Doa agar Terhindar dari Zina dan Maksiat Lengkap dengan Bacaan Latin dan Terjemahannya

16 Jul 2024 17:07 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi berdoa. (Sumber: Freepik)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Maksiat seperti zina merupakan dosa yang tak boleh dilakukan oleh umat Islam atau akan mendapatkan dosa. Meskipun pada hakikatnya manusia tak luput dari dosa, namun kita harus tetap berupaya menjauhinya, salah satunya dengan berdoa.

Doa sendiri merupakan perantara komunikasi seorang hamba dengan Allah Swt., dalam sebuah doa terdapat permohonan dan petunjuk agar terlindung dari segala godaan yang dapat menjerumuskan pada maksiat dan zina.

Zina sendiri merupakan salah satu dosa besar dalam Islam karena dapat mengancam kehormatan serta hubungan nasab. Dalam surah Al-Isra, Allah dengan tegas melarang hamba-Nya mendekati zina dengan berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Walaa taqrabu zinaa innahuu kaana faakhisyatan wasaaa a sabiilaa.

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

Doa agar terhindar dari zina dan maksiat

Melansir NU Online, terdapat doa yang bisa diamalkan agar terhindar dari perbuatan zina dan maksiat lainnya.

Doa di bawah ini diawali dengan permohonan tobat dan sikap istiqomah di dalamnya, setelah itu doa kemudian dilanjutkan dengan harapan agar Allah mengenyahkan kenikmatan maksiat dari dalam hati. Berikut adalah doa tersebut:

 اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ التَوْبَةَ وَدَوَامَهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ المَعْصِيَةِ وَأَسْبَابِهَا وَذَكِّرْنَا بِالخَوْفِ مِنْكَ قَبْلَ هُجُومِ خَطَرَاتِهَا، وَاحْمِلْهُ عَلَى النَّجَاةِ مِنْهَا وَمِنْ التَّفَكُّرِ فِي طَرَائِقِهَا وَامْحُ مِنْ قُلُوبِنَا حَلَاوَةَ مَا اجْتَبَيْنَاهُ مِنْهَا، وَاسْتَبْدِلْهَا بِالكَرَاهَةِ لَهَا وَالطَّمَعِ لِمَا هُوَ بِضِدِّهَا 

Allāhumma innā nas’alukat taubata wa dawāmahā, wa na‘ūdzu bika minal ma‘shiyati wa asbābihā, wa dzakkirnā bil khaufi mina qabla hujūmi khatharātihā, wahmilhu alān najāti minhā wa minat tafakkuri fī tharā’iqihā, wamhu min qulūinā halāwata majtabaināhu minhā, wastabdilhā bil karāhati lahā wat thama‘I li mā huwa bi dhiddihā.

Artinya: Ya Allah, kepada-Mu kami meminta pertobatan dan kelanggengannya. Kepada-Mu, kami berlindung dari maksiat dan sebab-sebabnya. Ingatkan kami agar takut kepada-Mu sebelum datang bahaya maksiat. Bawakan ketakutan itu untuk menyelamatkan kami dari maksiat dan dari pikiran di jalanan maksiat. Hapuskan kelezatan maksiat yang kami pilih dari hati kami. Gantikan kenikmatan itu dengan rasa tidak suka dan keinginan terhadap lawanan maksiat. (Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 100)

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER