28 Februari 2023 19:02 WIB
Penulis: Rahma Arifa
Editor: Akbar Wijaya
Dukungan Partai Demokrat kepada Anies R. Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) tampak masih setengah hati.
Tak seperti PKS dan Partai Nasdem yang menyampaikan dukungan kepada Anies melalui presiden partai dan ketua umum, Partai Demokrat baru menyatakan dukungan lewat rilis tertulis.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai dukungan setengah hati Partai Demokrat kepada Anies tak lepas dari belum adanya titik temu mengenai calon wakil presiden (cawapres).
"Tentu Demokrat ingin mengusung AHY, walaupun selama ini menggunakan bahasa diplomatis, bahwa tidak harus AHY, yang penting rasional," kata Direktur Voxpol Center Research and Consulting ini kepada Narasi, Selasa (28/2/2023).
Pangi melihat Demokrat sebenarnya sedang ngotot menyodorkan AHY sebagai cawapres Anies.
“Demokrat memang berupaya keras karena AHY maju karena ini salah satu cara menyelamatkan partai Demokrat,” kata Pangi.
Menurutnya dengan menjadikan AHY cawapres maka Demokrat akan mendapat keuntungan elektoral di pemilu serentak.
"Kalau [elektabilitas] AHY besar maka efeknya besar, Demokrat ikut terbantu elektabilitasnya," ujarnya.
Pangi mengatakan soliditas koalisi perubahan Partai Demokrat, Partai Nasdem, PKS tidak sekuat yang dicitrakan di publik. Hal ini karena menurutnya koalisi perubahan cenderung direkatkan oleh figur, alih-alih kesamaan ideologi dan gagasan.
"Pertemuan rapat-rapat internal, tim kecil, itu kan sering dilakukan. Itu mengatakan statemen bahwa mereka tetap solid. Itu panggung depannya. Panggung belakangnya, kita tidak tahu," kata Pangi.
Lantaran tak diikat oleh kesamaan gagasan dan ideologi, Pangi berpendapat bukan tak mungkin Partai Demokrat meninggalkan koalisi perubahan apabila AHY tak diusung sebagai bacawapres Anies.
"Jadi kalau AHY tidak diusung, kemudian Demokrat itu mencabut diri dan mendapatkan penawaran yang lebih besar di luar sana, ya mungkin saja," ujar Pangi.
Pangi mengatakan dukungan resmi PKS kepada Anies tidak lepas dari efek elektoral yang mereka terima dalam sejumlah survei. Menurutnya orang yang memilih Anies berpotensi besar juga memilih PKS.
Dengan begitu efek elektabilitas yang bersifat langsung semacam itu, PKS menurut Pangi tidak terlalu risau soal bacawapres.
“PKS saya pikir sudah clear siapapun cawapresnya. Buktinya majunya capres Anies menaikkan elektabilitas PKS sebesar 18%, orang milih Anies kemudian milih PKS,” ujar Pangi.
Demokrat Tunggu Nama Bacawapres Anies
Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi menyatakan tak masalah jika Anies tidak memilih kader PKS sebagai bacawapres asalkan bisa menambahkan elektabilitas pasangan.
“Selama (calon) presiden setuju dan merupakan dukungan elektoral yang bagus, why not?” kata Aboe pada Minggu 26/2/2023.
Di sisi lain, Partai NasDem juga kerap mendorong nama dari luar parpol Koalisi Perubahan. Belakangan Gubernur Jawa Timur Khofifah disebut-sebut sosok kuan menjadi bacawapres Anies.
Wakil Sekjen Nasdem Hermawi Taslim menyebut sosok Khofifah dipertimbangkan dari aspek gender, track record, dan latar belakang organisasi dan moderasinya.
“Khofifah salah seorang yang dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh,” kata Hermawi pada 28/2/2023.
Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan dukungan untuk Anies telah disampaikan pada 26 Januari 2023. Namun dukungan resmi dalam bentuk deklarasi baru akan disampaikan begitu Anies menetapkan bacawapres.
"Selanjutnya untuk deklarasi paripurna atau paket komplit akan dilakukan setelah Mas Anies menetapkan bacawapresnya. Jadi deklarasinya sudah satu paket sekaligus bacapres dan bacawapresnya," kata Kamhar, Ahad (26/2/2023).
KOMENTAR
Latest Comment