8 Fakta Pembunuhan Jurnalis Banjarbaru oleh Anggota TNI AL: Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

26 Mar 2025 23:12 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi tempat kejadian perkara pembunuhan. (Foto: Freepik)

Penulis: Rizal Amril

Editor: Rizal Amril

Jurnalis asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23), diduga dibunuh oleh anggota TNI AL.

Dugaan tersebut dijelaskan oleh Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap.

"Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL," tuturnya pada Rabu (26/3/2025), dikutip dari Detikcom.

Lebih lanjut, Mayor Laut Ronald L. Ganap menyampaikan jika kini proses hukum tengah berjalan.

"Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.

Berikut beberapa fakta yang telah terungkap dari kasus anggota TNI AL yang membunuh jurnalis asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

1. Pelaku berinisial J, berpangkat kelasi I

Dikutip dari Antara, Mayor Laut Ronald L. Ganap menjelaskan jika pelaku merupakan anggota TNI AL berpangkat kelasi I.

Dalam urutan pangkat TNI AL, kelasi I merupakan pangkat kedua dari bawah di jenjang tamtama.

Menurut Mayor Laut Ronald L. Ganap, pelaku merupakan kelasi I berinisial J.

"J mengabdi sebagai TNI AL sudah empat tahun. Dia asil Kendari, Sulawesi Tenggara dan baru satu bulan bertugas di Kota Balikpapa," katanya.

2. Pelaku sudah ditangkap

Ronald juga menyampaikan jika terduga pelaku kini telah diamankan POM Lanal Balikpapan.

Penangkapan ini dilakukan di tengah proses penyidikan yang masih dilakukan hingga artikel ini dibuat.

"Ini wujud transparansi kami untuk mengungkap kasus yang melibatkan oknum anggota kami, tidak ada yang kami tutup-tutupi," tutur Ronald.

3. Terancam pemberhentian secara tidak hormat

Akibat perbuatannya tersebut, kelasi I berinisial J tersebut kini terancam disanksi Pemberhentian secara Tidak Hormat (PTDH).

Sanksi etik tersebut diberikan lantaran pelaku dianggap telah melakukan pelanggaran berat.

"Untuk hukuman yang pasti adalah Pemberhentian secara Tidak Hormat (PTDH)," kata Ronald.

4. Motif tengah diselidiki

Lebih lanjut, Mayor Laut Ronald L. Ganap juga menyampaikan jika kini pihak POM Lanal Balikpapan tengah mendalami kasus ini secara intensif.

Kini, pihak TNI AL tengah menyelidiki apakah terduga J berada di Banjarmasin dalam rangka menjalankan tugas atau alasan lain.

Selain penyidikan dari pihak TNI AL, Polda Kalimantan Selatan juga tengah menyelidiki kasus ini.

"Kita masih lidik dan proses pengumpulan alat bukti," tutur Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan pada Rabu, dikutip dari Radar Banjarmasin.

5. Kronologi kematian korban

Hingga kini, pihak polisi dan TNI AL tengah menyelidiki kronologi kematian korban atas nama Juwita (22).

Berdasarkan keterangan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin, Juwita yang merupakan jurnalis media online Newsway, sebelumnya ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (22/3).

Korban ditemukan tak bernyawa di pinggir jalan kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru.

Awalnya, kematian Juwita diduga terjadi akibat kecelakaan tunggal, namun kondisi yang janggal membuat spekulasi berbelok.

Dalam press release AJI Persiapan Banjarmasin, terdapat sejumlah luka di dagu, lebam di punggung dan leher belakang yang janggal. 

Selain itu, posisi jenazah yang terlentang di pinggir jalan utama dengan helm yang masih terpasang rapi juga membuat kejanggalan kian mencuat.

6. Kejanggalan juga disampaikan teman korban

Ketidakcocokan dugaan kecelakaan dengan kondisi jenazah juga disampaikan rekan Juwita, Teny.

Dikutip dari detikkalimantan, Teny menyatakan jika ketika ia datang ke pemulasaraan jenazah, luka di tubuh jenazah tak seperti luka kecelakaan lalu lintas.

Menurutnya, luka di bagian kepala korban terasa janggal mengingat jenazah ditemukan mengenakan helm.

Selain itu, pakaian yang dikenakan jenazah masih tergolong bersih untuk korban kecelakaan. "Kalau laka, pasti bajunya kotor dan rusak," tutur Teny pada Senin (24/4).

7. Pelaku terungkap berdasarkan bukti chat

Ketika jenazah korban ditemukan pada Sabtu, HP dan dompet korban disebut hilang dan tidak ditemukan di TKP.

Namun, pihak berwenang kemudian dapat mengaitkan kematian Juwita dengan kelasi I berinisial J melalui bukti chat yang tersimpan di laptop korban.

Dikutip dari Detikkalimantan, terdapat chat antara korban dengan terduga pelaku. Pelaku disebut meminta korban datang ke sebuah lokasi.

Dugaan sementara, itu merupakan kali terakhir korban dalam keadaan hidup.

8. Aparat perlu mengusut tuntas

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan terhadap jurnalis asal Banjarbaru.

“Polisi harus serius mengusut kasus kematian jurnalis Juwita dan terbuka kepada publik mengenai setiap perkembangannya,” tulis press release AJI Persiapan Banjarmasin pada Senin (23/3).

Serikat profesi wartawan tersebut juga mengimbau aparat penegak hukum untuk tidak terburu-buru menyimpulkan kasus ini sebelum ada bukti kuat.

“Semua kemungkinan dan motif di balik kematiannya harus diperiksa secara menyeluruh, termasuk dugaan kekerasan,” tulis AJI Persiapan Banjarmasin.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER