27 April 2023 19:04 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Doa Nabi Musa dapat kamu amalkan untuk lebih dekat kepada Allah Swt. Nabi Musa as. merupakan salah satu dari 25 Nabi yang wajib kita imani.
Nabi Musa lahir di masa Raja Firaun yang terkenal kejam dan zalim.
Sebagai nabi, beliau memiliki banyak mukjizat seperti membelah laut merah saat dikejar Firaun dan pasukannya atau mengubah tongkat menjadi ular.
Tidak hanya kisah yang dapat dijadikan pelajaran, namun umat muslim juga dapat mengamalkan doa-doa Nabi Musa dalam kehidupan sehari hari.
رَبِّ ا شْرَحْ لِيْ صَدْرِ وَيَسِّرْلِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْ قَوْلِيْ
Rabbisyrahlî shâdrî wayassyirlî amrI wahlul uqdatam mil-lisânî yafqahû qaulî.
Artinya, "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku."
قَالَ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى فَغَفَرَ لَهُۥٓ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Qāla rabbi innī ẓalamtu nafsī fagfir lī fa gafara lah, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm.
Artinya, “Musa berdoa, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku.’ Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَآءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسَىٰ رَبِّىٓ أَن يَهْدِيَنِى سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Wa lammā tawajjaha tilqā`a madyana qāla 'asā rabbī ay yahdiyanī sawā`as-sabīl.
Artinya, “Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia berdoa (lagi), ‘Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar.’”
وَمَا تَنقِمُ مِنَّآ إِلَّآ أَنْ ءَامَنَّا بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتْنَا ۚ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
Wa mā tangqimu minnā illā an āmannā bi`āyāti rabbinā lammā jā`atnā, rabbanā afrig 'alainā ṣabraw wa tawaffanā muslimīn.
Artinya, “Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami. (Mereka berdoa) ‘Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).’”
فَقَالُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Fa qooluu álallohi tawakkalnaa, robbanaa laa tajálnaa fitnatal lil-qoumizh-zhoolomiin. Wa najjinaa birohmatika minal-qoumil-kaafiriin.
Artinya, "Kepada Allah lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir."
KOMENTAR
Latest Comment