Prediksi Gerhana Matahari 29 Maret 2025: Apakah Terlihat Dari Indonesia?

24 Mar 2025 09:07 WIB

thumbnail-article

Gerhana matahari sebagian. Sumber: Pexel.

Penulis: Margareth Ratih. F

Editor: Margareth Ratih. F

Pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, fenomena astronomi menarik akan terjadi, yakni gerhana matahari sebagian. Fenomena ini menyusul gerhana bulan total yang terjadi pada 14 Maret 2025. Setelah gerhana bulan total, kita disuguhkan gerhana matahari sebagian, di mana bulan akan melewati antara Bumi dan matahari, menghasilkan efek seolah-olah bulan "menggigit" cakram matahari.

Gerhana ini akan dapat dilihat dari berbagai negara, terutama di Eropa, Amerika Utara, dan Afrika. Di lokasi tertentu, gerhana ini akan terasa lebih mendalam, dengan cakupan hingga 94% di beberapa bagian Kanada, memberikan pengalaman visual yang sangat menarik.

Henrik Lindholm, seorang astronom senior, menyatakan bahwa gerhana matahari sebagian ini akan terlihat di banyak lokasi. Di Eropa, pengamat di kota-kota seperti London, Paris, dan Berlin diharapkan dapat melihat fenomena ini, meskipun dengan cakupan yang berbeda-beda. Di Afrika, negara seperti Maroko akan menjadi lokasi dengan cakupan terdalam di benua tersebut. Hal ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan fenomena ini di berbagai belahan dunia.

Detil gerhana matahari sebagian

Gerhana matahari sebagian pada 29 Maret 2025 akan dimulai pada pukul 4:50 pagi dan berakhir pada pukul 8:43 pagi waktu setempat di Amerika Serikat. Titik maksimum gerhana akan terjadi sekitar pukul 6:47 pagi EDT. Durasi keseluruhan peristiwa ini akan berlangsung selama hampir empat jam. Waktu yang tepat untuk menyaksikannya akan sangat bergantung pada lokasi masing-masing pengamat.

Cakupan gerhana ini akan bervariasi di setiap lokasi. Di Quebec utara, pengamat akan merasakan cakupan hingga 94%, sedangkan di bagian lain Amerika Utara seperti Maine dan New Brunswick, cakupan dapat mencapai 85%. Di Eropa, cakupan akan lebih rendah, dengan London mendapatkan sekira 30% cakupan. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi dan waktu akan menjadi faktor kunci dalam menikmati pemandangan yang berkesan ini.

Negara-negara di Eropa dan Afrika akan mengalami berbagai tingkat intensitas dalam melihat gerhana. Misalnya, di Islandia, pengamat akan melihat hingga 70% cakupan, sedangkan di kota-kota seperti Paris dan Berlin, cakupan yang terlihat akan masing-masing mencapai 23% dan 15%. Ini menunjukkan bahwa meskipun gerhana ini adalah fenomena global, pengalaman yang dirasakan akan jauh berbeda tergantung pada posisi geografis pengamat.

Dampak gerhana matahari di Indonesia

Meskipun gerhana matahari sebagian tidak dapat dilihat di Indonesia, dampaknya tetap dapat dirasakan. Salah satu dampak signifikan dari fenomena ini adalah potensi terjadinya banjir rob pada saat gerhana. Menurut beberapa pakar, gerhana ini dapat memengaruhi pasang maksimum yang mengarah pada banjir pesisir. Wilayah-wilayah yang terkena dampak termasuk pesisir Sumatera, Jambi, Lampung, dan Banten.

Aktivitas cuaca juga berpotensi terpengaruh oleh fenomena astronomi ini. Menurut ramalan, badai atau cuaca ekstrem mungkin terjadi pada waktu dekat setelah gerhana, yang dapat berkontribusi pada lebih lanjutnya peningkatan risiko banjir. Masyarakat sebaiknya memperhatikan informasi cuaca terkini dan mengikuti peringatan dari pihak berwenang.

Dengan adanya potensi risiko banjir rob, masyarakat di kawasan pesisir sangat disarankan untuk tetap waspada. Secara keseluruhan, meskipun gerhana matahari sebagian pada 29 Maret 2025 tidak dapat dilihat langsung dari Indonesia, tetap ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dipahami oleh masyarakat. 


 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER