Gambaran besar:
Malaysia mengecam tindakan Meta Platforms setelah unggahan foto pertemuan Perdana Menteri Anwar Ibrahim dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, pada Mei 2024, kembali diturunkan dari Instagram.
Kantor Perdana Menteri Malaysia, dalam pernyataan yang diunggah di media sosial, menganggap tindakan Meta tersebut sebagai bentuk diskriminasi terhadap situasi di Palestina dan pemimpin negara tersebut.
Apa yang terjadi:
- Anwar Ibrahim bertemu dengan Ismail Haniyeh di Qatar pada Mei 2024 untuk membahas solusi damai atas konflik Israel-Palestina.
- Foto pertemuan itu dibagikan melalui akun media sosial Anwar, termasuk Instagram.
- PMO Malaysia menuntut penjelasan dari Meta dan mendesak permintaan maaf.
Pernyataan:
“Pertemuan pada bulan Mei itu untuk membantu menemukan solusi damai atas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dengan Palestina,” kata Anwar dalam unggahan berbeda. Ia juga memohon kepada Haniyeh untuk mengindahkan seruan perdamaian, menerima solusi dua negara, dan melakukan pertukaran tahanan.
Turki Kutuk Pembunuhan Haniyeh oleh Israel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk keras pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Rabu (31/7/2024).
- Erdogan menyebut pembunuhan ini sebagai upaya untuk melemahkan perjuangan Palestina dan perlawanan di Jalur Gaza.
- Erdogan mengaitkan pembunuhan Haniyeh dengan serangan sebelumnya terhadap tokoh Palestina seperti Sheikh Ahmed Yassin dan Abdul Aziz al-Rantisi.
Pernyataan:
“Saya mengutuk keras pembunuhan berbahaya yang dilakukan di Teheran terhadap Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh,” kata Erdogan di media sosial X. “Kebiadaban Zionis sekali lagi akan gagal mencapai tujuannya,” tegasnya.
Erdogan menyerukan dunia Islam untuk bersatu mengakhiri penindasan di Gaza dan menegaskan kembali komitmen Turki untuk mendukung pembentukan negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Erdogan juga menyampaikan belasungkawa.
Iran Janji Membalas
Presiden Iran Masoud Pezeshkian berjanji akan membuat "para penjajah" menyesali tindakan pengecut mereka dengan membunuh kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh.
- Pezeshkian menyatakan bahwa hubungan antara Iran dan Palestina akan lebih kuat dari sebelumnya.
- Ia menegaskan bahwa Iran akan mempertahankan integritas teritorial serta martabat dan kehormatan negara.
Pernyataan “Hubungan antara Iran dan Palestina akan lebih kuat dari sebelumnya. Jalan perlawanan untuk membela mereka yang tertindas akan ditempuh dengan lebih gigih daripada sebelumnya,” kata Pezeshkian di media sosial X.
Pezeshkian menegaskan bahwa Iran akan membuat para teroris penjajah menyesali tindakan pengecut mereka dan akan mempertahankan kehormatan dan kebanggaan negara.
Hamas konfirmasi kematian Haniyeh:
Hamas mengumumkan pada Rabu (31/7/2023)
pagi bahwa Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di kediamannya di Teheran, Iran. Televisi pemerintah Iran juga melaporkan kematian Haniyeh dan menyatakan bahwa penyelidikan atas pembunuhan tersebut sedang berlangsung.