Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Margareth Rath. F
Istilah fear of missing out atau FOMO mungkin sudah sering kamu jumpai dalam berbagai percakapan di internet. Namun, apakah kamu pernah mendengar tentang JOMO?
Joy of missing out atau biasa disingkat JOMO bisa dibilang merupakan kebalikan dari FOMO. Sebagaimana mungkin sudah kamu ketahui, FOMO merupakan perasaan takut ketinggalan atau kecemasan karena melewatkan tren, momen, atau kegiatan yang dianggap penting.
Fenomena FOMO sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi pengaruhnya semakin diperkuat dengan kehadiran media sosial. Saat melihat update kegiatan teman-teman di media sosial tanpa melibatkan kita, biasanya akan timbul perasaan terasing atau tertinggal di belakang.
Rasa ketertinggalan ini juga dapat timbul terhadap tren yang sedang banyak diperbincangkan, misalnya restoran yang sedang viral atau film yang sedang tayang di bioskop. Jika tidak mencoba hal-hal tersebut, rasanya seperti sedang melewatkan sesuatu yang sangat penting.
Hal ini membuat seseorang merasa harus selalu update dengan situasi terkini dan tidak boleh melewatkan perkembangan sekecil apa pun. Jika terus-menerus dituruti, tuntutan sosial semacam ini tentunya dapat menyebabkan kelelahan secara fisik maupun mental.
Tentang JOMO
Berkebalikan dengan FOMO, joy of missing out atau JOMO merupakan konsep yang menawarkan alternatif dari perasaan takut ketinggalan. Seperti namanya, JOMO adalah perasaan senang yang muncul karena sengaja menghindari kegiatan sosial maupun tren-tren terbaru di media sosial dan fokus pada diri sendiri.
KOMENTAR
Latest Comment