutuskan untuk memakzulkannya. Castillo lantas ditahan karena dituduh memberontak.
Dilansir dari bbc.com, saat penangkapan Pedro Castillo, dirinya berada dalam perjalanan menuju ke kedutaan Meksiko di ibukota Peru, Lima. Namun, anggota parlemen mengabaikan ini, dan dalam pertemuan darurat memakzulkannya.
Rangkaian peristiwa dramatis hari Rabu dimulai dengan Presiden Pedro Castillo memberikan pidato di televisi nasional, yang mana ia mengumumkan keadaan darurat.
Dia mengumumkan bahwa akan membubarkan Kongres yang dikendalikan oposisi. Hal ini menjadi langkah yang mengejutkan di Peru. Mendengar pernyataan tersebut, beberapa menteri mengundurkan diri sebagai bentuk protes.
"Menanggapi tuntutan warga di seluruh pelosok negeri, kami telah memutuskan untuk mendirikan pemerintahan luar biasa yang bertujuan menegakkan kembali supremasi hukum dan demokrasi,” pidato Pedro Castello yang disiarkan oleh TV nasional Peru.
"Kongres baru dengan kekuatan konstituen untuk menyusun konstitusi baru akan diadakan tidak lebih dari sembilan bulan,” imbuhnya.
Kepala Mahkamah Konstitusi (MK) Peru menuduh Pedro Castillo melancarkan sebuah kudeta. Di sisi lain Amerika Serikat sangat mendesak agar dirinya membatalkan keputusan tersebut.
Polisi dan angkatan bersenjata Peru mengeluarkan pernyataan bersama di mana mereka mengatakan bahwa mereka menghormati tatanan konstitusional yang ada.
Castillo mencoba membubarkan kongres hanya beberapa jam sebelum dimulainya proses pemakzulan terhadapnya. Namun kongres yang dikendalikan oleh partai-partai yang menentang Castillo, mengadakan sesi darurat dan mengadakan pemungutan suara pemakzulan yang coba dicegah oleh Castillo.
Hasilnya luar biasa, dari sebanyak 127 suara, 101 memilih untuk memakzulkannya, dengan hanya 6 suara yang menentang dan 10 tidak hadir. Setelah pemakzulan, Castillo tampak berada di kantor polisi. Dia terlihat duduk santai dan mengobrol dengan orang lain.
Peru telah melalui periode politik yang sulit, dengan banyak presiden digulingkan dari jabatannya dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, Peru memiliki tiga presiden dalam waktu lima hari.
Pedro Castillo, mantan guru sekolah sayap kiri, terpilih pada Juni 2021 dalam pemilihan polarisasi di mana dia mengalahkan saingan sayap kanannya Keiko Fujimori. Kini dirinya resmi lengser dari kursi Presiden Peru dan digantikan oleh wakilnya, Dina Boluarte.
KOMENTAR
Latest Comment