Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kehadiran delegasi Israel dalam acara Inter Parliamentary Union (IPU) yang dipimpin Ketua DPR Puan Maharani di Bali Maret 2022 lalu sebagai bentuk kecolongan. Menurut Ganjar mestinya tidak boleh ada pemakluman terhadap kehadiran Israel di acara itu.
"Apakah itu (kehadiran Israel di IPU) kecolongan? Kecolongan buat saya. Emangnya kita boleh mengiyakan pada soal seperti itu (membiarkan Israel hadir)?" ujar Ganjar kepada Najwa Shihab di program Mata Najwa.
Kendati menganggap kehadiran Israel di acara IPU sebagai bentuk kecolongan, namun Ganjar juga mengklaim bahwa pada saat itu sempat terjadi penolakan terhadap kehadiran Israel.
Bedanya, kata Ganjar, event IPU tidak sepopular Piala Dunia U-20.
"Mbak hampir semua tidak jadi perhatian karena ini bola. IPU sangat politik waktu itu, emang ada yang nonton? tidak," ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan sikapnya menolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 dilatarbelakangi sejumlah alasan.
Pertama, Indonesia berkomitmen ikut menyelenggarakan perdamaian dunia dan menghapus segala bentuk penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan.
"Itu menjadi kontrak sosial kita," ujar Ganjar.
Hal tersebut menurutnya juga didukung oleh sikap politik luar negeri bebas aktif Indonesia dari sejak zaman Bung Karno hingga Jokowi.
"Kita konsisten lho Mbak membela Palestin. Itu konstitusional ideologis bagi PDI Perjuangan," kata Ganjar.
Kedua, Ganjar melihat ada potensi konflik yang sangat tinggi apabila Israel datang ke Indonesia. Apalagi baru-baru ini ada peristiwa penembakan gas air mata tentara Israel ke tim sepak bola Palestina baru-baru ini.
"Dan pemerintahannya di Israel hari ini rasa-rasanya sangat kanan sehingga potensi konfliknya akan sangat makin tinggi," kata Ganjar.
Selain itu, sebagai gubernur Jawa Tengah Ganjar juga mengaku memiliki informasi mengenai sejumlah kelompok yang menolak keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20.
"Kan saya juga punya informasi di Jateng mbak. Bagaimana kelompok yang punya potensi [bilang] 'Eii kita ingetin ya soal keamanan jangan sampai kemudian ini terjadi respons yang jauh lebih keras'," kata Ganjar.