Doa Angelus merupakan salah satu doa penting dalam tradisi Gereja Katolik yang berfokus pada misteri Inkarnasi, di mana Malaikat Gabriel mengabarkan kepada Maria bahwa ia akan mengandung Yesus Kristus. Istilah "Angelus" berasal dari bahasa Latin yang berarti "Malaikat."
Doa ini pertama kali muncul pada abad ke-11 di Italia, saat para biarawan Fransiskan mendorong umat untuk mendaraskan doa ini sebagai penanda akhir hari dengan tiga kali Salam Maria. Seiring waktu, Paus Pius V meratifikasi bentuk doa ini pada tahun 1571, menetapkan strukturnya yang masih relevan selama ini.
Doa Angelus didaraskan tiga kali sehari: pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00. Pada setiap waktu ini, umat Katolik diajak untuk menghormati peristiwa yang berkaitan dengan keselamatan umat manusia. Pagi hari mengingatkan umat akan kebangkitan Kristus, siang hari mengingatkan akan sengsara yang dialami-Nya, dan sore hari berfokus pada Inkarnasi.
Doa Angelus memiliki makna yang dalam bagi umat Katolik, sebagai pengingat akan cinta Tuhan yang menyelamatkan. Melalui doa ini, umat diajak untuk merenungkan rencana keselamatan Allah yang telah dimulai sejak saat Angelus, serta teladan iman, kerendahan hati, dan kepatuhan yang diberikan oleh Maria, Bunda Allah.
Struktur Doa Angelus
Urutan bacaan dalam doa
Struktur Doa Angelus dibagi menjadi beberapa bagian yang diulang setiap waktu pelaksanaan. Setiap bagian terdiri dari bacaan yang mengingatkan umat tentang misi Maria dan pengorbanan Kristus, diakhiri dengan doa penutup yang memohon rahmat.
Penjelasan setiap bagian doa
1. Pengumuman (Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan): Menggambarkan saat Malaikat Gabriel menyampaikan berita bahwa Maria akan mengandung dari Roh Kudus.
2. Respon Maria (Aku ini hamba Tuhan): Menunjukkan kerendahan hati dan penerimaan Maria terhadap kehendak Tuhan.
3. Inkarasi (Sabda sudah menjadi daging): Mengingatkan umat akan peristiwa penting di mana Tuhan menjadi manusia.
4. Doa Permohonan: Memohon agar umat diberi rahmat untuk menikmati janji Kristus.
Setiap elemen dalam Doa Angelus membawa makna yang unik, namun saling melengkapi, memperkuat iman umat Katolik dalam menjalani hidup yang mendalam. Masing-masing bagian memberikan kesempatan refleksi pada rencana keselamatan dan kehadiran Tuhan dalam hidup sehari-hari.
Relevansi Doa Angelus di masa Prapaskah
Saat masa Prapaskah, umat Katolik dipanggil untuk merenungkan dan bersyukur atas rencana keselamatan yang dijalankan Allah. Doa Angelus menjadi pengingat akan asal mula keselamatan yang dimulai dengan Inkarnasi Kristus melalui Maria. Melalui refleksi ini, umat dapat lebih memahami arti pengorbanan Kristus menjelang perayaan Paskah.
Maria menjadi teladan sempurna dalam ketaatan dan kepercayaan kepada Tuhan. Umat Katolik selama Prapaskah diajak untuk meneladani sikap Maria yang menerima kehendak Allah dengan penuh iman. Pelaksanaan doa Angelus dalam proses pertobatan selama masa ini mendorong umat untuk lebih berserah kepada Tuhan.
Doa Angelus tiga kali sehari mengingatkan umat untuk mengundang kehadiran Tuhan dalam setiap aktivitas mereka. Setiap kali berdoa, umat diingatkan untuk berfokus kepada Tuhan, terutama dalam waktu-waktu yang berkenaan dengan pengorbanan Kristus. Kehadiran Tuhan sangat penting dalam proses refleksi dan pertobatan selama masa Prapaskah.
Isi Doa Angelus
Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan,
Bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria …
Aku ini hamba Tuhan,
Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Salam Maria …
Sabda sudah menjadi daging,
Dan tinggal diantara kita.
Salam Maria …
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah,
Supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
Marilah berdoa (Hening)
Ya Allah, karena kabar malaikat, kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami.
Amin.